Ketahui Firmware, Otak di Balik Seluruh Kinerja Device Canggihmu

Diperbarui 06 Jan 2021 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Apakah kalian pernah mendengar apa itu firmware? Mungkin, yang menggemari dunia teknologi mengetahui istilah tersebut.

    Perangkat satu ini berfungsi sebagai motor penggerak hardware pada sebuah device. Nah, bagi kamu yang ingin bergerak di bidang software development harus mengerti betul arti dari firmware.

    Nah, kira-kira, apa sih sebenarnya pengertian dari firmware? Apa saja fungsinya? Apa saja jenis-jenisnya? Yuk, pelajari semuanya dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Mengenal Agile Software Development dan Pengaruhnya

    Apa Itu Firmware?

    apa itu firmware

    © Pexels.com

    Sebelum membahas lebih lanjut mengenai serba-serbi firmware, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertiannya.

    Menyadur Techopedia, firmware adalah program software yang secara permanen tersimpan dalam hardware seperti keyboard, hard drive, BIOS, atau kartu video. 

    Perangkat ini diprogram untuk memberikan instruksi permanen agar sebuah device dapat melakukan fungsi seperti tugas input dan output dasar. 

    Firmware biasanya tersimpan pada flash ROM sebuah software dan bisa dihapus serta ditulis ulang.

    Pada awalnya, firmware dirancang untuk software tingkat tinggi dan dapat diubah tanpa harus menukar hardware dengan perangkat yang lebih baru. 

    Firmware juga bisa menyimpan instruksi dasar untuk hardware dan membuatnya beroperasi sesuai kebutuhan user

    Sebagai contoh, tahukah kamu bahwa lampu lalu lintas memiliki firmware ? Ya,  firmware-lah yang memerintahkan lampu lalu lintas untuk mengubah warna  lampu secara berkala.

    Tanpa firmware, warna pada lampu lalu lintas tidak akan berubah, dan lampu lalu lintas tidak akan memiliki fungsi.

    Untuk perangkat keras yang kurang canggih, seperti lampu lalu lintas, mesin cuci, mesin kartu, kamera pengintai, TV, dan sebagainya, firmware adalah sebuah perangkat lunak yang ada di dalamnya, bertindak sebagai sistem operasi utama yang mengontrol semua fungsi perangkat.

    Intinya, tanpa firmware, sebuah device tidak akan mampu untuk bekerja.

    Jenis-Jenis Firmware

    apa itu firmware

    © Pexels.com

    Setelah mengetahui apa itu firmware, kalian juga perlu mengetahui jenis-jenis dari perangkat tersebut.

    Seperti halnya dengan hardware, firmware juga memiliki cukup banyak variasi. Berikut adalah pemaparannya:

    1. BIOS

    Firmware yang tersimpan di dalam motherboard komputer lebih dikenal dengan istilah BIOS.

    Menurut Digital Citizen, jenis firmware ini dapat berinteraksi dengan hardware dan memeriksa error yang tidak diketahui oleh software.

    Setelah itu, BIOS akan memberikan sinyal program yang disebut bootloader. Fungsi program ini adalah untuk menjalankan instruksi pada sistem operasi di dalam hard drive dan memasukkannya ke dalam akses memori device.

    Tanggung jawab utama BIOS adalah untuk menangani komponen perangkat keras komputer serta memastikan bahwa semua komponen device berfungsi dengan baik.

    Baca Juga: Mengenal Teknik White Box Testing untuk Menguji Struktur Software

    2. EFI

    Nah, apa itu jenis firmware EFI? Menurut The Windows Club, EFI adalah singkatan dari extensible firmware interface.

    Perangkat ini adalah spesifikasi untuk sistem firmware generasi baru yang dapat memberikan instruksi pertama oleh CPU untuk menyalakan hardware dan meneruskan kontrol ke bootloader.

    EFI, terkadang juga disebut sebagai unified extensible firmware interface (UEFI) memiliki keunggulan tertentu dibandingkan BIOS. 

    Misalnya, EFI membantu user dengan memastikan bahwa booting PC mereka hanya menggunakan software yang kredibel dan dapat dipercaya oleh para produsen PC.

    Sistem EFI juga kompatibel dengan fitur ‘secure boot’ yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan device.

    Level-Level Firmware

    apa itu firmware

    © Freepik.com

    Mungkin, kini kalian merasa bingung dan bertanya-tanya apa itu level-level firmware?

    Masing-masing level memiliki fungsi dan sistem yang berbeda sesuai dengan device yang digunakan user.

    Beberapa ada yang berfungsi sebagai pengirim instruksi sederhana, akan tetapi ada juga yang berguna untuk mendukung keperluan information security.

    Berikut adalah penjelasan mengenai seluruh level firmware yang perlu kalian ketahui. Yuk, simak!

    1. Low level firmware

    Jenis firmware ini dapat ditemukan dalam struktur ROM, OTP, PROM dan PLA. 

    Firmware level rendah umumnya merupakan sebuah read-only memory dan tidak dapat diubah maupun diperbarui. 

    Oleh karena itu, kadang-kadang low level firmware sering kali disebut sebagai perangkat keras karena hampir tidak memiliki fitur sebuah software.

    2. High level firmware dan subsystems

    Hal selanjutnya yang harus kamu tahu adalah tentang apa itu high level firmware dan subsystems.

    High level firmware atau firmware level tinggi digunakan dalam memori flash untuk keperluan update dan sering dianggap sebagai perangkat lunak.

    Sementara itu, subsystems memiliki microcode tetap yang tertanam dalam chip flash, CPU, dan unit LCD. 

    Perangkat ini biasanya dianggap sebagai bagian dari perangkat keras serta firmware tingkat tinggi.

    Selayaknya open source software, perangkat ini terbuka dan dapat diperbarui oleh pengguna sesuai kebutuhan mereka.

    Fakta Penting mengenai Firmware

    © Freepik.com

    Sama seperti peringatan yang akan diberikan oleh seluruh produsen firmware, menurut Lifewire, sangatlah penting untuk memastikan bahwa perangkat yang menerima pembaruan firmware tidak mati saat sedang dilakukan update

    Firmware yang tidak di-update selengkapnya akan membuat firmware rusak. Firmware juga dapat merusak cara kerja device secara fatal.

    Selain itu, pengguna perlu menghindari penerapan update firmware yang salah ke sebuah perangkat. 

    Memberikan device sebuah software milik perangkat yang berbeda dapat mengakibatkan device tidak lagi berfungsi dengan baik.

    Intinya, update itu penting. Akan tetapi, sebelum melakukan update, baca kembali aturan serta saran yang diberikan oleh lembaga penyedia firmware.

    Baca Juga: Rapid Application Development, Metode Pengembangan Software yang Hemat Waktu

    Itulah penjelasan singkat Glints mengenai apa itu firmware.

    Intinya, tanpa perangkat satu ini, sebuah device tidak akan menerima instruksi dan akhirnya tak dapat berfungsi.

    Meskipun jenis dan levelnya bervariasi, yang perlu diingat adalah untuk terus meng-update firmware sesuai aturan dan tata cara yang disediakan oleh produsen firmware.

    Nah, bila masih tertarik untuk mempelajari serba-serbi dunia teknologi, kalian bisa lho berlangganan dengan newsletter blog Glints.

    Setelah berlangganan nanti, berita dan tips paling baru seputar karier dan pengembangan diri akan langsung dikirim ke inbox emailmu.

    Jadi, jangan sampai ketinggalan ya. Yuk, daftar di Glints sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait