Makin Dicari Perusahaan, Kenali Tugas dan Skill Content Analyst
Dewasa ini, content analyst adalah salah satu pekerjaan yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Bahkan, melansir laman Zippia, ia merupakan salah satu karier yang memiliki tingkat pertumbuhan cepat, dengan perkiraan 20% antara tahun 2018 hingga 2028 nanti.
Kira-kira, mengapa content analyst bisa memiliki tingkat perkembangan yang pesat?
Sebab, tanpa jasa dari profesi yang bernaung di divisi marketing ini, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mencapai target audiens mereka.
Nah, apa yang sebenarnya dimaksud dengan content analyst?
Seperti apa tanggung jawab dan kualifikasi pekerjaan tersebut? Yuk, simak pemaparan lengkapnya di bawah ini.
Isi Artikel
Apa Itu Content Analyst?
Melansir laman Zip Recruiter, content analyst adalah seorang ahli yang bertugas untuk meningkatkan efisiensi bisnis, baik dalam penjualan ataupun produktivitas konten.
Mereka umumnya diperlukan untuk menganalisis data berdasarkan pencarian keyword produk perusahaan.
Namun, seiring berjalannya waktu, pemegang jabatan ini juga harus menilai dan menafsirkan data yang hadir dari copy iklan, konten blog, dan deskripsi produk.
Mereka pun harus memeriksa kualitas konten agar bisa dijangkau dan dinikmati pelanggan dengan mudah.
Nah, tanggung jawab mereka tak berhenti di proses penilaian dan analisis.
Pada perusahaan besar, content analyst juga harus menjaga keamanan dari database pelanggan dan perusahaan.
Tak hanya itu, mereka juga bertugas untuk memberikan saran terkait cara memanfaatkan data-data tersebut menjadi pendapatan di masa mendatang.
Tanggung Jawab Content Analyst
Seperti yang sudah Glints jelaskan, tanggung jawab utama content analyst adalah untuk menjaga kualitas konten dan penjualan perusahaan.
Namun, hal tersebut hanya berlaku bagi content analyst yang bekerja di perusahaan baru.
Umumnya, di perusahaan-perusahaan besar, mereka akan diberikan berbagai tugas yang lebih sesuai dengan keperluan bisnis di era modern.
Sebagai contoh, content analyst bisa diminta untuk mengelola produk layanan pelanggan dan membantu marketing manager dengan tugas konfigurasi dan aktivitas pelatihan.
Nah, selain itu, mereka masih memiliki sejumlah tanggung jawab lain yang perlu dituntaskan setiap harinya.
Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan seorang content analyst sesuai diungkap oleh Great Sample Resume.
- mengelola proses konversi dan pemuatan konten XML ke platform online
- mengelola hubungan dengan stakeholder internal dan eksternal
- mengatur dan mengawasi alur kerja penyimpanan konten
- mengelola proyek yang ditugaskan hingga selesai dan memenuhi tujuan, jadwal, dan anggaran
- menangani laporan yang komprehensif
- mengembangkan dan menyebarluaskan laporan proyek konten
- memimpin dan menangani pertemuan proyek konten secara rutin
- menilai dan menyusun strategi aset digital dan fungsi platform pada proyek tertentu
- menangani jadwal dan pelaksanaan proyek
- mengirimkan konten ke pihak partner perusahaan
- membuat konten dan target data bersama stakeholder internal dan eksternal utama
Skill dan Kualifikasi Content Analyst
Setelah membaca definisi dan tanggung jawabnya, jelas bahwa content analyst adalah sebuah karier yang tak bisa disepelekan.
Tanpa memiliki kemampuan yang tepat, tentunya mereka takkan bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Nah, kira-kira, apa saja daftar skill dan kualifikasi yang dicari rekruter dari calon content analyst? Berikut adalah penjelasannya.
1. Content auditing
Menurut laman Content Science, salah satu skill utama yang wajib dimiliki content analyst adalah audit.
Audit ini mengacu pada content audit, di mana mereka harus menilai kualitas konten yang akan diterbitkan perusahaan.
Nah, kemampuan ini takkan diraih dalam waktu yang singkat.
Maka dari itu, perusahaan juga akan mencari kandidat dengan pengalaman di bidang content marketing, minimal selama 2 tahun.
2. Content creation
Tak sekadar menilai kualitas, tanggung jawab lain dari seorang content analyst adalah untuk ikut serta dalam proses pembuatan konten.
Mereka tak jarang akan diminta untuk membantu proses penulisan artikel, caption media sosial, hingga desain web.
Untuk itu, kandidat yang tertarik dengan profesi content analyst wajib memiliki skill content creation yang mumpuni.
Bahkan, dengan portofolio yang apik, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut akan menjadi lebih besar.
3. Kreatif dan kritis
Nah, dikarenakan memiliki jabatan yang cukup tinggi, content analyst kerap kali akan diminta untuk berkolaborasi.
Namun, mereka tak bisa secara sembarangan menerima semua ide yang diberikan oleh bawahan dan rekan kerja.
Supaya perusahaan bisa menghasilkan konten dengan kualitas yang mumpuni, content analyst harus kreatif dan memiliki pemikiran yang kritis.
4. Kualifikasi pendidikan
Melansir laman Zippia, content analyst adalah salah satu profesi yang mengutamakan kandidat dengan gelar ilmu komunikasi atau marketing.
Meskipun demikian, kandidat dengan ijazah dari studi manajemen atau sastra masih memiliki kesempatan untuk diterima perusahaan.
Selain itu, karena berada di level senior, perusahaan umumnya akan mengutamakan kandidat yang memiliki gelar master.
Itulah pemaparan singkat Glints mengenai serba-serbi karier content analyst.
Intinya, content analyst adalah salah satu profesi bidang marketing yang banyak dibutuhkan perusahaan.
Apabila memiliki kualifikasi yang sesuai, pekerjaan satu ini cocok bagi kamu yang gemar dengan dunia content marketing.
Nah, bagaimana denganmu? Apakah kamu tertarik dengan profesi satu ini?
Bila ya, segera kunjungi Glints. Di sana, terdapat ratusan peluang karier content analyst yang sedang menunggu lamaranmu.
Menarik bukan? Yuk, cek lowongannya dan daftar sekarang. Jangan sampai ketinggalan!