Apa Itu Cover Letter? Perlukah Menyertakannya Setiap Kali Melamar Kerja?

Diperbarui 15 Apr 2021 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Memilki resume dan CV (Curriculum Vitae) yang selalu update itu memang penting. Namun, jangan sampai lupa kalau cover letter atau surat lamaran kerja adalah salah satu kunci yang juga tak boleh dilupakan. 

    Banyak orang yang masih meremehkan peran cover letter saat melamar pekerjaan

    Padahal, cover letter dapat membantumu terlihat lebih profesional dan punya nilai tambah di mata recruiter

    Untuk mempelajari dokumen ini secara lengkap, simak lebih lanjut!

    Definisi Cover Letter

    contoh cover letter

    © Magazine.job-like.com

    Cover letter adalah surat pengantar yang kamu tujukan untuk orang atau organisasi yang membuka lamaran kerja.

    Surat lamaran kerja biasanya berisi deskripsi mengenai motivasi kamu melamar pekerjaan dan alasan mengapa kamu memenuhi syarat untuk posisi yang kamu lamar.

    Salah satu fungsi cover letter adalah untuk memperkenalkan diri kamu pada suatu organisasi.

    Selain itu, bisa juga untuk menunjukkan minat pada perusahaan atau lowongan tertentu, menarik perhatian pada resume milikmu, dan memotivasi rekruter untuk mewawancarai kamu.

    Berikut adalah beberapa hal penting yang harus ada di dalam cover letter:

    • Detail pribadi, seperti nama, alamat, nomor telepon.
    • Nama manajer perekrut atau kepala departemen yang membuka lowongan.
    • Dari mana kamu menemukan atau mendapatkan info lowongan; tidak apa untuk menyebutkan referensi jika kamu memang dirujuk.
    • Mengapa kamu cocok untuk pekerjaan itu.
    • Apa yang dapat kamu lakukan untuk perusahaan.
    • Pernyataan penutup (termasuk berterima kasih kepada perekrut atas waktu mereka).

    Bagi rekruter, fungsi dari cover letter adalah untuk menyaring pelamar dan menyeleksi kandidat yang paling sesuai dengan spesifikasi lowongan untuk selanjutnya diwawancarai.

    Lalu, apakah cover letter harus selalu dibuat setiap melamar kerja? Ketahui jawabannya dalam video di bawah ini!

    Baca Juga: 8 Tips Apply Lamaran Lewat Situs Lowongan Kerja

    Perbedaan Cover Letter, CV, dan Resume

    contoh-cv-magang

    © Shutterstock.com

    Banyak yang menganggap cover letter, CV, dan resume sama saja fungsinya. Alhasil, tidak sedikit pula yang masih menganggap tidak apa untuk tidak menyertakan surat lamaran kerja.

    Namun sebetulnya, cover letter, CV, dan resume adalah dokumen yang berbeda dan tentu berbeda pula fungsinya.

    Jadi, wajib hukumnya untuk menyertakan cover letter bersama CV dan resume serta portofolio maupun dokumen pendukung lain setiap kali kamu melamar pekerjaan.

    Ini akan menunjukkan bahwa kamu memiliki effort lebih untuk meninggalkan kesan pertama yang baik pada rekruter.

    Lantas, apa beda ketiganya?

    Mengutip Kompas, tujuan utama dari cover letter adalah untuk memberi rekruter gambaran singkat mengenai kualifikasi dan alasan kamu melamar di posisi tertentu.

    Surat lamaran kerja juga dapat menjadi cerminan tentang mengapa kamu adalah kandidat terbaik dan paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut.

    Sementara itu, CV alias Curriculum Vitae adalah penjelasan dari riwayat hidup dan perjalanan kariermu.

    CV biasanya berisi rincian mengenai riwayat kerja, deskripsi pekerjaan, latar belakang pendidikan, prestasi dan pencapaian dalam hal akademis maupun profesi yang ditulis secara kronologis.

    Di sisi lain, resume pada umumnya berisi informasi singkat yang menyoroti keterampilan, keahlian, pengalaman, dan wawasanmu yang paling relevan untuk posisi dan tipe pekerjaan itu.

    Baca Juga: 8 Hal yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Kirim Cover Letter

    Jenis Surat Lamaran Kerja

    surat lamaran kerja bahasa inggris cover letter

    © Shutterstock.com

    Melansir The Balance Careers, ada tiga jenis surat pengantar yang umum dan memiliki fungsi berbeda.

    Jenis yang pertama dan paling umum adalah application letter, yaitu surat pengantar yang berfungsi merespon sebuah lowongan pekerjaan.

    Jenis yang kedua adalah inquiry letter, yaitu surat yang berisi permintaan kerja atau pertanyaan tentang kesediaan lowongan kerja.

    Cover letter yang ketiga adalah surat lamaran melalui referensi, rujukan, atau koneksi dengan pihak lain, seperti dari karyawan tetap di tempat kerja tersebut atau hubungan mutual lainnya.

    Ketika  melamar pekerjaan yang diposting oleh perusahaan baik di situs mereka, diiklankan, maupun di portal pencari kerja, jenis cover letter yang tepat adalah application letter.

    Cara Membuat Surat Lamaran Kerja

    lamaran pekerjaan

    © Shutterstock.com

    Bagaimana cara membuat cover letter yang baik?

    Surat pengantar harusnya melengkapi, bukan mengulang informasi yang ada di CV atau resume.

    Namun, buatlah surat pengantar lamaran kerja sesingkat mungkin, maksimal sekitar tiga sampai lima paragraf pendek.

    Jika mengirimkannya via pos, panjang surat pengantar tidak boleh melebihi satu halaman A4.

    Kalau kamu mengirim surat lamaran lewat email, tuliskan langsung di body email (kurang lebih 250 kata).

    Jangan kirim sebagai lampiran bersama CV dan resume serta portofolio lainnya, agar email-mu tidak terdeteksi sebagai spam.

    Berikut adalah panduan cara menulis cover letter yang benar, bagian per bagian:

    1. Sapaan pembuka

    Sebisa mungkin selalu tujukan surat lamaran kamu langsung kepada orang yang bersangkutan.

    Peluang untuk lamaran kamu dibaca dan dibalas akan lebih tinggi jika kamu tahu kepada siapa tepatnya surat tersebut dialamatkan.

    Iklan lowongan kerja biasanya mencantumkan narahubung (contact person) yang bertanggung jawab untuk menyeleksi kandidat.

    Namun, jika tidak ada nama jelas, kamu bisa coba mencari tahu dulu kepada siapa surat itu harus ditujukan.

    Kamu dapat melakukan ini dengan mencari nama manajer perekrut di situs perusahaan terkait, atau mencarinya via Google, LinkedIn, maupun media sosial lainnya.

    Bisa juga langsung hubungi perusahaan tersebut untuk menanyakan kepada siapa kamu harus mengirim surat.

    Jangan takut untuk melakukan ini. Rekruter akan menghargai inisiatif kamu untuk meluangkan waktu dan mencarinya.

    Jika nama perekrut sama sekali tidak ditemukan, tidak apa untuk menggunakan salam pembuka umum seperti:

    • Dear Hiring Manager
    • Yth. Manager HRD [Nama Perusahaan]
    • Yth. Kepala Divisi [Nama departemen dari jabatan yang kamu lamar]

    Baca Juga: 11 Contoh Surat Lamaran Kerja yang Menarik Perhatian Rekruter

    2. Paragraf pertama

    Pernyataan pembuka harus menjelaskan mengapa kamu menulis surat lamaran itu.

    Mulailah dengan menyatakan apa posisi yang kamu lamar, dari mana kamu mendapat informasi lowongannya.

    Jika memungkinkan, langsung cantumkan waktu secepatnya atau selambat-lambatnya kamu bisa bergabung.

    Dengan begitu, rekruter dapat memprioritaskan resume kamu jika persyaratan lainnya juga cocok.

    3. Paragraf kedua

    Paragraf kedua menguraikan alasan kamu melamar di posisi itu, apa yang membuatmu tertarik, mengapa kamu cocok untuk pekerjaan itu, dan mengapa kamu tertarik bekerja untuk perusahaan tersebut.

    Jangan lupa juga untuk menguraikan apa yang dapat kamu tawarkan kepada perusahaan.

    4. Paragraf ketiga

    Tekankan pengalaman dan keahlianmu yang paling relevan untuk posisi tersebut.

    Tunjukkan bagaimana keterampilan yang kamu miliki cocok dengan persyaratan spesifik dari deskripsi pekerjaan tersebut.

    Rangkum juga kelebihan serta kekuatan dirimu yang lain dan jelaskan bagaimana kelebihan-kelebihan tersebut bisa menguntungkan perusahaan.

    5. Paragraf keempat

    Simpulkan semua info penting mengenai kepantasan dirimu untuk mengisi posisi tersebut di paragraf penutup.

    Tegaskan kembali minat kamu untuk bekerja di perusahaan tersebut, dan tunjukkan keinginanmu untuk bisa terpilih lanjut ke sesi interview.

    Jika ada, tidak apa juga untuk memberi tahu rekruter lebih dulu mengenai tanggal-tanggal tertentu di mana kamu tidak bisa dipanggil.

    Terakhir, tutup surat lamaran kerja dengan berterima kasih pada rekruter atas waktu mereka dan harapanmu untuk mendapatkan respon.

    Tips Membuat Cover Letter yang Efektif

    lamaran kerja bahasa inggris

    © expatica.com

    Surat lamaran kerja seringnya menjadi kontak pertama antara kamu dan calon pemberi kerja.

    Maka dari itu, cover letter adalah cara terbaik untuk membeberkan segala keahlian dan pencapaian yang kamu banggakan selama ini.

    Cover letter yang ditulis dengan baik dapat memikat rekruter untuk membaca CV dan resume milikmu.

    Hal ini selanjutnya dapat memperbesar peluang kamu lolos ke tahap wawancara.

    Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk membuat cover letter yang lebih efektif:

    1. Gunakan format surat bisnis

    Format surat untuk cover letter yang paling umum digunakan sampai saat ini adalah full-block style.

    Artinya, pengetikan semua bagian surat dimulai rata pada bagian sisi kiri. Tidak ada alinea yang menjorok di setiap awal paragraf.

    2. Hindari terlalu sering menggunakan kata “Saya”

    Aturan praktisnya adalah tidak menggunakan “Saya” lebih dari dua kali per paragraf.

    Maka alih-alih mengatakan, “Saya lampirkan salinan CV dan resume terbaru saya di bawah ini,” kamu bisa mengubah kata ganti orangnya dengan “Anda” sehingga fokus kalimatnya berganti kepada rekruter.

    Sebagai contoh, “Anda bisa menemukan salinan CV dan resume saya terlampir di bawah ini.”

    Baca Juga: Hindari 8 Kesalahan Ini Saat Buat Cover Letter

    3. Variasikan gaya tulisanmu

    Bagaimana kamu meramu tulisan akan membuat surat lamaranmu lebih menarik dan mudah dibaca.

    Cobalah untuk mengimbangi kalimat panjang dengan yang pendek.

    Gunakan kata transisi dan frase lain untuk membantu ide-ide milikmu mengalir dengan lebih mudah.

    Saat menggambarkan diri dan kualifikasi, gunakanlah kalimat aktif dan kata kerja aksi daripada kalimat-kalimat pasif.

    4. Baca ulang

    Setelah selesai membuat cover letter, tips yang harus diingat adalah jangan langsung terburu-buru mengirimnya.

    Simpan dulu draf milikmu, kemudian beri jeda sebentar untuk mengalihkan pikiran dari tuntutan mengirim email tersebut.

    Setelah 5-10 menit break, baca ulang pelan-pelan dengan suara lantang dari awal sampai akhir.

    Periksa apakah ada fakta yang kurang, angka yang salah, dokumen yang lupa dilampirkan, hingga kesalahan ejaan dan salah ketik (typo). 

    Manfaatkan situs KBBI, Ejaan atau typoonline.com untuk memeriksa dan mencari kesalahan eja dan tata bahasa dalam bahasa Indonesia.

    Saat membuat cover letter berbahasa Inggris, salah satu tools pengecek tata bahasa yang bisa digunakan adalah Grammarly.

    Kalau masih merasa kurang sreg, coba minta orang lain untuk membaca dan memeriksa kesalahanmu.

    Siap untuk mengirim surat lamaran kerja tapi masih belum tahu ditujukan ke mana?

    Yuk, sign up di Glints dan temukan berbagai lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat kamu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 12

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait