Mempelajari Peran Seorang Full Stack Developer

Diperbarui 24 Mar 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Full stack developer adalah salah satu pekerjaan penting di dunia teknologi. Untuk duduk di posisi ini, seseorang harus memiliki kemampuan membangun situs dari front end hingga back end.

    Untuk terampil di pekerjaan ini sebenarnya cukup sulit. Selain karena harus bertanggung jawab atas dua sisi, ia juga dituntut untuk memiliki skill lengkap. Hal ini dikarenakan ia harus menghubungkan banyak kemampuan, mulai dari database, API, hingga user interface.

    Di artikel ini, Glints akan membahas tentang apa itu full stack developer, tanggung jawab pekerjaan, skill yang dibutuhkan, dan kualifikasi dasarnya.

    Apa Itu Full Stack Developer?

    full stack developer

    © Pexels

    Full stack developer adalah developer yang bekerja di dua sisi yaitu server side dan client side dari sebuah situs atau aplikasi.

    Biasanya, beberapa perusahaan membagi dua sisi ini ke dalam dua peran yang berbeda, server side dikerjakan oleh back end dan client side oleh front end.

    Rumitnya pekerjaan yang dilakukan oleh seorang full stack developer secara tidak langsung menjadikan posisi ini cukup jarang.

    Bahkan, ada perusahaan yang mensyaratkan posisi ini hanya diperuntukkan bagi orang yang berpengalaman di satu atau dua sisi. 

    Sebenarnya, menurut Career Explorer, posisi ini tidak berarti harus benar-benar menjadi ahli dalam setiap teknologi yang ada. Posisi ini lebih berkaitan dengan pemahaman dan ketertarikan pada semua teknologi software.

    Tanggung Jawab dan Deskripsi Pekerjaan

    full stack developer

    © Pexels

    Karena bekerja selayaknya dua peran, full stack developer memiliki tanggung jawab pekerjaan yang lebih banyak. Berikut beberapa tanggung jawab yang umumnya dikerjakan oleh dilakukan oleh orang di posisi ini.

    1. Membangun aplikasi atau situs

    Tanggung jawab utama posisi ini adalah merancang dan membuat aplikasi atau situs secara keseluruhan. Biasanya, kerja mereka dimulai dari desain kasar atau prototipe yang dibuat oleh UX Designer dan UI Designer.

    Setelah desain dibuat, mereka akan mulai merancang penampilan aplikasi atau situs. Apabila penampilan dirasa sudah memenuhi apa yang diinginkan, mereka akan melanjutkannya dengan membangun mesin atau server side.

    Baca Juga: Pelajari Hal-Hal Berikut Jika Ingin Jadi Front-end Developer

    2. Memastikan aplikasi atau situs bekerja dengan optimal

    Selain melakukan perancangan dan membangun aplikasi atau situs secara keseluruhan, orang yang duduk di posisi ini juga harus memastikan apa yang dibuatnya berjalan optimal.

    Mereka tidak bisa beralasan tidak mampu membuat aplikasi atau situs hanya karena dibangun oleh satu orang.

    Membangun aplikasi atau situs tidak hanya sekadar memastikan agar saat digunakan tidak lambat.

    Secara khusus, mereka juga harus memastikan agar aplikasi atau situs yang dibangun mampu bekerja sesuai apa yang diinstruksikan oleh pengguna.

    Selain itu, produk yang dihasilkan juga harus tampil responsif saat digunakan di medium yang berbeda.

    3. Terlibat dalam rencana pembuatan

    Jangan ada anggapan bahwa full stack developer hanya bekerja apabila ada permintaan terkait pembuatan aplikasi atau situs saja.

    Di beberapa perusahaan, posisi ini juga dilibatkan dalam perencanaan karena mereka tahu seberapa besar bobot pembuatan sebuah aplikasi atau situs.

    Dengan terlibat dalam rencana pembuatan, mereka akan memberikan saran bagi tim produk atau desain untuk mempertimbangkan banyak hal.

    Beberapa di antaranya adalah soal fitur yang tidak penting karena akan mengganggu performa hingga penarikan data yang berjumlah besar.

    4. Merancang dan membangun API

    Karena bertanggung jawab atas server side, full stack developer dituntut untuk mengetahui dasar-dasar API atau application programming interface.

    Banyak di antara mereka yang bahkan dituntut untuk dapat merancang dan membangun API.

    API adalah solusi perangkat lunak untuk interaksi tanpa antara beberapa aplikasi. Mereka dibuat dengan tujuan membantu developer berinteraksi dengan aplikasi mereka dengan cara yang lebih efisien.  

    Baca Juga: Ingin Menjadi Web Developer? Mulai dengan Cara Ini!

    Skill untuk Full Stack Developer

    full stack developer

    © Pexels

    Pekerjaan sebagai full stack developer terbilang berat dibandingkan developer lain.

    Banyaknya tuntutan terhadap mereka membuat orang yang akan duduk di posisi ini wajib memahami dan mengerti banyak hal. Hal itu termasuk dengan yang berkaitan dengan teknis atau yang lain.

    Berikut beberapa tugas dasar dari full stack developer yang dirangkum dari Skill Crush:

    1. Menguasai bahasa pemrograman

    Seseorang yang ingin bekerja di posisi ini perlu menguasai beberapa teknologi yang kerap jadi fokus posisi front end seperti HTML5, CSS3, dan JavaScript. Oleh beberapa perusahaan, ketiganya bahkan menjadi syarat wajib. 

    HTML dan CSS adalah salah satu ilmu dasar yang penting untuk dimiliki oleh orang yang akan duduk di bidang ini. Pasalnya, dua ilmu tersebut adalah dasar untuk dapat menciptakan penampilan sebuah aplikasi atau situs.

    Begitu pula dengan JavaScript yang merupakan bahasa terpopuler di internet dan tidak hanya digunakan pada front end tetapi juga back end. Tak heran, bahasa pemrograman ini jadi penting bagi orang yang ingin duduk di posisi ini.

    2. Memahami peran back end

    Tidak hanya tampilan depan saja yang harus dipahami. Untuk menjadi seorang full stack developer, dibutuhkan kemampuan dan keahlian di bidang back end, terutama bahasa pemrograman yang akan sering digunakan.

    Terdapat beberapa jenis bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk back end, seperti PHP, Python, Ruby, dan lain-lain. PHP adalah bahas skrip yang umumnya digunakan dalam pengembangan web dari sisi server.

    Ada lagi Python yang merupakan bahasa pemrograman yang juga populer dan menjadi syarat utama dari beberapa perusahaan. Python diwajibkan karena menggunakan sintaks yang sederhana dan dapat digunakan untuk banyak fungsi.

    3. Pengetahuan tentang database

    Setiap aplikasi atau situs membutuhkan database untuk melakukan penyimpanan data. Seorang full stack developer diharuskan untuk memiliki setidaknya satu atau dua kemampuan mengelola database.

    Saat ini, beberapa perangkat lunak yang lazim digunakan adalah SQL, MongoDB, Redis, Oracle, SQLServer, dll. MongoDB biasa digunakan, meski terkadang beberapa perusahaan lebih memilih SQL karena dapat digunakan untuk skala besar.

    Baca Juga: Beberapa Text Editor Terbaik untuk Para Programmer

    Kualifikasi dan Latar Belakang untuk Full Stack Developer

    full stack developer

    © Pexels

    Sama seperti posisi developer yang lain, untuk duduk di posisi ini terkadang tidak dibutuhkan kualifikasi pendidikan tertentu.

    Terlepas dari itu, beberapa perusahaan yang membuka posisi ini biasanya mensyaratkan calon pendaftar berasal dari jurusan teknik informatika.

    Meski demikian, tidak berarti ini posisi ini sulit untuk didapatkan. Menurut Career Explorer, beberapa forum dan komunitas teknologi memberikan materi untuk duduk di posisi ini secara cuma-cuma. Beberapa di antaranya adalah Hacker News, Stack Overflow, dan GitHub.

    Di luar itu, ada pula kelas online, seperti Udemy, Coursera, dan EDX. Di antara kelas online tersebut, ada dua kelas online, yaitu Treehouse dan General Assembly, yang dikenal memberikan materi dan pembelajaran berkualitas.

    Itulah dasar-dasar full stack developer yang harus kamu pahami. Mau mencoba berkarier di bidang ini atau sedang mencari peluang mengembangkan diri di posisi tersebut? Yuk, cek lowongan kerja di bidang engineering di Glints sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait