Merasa Sering Micromanaging? Ikuti 3 Cara Ini untuk Menghentikannya

Tayang 17 Mar 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Tanpa disadari, mungkin selama ini kamu sering melakukan micromanaging dan membuat anggota tim merasa risih. Jika begitu kasusnya, pasti ingin tahu cara ampuh untuk hentikan perilaku micromanaging, kan?

    Nah, sebelum itu, Glints ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertiannya. 

    Dilansir dari Investopedia, micromanager adalah orang yang mengawasi karyawannya secara berlebihan dan terus-menerus memberi kritik di tengah-tengah pekerjaan.

    Singkatnya, micromanaging adalah perilaku yang terlalu ikut campur dan mengontrol pekerjaan orang lain, tanpa memikirkan kenyamanan orang tersebut.

    Tak hanya atasan saja, rekan kerja atau bahkan kamu juga mungkin sering berperilaku micromanaging tanpa disadari. 

    Alih-alih meningkatkan produktivitas kerja, micromanaging justru membuat anggota tim lainnya merasa malas untuk menyelesaikan pekerjaannya.

    Dikarenakan ini merupakan kebiasaan buruk yang sulit dihentikan, yuk, ikuti cara di bawah ini!

    Baca Juga: Terganggu dengan Teman Kerja yang Suka Gosip? Nih, 4 Cara Efektif Menghadapinya!

    1. Mencari akar permasalahan

    cara hentikan micromanaging

    © Freepik.com

    Cara pertama yang bisa diikuti untuk hentikan perilaku micromanaging adalah dengan menyadarinya dan mencari tahu akar permasalahannya.

    Akar dari perilaku micromanaging biasanya adalah rasa tidak percaya diri, kurang motivasi, dan juga ketidakpahaman akan perannya di sebuah proyek atau perusahaan.

    Salah satu contohnya adalah kamu menjadi seorang pemimpin di proyek digital marketing perusahaan. 

    Saat menjadi pemimpin proyek, kamu tidak tahu apa peranmu yang sebenarnya. 

    Jadi, kamu mengerjakan semua hal, bahkan sampai ikut campur pekerjaan orang lain yang padahal sudah sesuai dengan job desc-nya.

    Hal ini terjadi hanya karena kamu tidak paham dengan peranmu di proyek tersebut.

    Alasan umum lainnya adalah kamu merasa pekerjaan akan lebih efektif jika dirimu ikut campur, lalu jadi terlihat baik di mata atasan yang sedang mengawasi. 

    Jangan sampai karena memimpin sebuah proyek dan tidak paham peranan di proyek tersebut, kamu dicap jadi pemimpin yang toxic.

    Cara paling mudah adalah cari tahu akar permasalahannya di mana, apa yang menyebabkan kamu micromanaging, lalu perlahan-lahan hentikan perilaku tersebut.

    Baca Juga: Digoda Rekan Kerja yang Genit? Nih, 6 Cara untuk Menghadapinya!

    2. Minta feedback dari rekan tim

    © Freepik.com

    Baik bekerja sebagai atasan atau tidak, mungkin kamu tidak sadar bahwa perilakumu mengganggu dan justru menghambat perkembangan anggota tim.

    Dengan ikut campur, kamu membatasi ruang mereka untuk berkembang dan bekerja secara optimal.

    Cara paling efektif untuk hentikan perilaku ini adalah dengan meminta feedback dan menanyakan pada rekan tim, “apakah menurut kalian saya micromanaging?”.

    Menurut Harvard Business Review, penting bagimu untuk mengetahui dampak kepemimpinan micromanaging terhadap rekan satu tim. 

    Dengan memahami apa yang mereka rasakan, kamu akan lebih mudah untuk berhenti mengontrol semua hal setiap saat.

    3. Membuat skala prioritas

    cara hentikan micromanaging

    ©Freepik.com

    Seperti yang sudah disebutkan pertama, salah satu alasan seseorang bisa menjadi micromanaging adalah karena tidak mengetahui perannya secara mendalam.

    Alhasil, ia tidak tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan.

    Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa coba membuat skala prioritas.

    Membuat skala prioritas di setiap tugas yang dikerjakan dapat membantumu hentikan perilaku micromanaging.

    Masih menggunakan contoh yang sama, yaitu menjadi memimpin proyek digital marketing di kantor.

    Sebagai pemimpin proyek, apa saja kira-kira pekerjaan yang harus kamu kerjakan dan awasi secara langsung?

    Misalkan membuat strategi marketing, budgeting, dan lain-lain.

    Untuk pekerjaan yang sudah dibagikan ke masing-masing anggota tim, awasi dari jauh saja. Selama masih sesuai dengan tujuan akhir, berarti tidak masalah.

    Menurut Getting Smart, cara ampuh hentikan micromanaging dan menjadi pemimpin yang baik adalah dengan memberi keleluasaan bagi anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaannya.

    Lagi pula tujuan awalnya memang sama, tetapi tiap orang punya cara yang berbeda untuk mencapai tujuan tersebut.

    Baca Juga: Mengadapi Atasan yang Micromanaging, Bagaimana Caranya?

    Itu dia serangkaian cara yang bisa diikuti jika kamu ingin hentikan perilaku micromanaging.

    Semoga berhasil menjalankannya, ya!

    Ingat, untuk menjadi pemimpin yang baik tidak perlu menjadi micromanager juga.

    Ingin mendapatkan informasi berguna lainnya yang bisa membantumu jadi pemimpin dan rekan kerja yang baik? Kamu bisa berlangganan newsletter blog dari Glints, lho.

    Hanya perlu mendaftarkan email saja, kamu sudah bisa mendapatkan informasi tersebut langsung ke kotak masukmu.

    Selain itu, dengan sign up kamu juga berkesempatan untuk ikut ragam pilihan kelas pengambangan diri di Glints ExpertClass yang dibawakan oleh pakar terkemuka.

    Tunggu apa lagi? Daftarkan emailmu sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait