Pemasar Andal Harus Belajar TikTok Marketing, Ini Alasan dan 5 Tipsnya
Isi Artikel
TikTok memang media sosial yang tergolong baru. Akan tetapi, sudah banyak pemasar yang mulai belajar TikTok marketing
Hal itu tidak mengherankan, sebab jumlah pengguna platform ini tengah melejit.
Bahkan, Indonesia merupakan negara dengan pengguna TikTok terbanyak kedua di dunia. Ini merupakan data dari eMarketer per Agustus 2020.
Nah, bagaimana denganmu sendiri? Apakah kamu ingin mulai belajar pemasaran di media sosial penerus Musical.ly ini?
Kalau ya, Glints punya beberapa tips dan trik. Dengan trik-trik itu, proses belajarmu jadi lebih maksimal.
Tak perlu lama-lama lagi, ini dia informasinya.
Tips Belajar TikTok Marketing
1. Ketahui fitur-fiturnya
Pertama-tama, ketahui dulu fitur yang dimiliki TikTok. Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkannya dengan efektif.
Dirangkum dari Uptech, ini dia fitur-fitur itu
a. Edit video
Sebelum meng-upload konten, kamu bisa mengeditnya dulu. Beberapa fitur dari TikTok video editor adalah:
- crop video
- membalik (flip) video
- memutar (rotate) video
- mengubah kecepatan video
- menambahkan musik ke video
Kamu bisa memakai fitur-fitur itu untuk mempercantik kontenmu.
b. Filter dan efek
TikTok juga punya berbagai filter dan efek. Layaknya filter dan efek di Instagram, ada juga yang dilengkapi teknologi augmented reality.
Bentuknya juga tak melulu beauty filter. Ada berbagai animasi, bahkan green screen, untuk menambah kualitas videomu.
Saat belajar TikTok marketing, jangan lupakan semua itu, ya. Ketahui cara kerja serta filter dan efek yang tersedia.
c. Like dan comment
Ada juga fitur like dan comment. Sebagai seorang pemasar, keduanya tentu penting untukmu. Like dan comment bisa menjadi metrik untuk engagement.
d. Analytics
Tentu saja, TikTok punya fitur analytics. Fitur ini akan mempermudah evaluasi performa kontenmu.
2. Ketahui strategi-strategi yang ada
Saat belajar TikTok marketing, pahami juga ragam strategi yang ada, ya.
Kira-kira, apa jenis konten yang pas untukmu? Selain itu, bagaimana cara memaksimalkan video yang kamu upload?
Nah, kamu tak perlu bingung mencari jawabannya. Coba cari kelas TikTok marketing di Glints ExpertClass.
Di kelas online ini, kamu juga bisa menemukan topik-topik pemasaran lainnya. Semuanya dibawakan oleh praktisi andal yang punya tahunan pengalaman.
Jadi, tunggu apa lagi? Temukan kelas yang tepat untukmu dengan klik tombol di bawah:
Jangan ditunda-tunda, ya, karena kuotanya terbatas.
3. Pelajari cara masuk FYP
TikTok punya halaman bernama For You Page (FYP). Kata Neil Patel, kalau ada di halaman ini, kontenmu sukses besar.
Videomu akan ditonton oleh banyak orang. Otomatis, kamu mendapat exposure yang besar dan gratis. Angka followers-mu juga bisa melejit.
Jadi, saat belajar TikTok marketing, coba cari tips membuat konten yang berpotensi masuk FYP.
4. Terus ikuti trennya
Layaknya meme, konten-konten TikTok juga punya tren yang silih berganti. Kadang kala, ada filter yang viral. Ada juga musik-musik yang mendadak dipakai banyak orang.
Nah, tren-tren tersebut bisa menjadi ide konten. Jadi, coba pelajari semuanya. Jangan lupa, tetap sesuaikan dengan brand-mu, ya.
5. Perhatikan kompetitormu di TikTok
Apakah brand kompetitormu punya akun TikTok? Kalau iya, coba pelajari video-video yang mereka buat.
Intip strategi mereka yang berhasil. Sebaliknya, pelajari juga video mereka yang kurang sukses. Informasi ini bisa menjadi insight untukmu.
Mengutip Hootsuite, analisis SWOT juga bisa dilakukan. Dengan begitu, strategi yang tepat bisa disusun.
Demikian informasi dari Glints seputar belajar TikTok marketing. Jangan lupa, tambah ilmumu di Glints ExpertClass, ya.