Compounding Effect: Arti, Rumus, Mengapa Penting, Contohnya

Diperbarui 25 Agu 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ketika sedang melakukan investasi, compounding effect adalah salah satu konsep yang penting untuk diperhatikan dan dipelajari.

    Dengan mengetahui dan memanfaatkan efek compounding, nilai investasimu akan terus bertambah dari waktu ke waktu.

    Hal ini juga secara tidak langsung mendorongmu untuk tetap sabar ketika sedang berinvestasi.

    Nah, supaya tidak penasaran lagi, yuk, simak pembahasan dari Glints seputar efek compounding dalam berinvestasi.

    Arti Compounding Effect

    Mengutip Best Investcompounding effect adalah proses di mana penghasilan yang kamu dapat dari sebuah aset diinvestasikan kembali untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari waktu ke waktu.

    Ada pun penghasilan yang kamu dapatkan dari aset berasal dari capital gain hingga bunga.

    Contoh efek compounding bisa kamu temukan dalam rekening tabunganmu.

    Kamu mendapatkan sekian persen bunga dari bank yang jumlahnya akan ditambahkan ke tabungan.

    Namun, beberapa instrumen investasi yang memberimu dividen juga dapat memperolah manfaat dari efek compounding ini.

    Jika kamu ingin bisa mendapatkan compounding effect, AMG Funds menyebutkan ada tiga hal yang diperlukan, seperti;

    • kamu tetap berinvestasi terhadap instrumen investasi yang dipilih
    • kamu menginvestasikan kembali penghasilan yang didapatkan dari instrumen investasi
    • kamu memberi waktu terhadap instrumen investasi yang dipilih

    Perlu kamu ketahui bahwa fenomena ini juga sangat berkaitan dengan konsep time value of money.

    Sehingga, semakin banyak waktu yang kamu berikan untuk instrumen investasimu, semakin besar juga potensi penghasilan yang bisa kamu dapatkan.

    Baca Juga: Volatilitas: Apa Itu, Jenis, dan Penyebabnya

    Rumus Compounding Effect

    Nah, mengutip dari Investopedia, berikut adalah rumus untuk menghitung compounding effect

    ​​FV=PV×(1+i/n)nt

    Secara detail, beberapa istilah yang digunakan dalam rumus tersebut adalah;

    • FV = future value/nilai di masa depan
    • PV = present value/nilai di saat ini
    • i = tingkat suku bunga per tahun
    • n = jumlah periode compounding 
    • t = periode waktu

    Ada pun rumus ini dipakai dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan tambahan di luar tingkat suku bunga yang didapatkan.

    Baca Juga: Value Stock: Arti, Cara Mengetahui, dan Cara Berinvestasinya

    Contoh Compounding Effect

    Untuk lebih bisa memahaminya lebih baik lagi, berikut Glints berikan contoh dari compounding effect.

    Misalkan, kamu berinvestasi dengan total sebesar Rp1 juta dan hasil return yang kamu dapatkan adalah sebesar 60 persen atau Rp600 ribu.

    Maka, kamu akan memiliki total investasi sebesar Rp1,6 juta dalam satu tahun.

    Nah, ketimbang menarik Rp600 ribu yang didapatkan dari return investasi, kamu memilih untuk menginvestasikannya kembali selama satu tahun.

    Jika kamu masih mendapatkan return yang sama, yaitu 60 persen, maka total investasimu di tahun kedua akan menjadi Rp2,56 juta. Bertambah sebesar Rp960.000.

    Hal ini karena 60 persen yang kamu dapatkan dihitung berdasarkan Rp1,6 juta dari total investasi yang dimiliki.

    Ada pun perhitungannya adalah {1,6 juta + (60% x 1,6 juta)}.

    Lalu, di tahun ketiga kamu masih menginvestasikan kembali return yang didapat. Alhasil, total investasimu sekarang sebesar Rp2,56 juta.

    Nah, di tahun tersebut pun kamu kembali mendapatkan return 60 persen seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Maka, pendapatan dari investasimu di tahun ketiga akan bertambah sebesar Rp1.536.000.

    Sehingga, angka total investasimu di tahun ketiga adalah sebesar Rp4.096.000.

    Mengapa Compounding Effect Begitu Penting?

    Lalu, mengapa compounding effect begitu penting? Nah, menurut Naukri, efek dari compounding akan semakin kuat seiring periodenya yang terus bertambah.

    Misalkan, kamu telah mendapatkan dividen pada tahun pertamamu berinvestasi.

    Nah, dividen yang kamu dapatkan tersebut diinvestasikan kembali ke instrumen yang sama.

    Hal ini akan membuat nilai aset investasimu di masa depan akan terus menerus bertambah.

    Karena, penghasilan yang kamu dapatkan dari investasimu diinvestasikan kembali di setiap siklusnya.

    Baca Juga: 6 Cara Mengelola Portofolio saat Masa Resesi

    Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar apa itu compounding effect dalam investasi.

    Intinya, dengan memanfaatkan efek compounding, pendapatan dari investasimu akan terus bertambah seiring waktu.

    Meski pun pendapatan yang kamu dapatkan di awal tidak terlalu besar.

    Namun, kuncinya dalam memanfaatkan efek compounding ini adalah kesabaran dan memulai dengan segera. Jadi, jika kamu belum berinvestasi, yuk mulai sekarang!

    Jika kamu masih merasa takut untuk berinvestasi, jangan khawatir. Karena, kamu bisa mendapatkan banyak ilmu seputar investasi dengan baca beragam artikel dari Glints.

    Ada informasi, tips, dan trik seputar investasi yang bisa diaplikasikan, lho. Tertarik? Klik di sini sekarang untuk mengakses beragam artikelnya. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 10

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait