4 Trik Belajar Full Stack Developer dengan Cepat

Diperbarui 24 Sep 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu tengah berpikir untuk belajar menjadi full stack developer? Sebelum mempelajari lebih dalam, ada baiknya untuk memahami dulu apa itu full stack developer.

    Developer yang satu ini merupakan seorang ahli di bidang teknologi pengembangan aplikasi website atau agensi digital.

    Ia harus memiliki beberapa kemampuan utama, seperti mengerti teknologi front end dan mahir bahasa pemrograman back end.

    Developer yang satu ini juga sebaiknya memiliki pengetahuan mengenai database dasar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari ilmu pengetahuan seputar teknologi.

    Singkatnya, mempelajari bidang ini tidaklah sulit jika kamu memiliki niat dan kemauan. Namun, akan terasa sulit jika kamu melakukannya setengah hati.

    Belajar Menjadi Full Stack Developer

    full stack developer

    © Pexels

    Bagi kamu yang ingin menguasainya, Glints telah merangkum sejumlah tips belajar full stack developer dengan cepat menurut Hackernoon berikut ini.

    1. Belajar bahasa pemrograman

    Profesi full stack developer mewajibkanmu belajar HTML/CSS. Pasalnya, web dibangun berdasarkan teknologi ini. HTML adalah sebuah alat yang akan membantu pengembang memasukkan konten ke website.

    Selain HTML/CSS, kamu juga harus menguasai JavaScript. JavaScript sangat berguna dalam proses front end dan back end. Selain itu, JavaScript juga berperan sebagai bahasa server.

    Setelah menguasai HTML/CSS dan JavaScript, kamu perlu belajar bahasa yang biasa digunakan dalam proses back end.

    Baca Juga: Kerap Beriringan, Apa Perbedaan Antara Front End dan Back End?

    2. Tambah pengetahuan

    Belajar menjadi seorang full stack developer memang tidak mudah. Akan tetapi, jika kamu berhasil memahami konsep yang kompleks, langkah selanjutnya akan lebih mudah.

    Setelah kamu paham dan menguasai JavaScript dan HTML/CSS, lanjutkan dengan menguji pengetahuan. Buat halaman website pengujian lalu terapkan konsep yang telah kamu pelajari.

    Dengan menambah pengetahuan konsep pemrograman, keterampilan coding akan bertambah.

    Selain itu kamu akan lebih memahami tentang server dan fungsinya, algoritma, jaringan, hosting web, struktur data, basis data dan manajemennya.

    3. Fokus pada satu hal

    Sebagian besar orang yang menggeluti bidang ini gagal karena masalah sepele, yakni tidak berfokus pada satu hal. Ketika ruang lingkup meluas, kamu akan merasa harus mempelajari banyak hal.

    Sebenarnya hal ini bukan masalah, asal dilakukan bertahap. Bukan dalam satu waktu.

    Mempelajari banyak hal dalam waktu bersamaan akan memecah konsentrasi padahal hampir semua keahlian dasar membutuhkan fokus tinggi.

    Oleh karena itu, agar kamu belajar satu per satu lebih dulu untuk menjadi full stack developer. Ketika kamu telah berhasil menguasai satu hal, lanjutkan ke hal lain.

    Baca Juga: Programmer Vs. Developer, Apa Bedanya?

    4. Mengikuti kursus

    Pada dasarnya, untuk menjadi seorang full stack developer kamu bisa saja belajar sendiri. Namun, alangkah baiknya jika kamu mengikuti kursus atau training lebih dulu.

    Mengapa? Teknologi berkembang sangat cepat dan pesat. Jika kamu tidak mengikutinya secara real time, kamu akan tertinggal.

    Padahal bagi seorang developer, perubahan kecil akan berdampak besar bagi sebuah perusahaan, termasuk kariernya sendiri.

    Mengikuti  kursus secara tatap muka ataupun online akan memudahkan kamu dalam belajar ilmu dan kemampuan dasar full stack developer.

    Selain itu, kamu akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki tujuan sama. Secara tidak langsung, jiwa kompetisi kamu akan terpancing. Kamu akan lebih semangat belajar dan berlatih.

    Saat kamu kesulitan mengenai suatu hal, kamu bisa berkonsultasi langsung pada ahlinya. Manfaat lain yang akan kamu dapat dari kursus adalah pembaruan.

    Artinya, kamu tidak akan ketinggalan berita terbaru seputar teknologi dan hal yang berkaitan dengannya.

    Kamu bisa menemukan kursus ini di Udacity, ataupun kursus online lainnya.

    Baca Juga: 5 Kursus Pemrograman Online yang Bisa Kamu Ikuti

    Waktu yang Diperlukan

    perbedaan front end dan back end

    © Freepik

    Jika kamu mengikuti kursus, waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi dasarnya cukup singkat, yakni sekitar tiga bulan.

    Selama waktu ini, kamu akan belajar dan melakukan praktek di bawah pengawasan tutor yang ahli di bidangnya.

    Sementara bagi kamu yang memilih belajar secara autodidak, waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi.

    Ada orang yang dapat menguasai keahlian dasarnya dalam waktu satu bulan saja. Di lain pihak, ada juga yang membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya.

    Dengan tips yang telah Glints jabarkan di atas, belajar menjadi full stack developer akan lebih mudah.

    Jika sudah mahir, kamu bisa langsung melamar pekerjaan di bidang tersebut. Nah, di Glints kamu bisa menemukan banyak sekali lowongannya. Yuk, daftar gratis sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait