Hati-hati Terkecoh, Pahami Kondisi Bear Trap serta Pengaruhnya dalam Investasi

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu tergugah oleh pembalikan tren yang tidak terduga? Di mana pasar memberi sinyal tren turun tetapi malah beralih naik lagi? Hati-hati, karena kondisi ini disebut sebagai bear trap.

    Istilah dunia trading ini digunakan untuk menunjukkan kemungkinan terjadinya penurunan di pasar. 

    Namun, seperti namanya, hal tersebut merupakan sebuah jebakan. Pasar malah masuk ke pertumbuhan yang stabil setelah jeda singkat.

    Masalahnya, banyak investor dan trader yang belum tahu karakteristik serta cara mengendalikan situasi ini.

    Oleh karena itu, agar investasi kamu bisa makin menghasilkan, kali ini Glints paparkan serba-serbi bear trap, mulai dari definisi hingga tips-tips menghadapinya.

    Baca Juga: Crypto Trading, Metode Trading Modern yang Menjanjikan di 2021

    Definisi Bear Trap

    bear trap adalah

    © Freepik.com

    Menyadur Warrior Trading, bear trap adalah sebuah pola teknis yang terjadi ketika kinerja saham, indeks, atau instrumen keuangan lainnya memberikan sinyal pembalikan tren harga naik yang salah.

    Kondisi ini justru merupakan pembalikan palsu dari tren harga yang menurun, sehingga bisa menggoda investor untuk mengambil tindakan berdasarkan antisipasi pergerakan harga yang bahkan tidak terjadi.

    Bear trap dapat terjadi di semua jenis pasar aset, termasuk ekuitas, kontrak berjangka, obligasi, dan mata uang.

    Pola seperti ini sering kali dipicu oleh penurunan harga yang mendorong pelaku pasar untuk melakukan short sale.

    Akan tetapi, nilai aset pada pasar akan mengalami penurunan nilai saat pembalikan terjadi.

    Hasilnya, pelaku pasar yang melakukan short sale perlu mengganti uang pinjaman mereka.

    Seperti Apa Efek Bear Trap terhadap Trader?

    bear trap

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, bear trap dapat membuat anggapan bahwa tren di pasar sedang turun dengan adanya penyusutan harga instrumen investasi. 

    Kendati demikian, nilai aset nyatanya tetap datar, atau bahkan dalam keadaan reli.

    Bila kondisi nilai reli terjadi dan trader tetap memaksakan aktivitas jual beli, ia akan mengalami kerugian yang cukup parah, sesuai kata Investopedia.

    Nah, selain kejadian di atas, ada beberapa hal lain yang menjadi dampak bear trap terhadap para trader. Berikut pemaparan singkatnya:

    Baca Juga: Banyak Saham di BEI Terkena Auto Reject Bawah, Ketahui Arti dan Penyebabnya

    1. Bullish trader dan bearish trader

    Dalam dunia trading, terdapat 2 jenis trader dengan mindset yang berbeda, yakni bullish trader dan bearish trader.

    Melansir Ninja Trader Brokerage, bearish trader adalah pelaku pasar yang kerap berpikir pesimis dan sering menjual saham saat kondisi memburuk.

    Sedangkan, bullish trader merupakan trader dengan mindset optimis. Saat pasar memburuk, mereka selalu mengambil kesempatan untuk membeli.

    Nah, umumnya bullish trader akan menjual aset yang nilanya menurun untuk mempertahankan keuntungan.

    Di sisi lain, bearish trader akan mencoba untuk menjual aset dengan tujuan untuk membelinya kembali setelah harga turun ke tingkat tertentu. 

    Jika tren penurunan tidak pernah terjadi dan nilai berbalik naik setelah periode yang singkat, pembalikan harga bisa segera diidentifikasi sebagai bear trap. 

    2. Munculnya technical trader

    Umumnya, pelaku pasar mengandalkan pola-pola teknis untuk menganalisis tren dan mengevaluasi strategi investasi. 

    Namun, hal tersebut sulit untuk dilaksanakan selama bear trap terjadinya.

    Hasilnya, muncul technical trader yang mencoba mengidentifikasi kondisi ini dan menghindarinya menggunakan berbagai tools analisis, seperti fibonacci lines dan on-balance volume

    Tools tersebut dianggap dapat membantu trader dalam memahami dan memprediksi apakah tren harga di pasar valid dan dapat berlanjut.

    Cara Menghindari Bear Trap

    bear trap adalah

    © Freepik.com

    Meskipun trader sudah familiar dengan pasar, ada beberapa kondisi berbahaya yang harus mereka hindari. 

    Nah, bear trap adalah salah satu kondisi tersebut yang harus selalu dihindari oleh trader.

    Terjebak dalam bear trap akan menyebabkan kerugian yang signifikan. Sebab, kondisi ini biasanya beralih dengan cepat dengan hampir tidak ada peluang bagi trader untuk membalikkan keadaan.

    Oleh karena itu, seperti apa, sih, cara terbaik untuk menghindari kondisi bear market? Berikut adalah penjelasannya sesuai ujaran Bitorb dan Trading Sim.

    • pahami risk management khusus trading
    • periksa volume aset di pasar, bila harga berubah dan volume konsisten, pastikan untuk berhati-hati
    • temukan indikator divergen dalam RSI
    • lakukan trading hanya pada arah tren utama
    • simak perkembangan pasar pada portal berita

    Baca Juga: Benarkah Bear Market adalah Situasi yang Menyeramkan bagi Pegiat Investasi?

    Demikian penjelasan Glints terkait kondisi bear trap yang perlu kamu pahami.

    Sederhananya, bear trap adalah pola teknis yang terjadi ketika kinerja saham atau indeks salah memberikan sinyal pembalikan tren harga naik. 

    Sinyal palsu tersebut bisa berubah dalam waktu yang singkat dan menjebak trader dalam kondisi yang merugikan.

    Maka dari itu, sifatnya wajib bagi para trader untuk selalu waspada dan menghindari kondisi berbahaya satu ini.

    Bagaimana? Apakah kamu kini semakin siap untuk terjun ke dunia trading? Atau justru masih ingin mempelajari dasar-dasarnya?

    Dipandu secara langsung oleh pakar-pakar dunia finansial, yuk, segera kunjungi kelas kategori finance di Glints ExpertClass.

    Di sana, kamu bisa mempelajari ilmu-ilmu trading secara langsung dari para profesional, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait