Beneficiary: Definisi, Bentuk, Syarat, dan Jenis-jenisnya
Isi Artikel
Ketika mendaftarkan diri untuk asuransi, kamu akan diminta untuk mengisi data anggota keluargamu. Bagi pihak asuransi, anggota keluargamu adalah beneficiary yang akan menerima manfaat asuransi selain dirimu.
Beneficiary tidak digunakan dalam asuransi saja, lho. Sistem ini juga diterapkan pada berbagai dokumen finansial lainnya.
Tentunya, ada syarat-syarat tertentu agar kamu bisa menerima beneficiary tersebut.
Dalam artikel ini, Glints akan memberikan penjelasan mengenai beneficiary dan bagaimana pembagiannya. Yuk, simak selengkapnya.
Definisi Beneficiary
Beneficiary adalah sebutan untuk individu atau kelompok yang memperoleh keuntungan dari sesuatu.
Menurut Investopedia, beneficiary biasanya mengacu pada seseorang yang memenuhi syarat untuk menerima distribusi dari kepercayaan, surat wasiat, atau polis asuransi jiwa.
Nama beneficiary disebutkan secara khusus dalam dokumen-dokumen ini atau telah memenuhi ketentuan yang membuat mereka memenuhi syarat untuk distribusi apa pun yang ditentukan.
Biasanya, beneficiary ditentukan untuk akun-akun finansial yang akan tetap ada setelah kematian.
Misalnya, polis asuransi, kontrak anuitas, hingga rekening pensiun.
Penunjukan beneficiary biasanya menggantikan instruksi dalam surat wasiat. Jadi, surat wasiat hanya berlaku untuk aset yang tidak memiliki beneficiary yang ditunjuk.
Peristiwa besar apa pun dalam hidupmu atau yang terjadi pada beneficiary-mu dapat menciptakan perubahan yang berdampak padamu ataupun mereka.
Peristiwa besar ini termasuk pernikahan, kelahiran, kematian, ataupun perceraian.
Kamu mungkin perlu mengubah penunjukan beneficiary untuk mencerminkan perubahan ini dan memastikan bahwa orang yang tepat menerima asetmu setelah kematianmu.
Beneficiary terbagi atas dua tipe dasar.
- Beneficiary utama, yaitu pilihan pertama pemilik akun untuk penerima. Jika terjadi kematian, manfaat akan diberikan kepada beneficiary utama, jika masih hidup.
- Beneficiary kontinjensi yang digunakan sebagai cadangan, jika tidak ada beneficiary utama yang masih hidup atau tidak dapat ditemukan saat aset diserahkan.
Bentuk-Bentuk Beneficiary
Dirangkum dari The Balance, berikut dua bentuk beneficiary yang berhak menerima asetmu.
1. Minors beneficiaries
Secara hukum, anak di bawah umur tidak bisa menandatangani kontrak ataupun memiliki aset.
Sehingga, mereka tidak bisa memiliki jenis akun tertentu. Seperti akun pensiun, atau menerima pembayaran asuransi jiwamu.
Namun, hal ini bisa diatasi dengan membuat trust fund dan menugaskan seorang wali, yang akan bertindak demi kepentingan terbaik anak tersebut.
Kamu juga dapat menunjuk wali anak sebagai penerima manfaat.
Ini adalah cara untuk memastikan agar anak tetap dapat menjadi beneficiary meski masih di bawah umur.
2. Social security beneficiaries
Social security beneficiaries adalah tipe beneficiary yang paling umum digunakan di Indonesia. Terdapat tiga bentuk umum social security beneficiary ini.
- Pasangan dan anak dari pensiunan pekerja.
- Anggota keluarga dari pekerja yang telah meninggal dunia.
- Pasangan dan anak dari pekerja yang mengalami kecacatan.
Siapa yang Berhak Ditunjuk Menjadi Benficiary?
Menunjuk orang yang tepat sebagai beneficiary adalah hal yang terkadang sulit dilakukan. Terutama, jika kamu memiliki cukup banyak tanggungan.
Lalu, bagaimana cara menentukan beneficiary yang tepat bagi anggota keluargamu? Haven Life telah merangkumnya untukmu.
1. Menikah dan memiliki anak
Umumnya, beneficiary bagi seseorang yang telah menikah adalah pasangannya.
Dengan menunjuk pasangan sebagai beneficiary utama, ia bisa menjadi wali bagi anak yang masih di bawah umur.
Hal ini tetap berlaku meskipun salah satu pasangan merupakan orang tua yang bekerja dari rumah.
2. Menikah tanpa anak
Meskipun tidak memiliki anak, umumnya pasangan tetap menjadi beneficiary utama. Sementara itu beneficiary kontinjensinya adalah orang tua atau saudara.
3. Orang tua tunggal
Lazimnya, anak adalah beneficiary utama bagi orang tua tunggal. Sayangnya, perusahaan asuransi tidak bisa memberikan dana santunan kepada anak di bawah umur.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu bisa menunjuk anak sebagai beneficiary utama serta menunjuk seseorang sebagai wali selama anak masih di bawah umur.
4. Belum menikah
Ketika belum menikah, kamu secara teknis tidak memiliki tanggungan sama sekali. Sehingga, kamu bisa menunjuk anggota keluarga manapun sebagai beneficiary.
Biasanya beneficiary utama dari seseorang yang belum menikah adalah orang tua.
Namun, apabila orang tua sudah meninggal dunia sebelum sempat ditunjuk, kamu bisa menunjuk saudara sebagai beneficiary.
Jenis-Jenis Beneficiary
Beneficiary memiliki beberapa jenis yang akan menjadi penerimanya.
Menurut The Balance, berikut adalah beberapa jenis beneficiary yang perlu kamu ketahui.
1. Primary
Primary beneficiary atau penerima utama merupakan pihak pertama yang menerima manfaat ketika pemilik polis asuransi meninggal dunia.
Seorang primary beneficary akan menerima manfaat selama ia masih hidup dan kompeten secara hukum.
Tetapi jika si penerima utama meninggal dunia atau tidak kompeten secara hukum, maka ia harus menunjuk pihak lain sebagai primary beneficiary pengganti.
Primary beneficiary bisa berjumlah lebih dari satu orang.
Makanya, kamu harus menyertakan besaran manfaat yang akan dibagikan ke pihak yang tergolong primary beneficiary.
2. Contingent
Contingent beneficiary biasa disebut sebagai penerima sekunder.
Sehingga, jika primary beneficiary tidak bisa menerima manfaat polis, seorang contingent-lah yang akan mendapatkannya.
Contingent beneficiary juga akan menerima manfaat polis asuransi jika pihak primary menolak atau tidak dapat ditemukan.
3. Irrevocable
Pemilik asuransi dapat menentuk status para beneficiary-nya bisa dibatalkan atau tidak.
Seorang irrevocable beneficiary adalah pihak penerima manfaat yang tidak bisa dibatalkan.
Hal ini menunjukkan komitmenmu untuk menjadikannya sebagai penerima manfaat.
Arti lainnya juga beneficiary tersebut tidak dapat digantikan oleh orang lain.
Jika kamu ingin mengubahnya, harus ada persetujuan dari pihak yang terkait terlebih dahulu.
Kamu juga tidak bisa mengambil kembali manfaat yang sudah diberikan tanpa adanya persetujuan dari mereka.
4. Revocable
Kebalikan dari irrevocable, penerima manfaat yang berstatus sebagai revocable beneficiary dapat dibatalkan.
Pemilik polis dapat mengubah nama-nama dalam daftar beneficiary tersebut kapan pun tanpa persetujuan pihak terkait terlebih dahulu.
Hal ini memungkinkan pemilik polis asuransi menyesuaikan rencana hidupnya jika ada hal-hal yang tidak sesuai.
Menentukan siapa yang akan menjadi beneficiary kamu adalah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan ketika kamu memiliki asuransi.
Mau baca lebih banyak artikel tentang tips keuangan pribadi dan asuransi? Yuk, mampir di Glints Blog!
Sesuai kategorinya, akan ada banyak topik terkait personal finance yang dapat kamu temukan, mulai dari serba-serbi menabung, mencatat pengeluaran, dan investasi, manajemen utang, dan lain-lain.
Lengkap, bukan?
Tunggu apa lagi? Ayo baca kumpulan artikel terbarunya di sini sekarang! Semuanya gratis.