3 Pertimbangan saat Kamu Baru Kerja, tapi Mau Resign

Diperbarui 19 Agu 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Baru kerja, tapi tidak betah dan mau resign? Memangnya boleh?

    Sebanyak 91% generasi milenial bertahan di sebuah perusahaan kurang dari 3 tahun, berdasarkan survei ke 1.189 karyawan dan 150 manajer yang dilakukan oleh Future Workplace.

    Jika kamu berencana untuk resign sebelum menghabiskan 3 tahun di sebuah perusahaan, atau bahkan ketika baru kerja selama beberapa bulan, maka kamu tidak sendirian.

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan dampak resign saat durasi kerja masih sebentar.

    Selain itu, ada juga tips yang bisa kamu terapkan kala ingin resign, padahal baru masuk kerja. Simak, ya!

    Dampak Resign Ketika Baru Kerja

    Istilah “kutu loncat” sering disematkan kepada orang yang sering berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu singkat.

    Status ini juga bukan hal yang sebenarnya bisa dibanggakan, melainkan merupakan bumerang bagi perkembangan kariermu.

    Maka dari itu, banyak orang khawatir untuk resign saat baru kerja karena takut dicap tidak loyal.

    Pengalaman kerja yang terlalu singkat, apalagi dalam hitungan bulan, terutama tidak layak untuk dimasukkan ke dalam resume. Tapi sebaliknya, jika tidak dimasukkan, akan terlihat waktu menganggur yang lebih lama.

    Satu pengalaman kerja yang singkat dalam CV bukanlah masalah besar, dan masih bisa kamu jelaskan alasannya secara jujur saat interview.

    Misalnya, kamu menyadari bahwa pekerjaan tersebut tidak cocok atau ditawari pekerjaan lain yang lebih baik.

    Namun, pastikan jika kamu tidak menjadikan ini sebagai kebiasaan, karena menjadi kutu loncat memang dipandang negatif secara umum oleh para rekruter.

    Baca Juga: Apakah Capek Kerja adalah Alasan Tepat untuk Resign?

    Tips Saat Ingin Resign Ketika Baru Kerja

    Banyak perusahaan memberikan masa percobaan (probation) bagi karyawan baru, biasanya antara 60 hingga 180 hari.

    Bagaimana jika kamu memutuskan untuk resign saat masih menjalani masa percobaan, atau baru kerja beberapa bulan setelah lolos probation?

    Simak tipsnya berikut ini!

    Pahami Kebijakan Perusahaan Saat Masa Percobaan

    Perusahaan seringkali dianggap sebagai pihak yang lebih diuntungkan pada saat masa percobaan.

    Padahal sebenarnya masa percobaan dibuat untuk melihat kecocokan dari dua pihak, yang berarti kamu pun bisa memutus hubungan kerja saat masih menjalani masa percobaan.

    Tapi sebelum buru-buru mengirimkan surat resign, sebaiknya kamu pahami dulu kebijakan perusahaanmu terkait resign saat masa percobaan.

    Kamu mungkin akan diminta kompensasi saat resign di waktu probation. Ketahui konsekuensi atas keputusan yang akan kamu ambil.

    Timbang Keputusan Baik-baik

    Tips klasik untuk kamu yang memutuskan resign adalah memastikan bahwa kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru sebelum kamu mengundurkan diri.

    Hal ini masuk akal karena bertujuan untuk mengamankan posisimu dari status pengangguran, yang berpotensi menyulitkanmu untuk mencari pekerjaan baru.

    Apabila kamu ingin resign saat baru kerja, pertimbangkan baik-baik keputusanmu. Apakah kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru?

    Apakah kamu ingin resign dulu, baru kemudian mencari kerja?

    Bicarakan Secara Profesional

    Jujur adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan. Tidak perlu basa-basi atau mengarang seribu alasan, jujur dan berterus terang dengan perusahaan adalah cara paling profesional.

    Selain itu, rekan kerjamu juga akan lebih bisa menghargai pilihanmu.

    Siapa tahu karena kejujuran dan caramu yang profesional, perusahaan bersedia memberikan surat referensi atas performa singkatmu selama berada di sana.

    Tips Agar Bisa Menemukan Pekerjaan yang Cocok Tanpa Harus Menjadi Kutu Loncat

    Seperti yang dijelaskan di poin pertama, satu pengalaman kerja yang singkat mungkin tidak berarti, tapi terlalu sering menjadi kutu loncat justru akan merusak reputasimu sebagai job seeker.

    Melalui The Muse, CEO The Cheyene Group, Pat Mastandrea menyarankan kandidat untuk berani bertanya seputar budaya perusahaan saat melakukan wawancara kerja.

    Tanyakan hal yang kamu inginkan seputar budaya kerja di perusahaan tersebut, bahkan mengenai hal-hal yang terlihat sepele seperti jam masuk kerja, event internal apa saja yang kerap diadakan, dresscode hingga kebijakan lainnya.

    Bahkan jika diperlukan, mintalah kesempatan untuk melihat-lihat kantor sebelum kamu menandatangani kontrak kerja agar kamu bisa melihat sendiri gambaran kegiatan yang nanti akan kamu lakukan.

    Baca Juga: Resign kerja sebelum dapat yang baru? Ketahui dulu 3 hal ini

    Itulah tips dari Glints jika kamu ingin resign meskipun baru saja diterima kerja oleh perusahaan.

    Intinya, jika kamu memang merasa tidak cocok dengan pekerjaan di kantor, tidak ada salahnya, kok, untuk mengambil keputusan resign.

    Namun, agar proses pengunduran diri bisa lancar, jangan lupa untuk catat semua tips dan trik yang sudah Glints berikan di atas, ya!

    Nah, setelah keperluan resign usai, kamu bisa segera cari lowongan kerja baru di marketplace Glints. Di sana, kamu bisa temukan berbagai peluang karier menarik yang sedang dibuka oleh perusahaan, lho.

    Yuk, mulai cari kerja yang sesuai dengan minatmu sekarang. Jangan sampai melewatkan kesempatan, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 19

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait