AIDA: Apa Itu, Contoh Penerapan, Kelebihan dan Kekurangannya

Diperbarui 03 Feb 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu pernah mendengar marketing model AIDA? Dalam dunia marketing, AIDA adalah salah satu model dan funnel marketing klasik yang populer untuk digunakan.

    Untuk mengetahui lebih dalam apa pengertian AIDA hingga contoh-contoh penerapannya, simak ulasan Glints berikut ini, ya!

    Apa Itu Model AIDA?

    aida adalah

    © Pexels.com

    AIDA adalah model marketing yang dapat mengidentifikasi tahapan kognitif yang dialami seseorang dalam proses pembelian untuk suatu produk dan layanan.

    Model ini menjelaskan bagaimana pembeli melalui sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap sebelum akhirnya ia melakukan kegiatan pembelian.

    Menurut The Balance Careers, seorang pelopor dalam dunia periklanan dan penjualan asal Amerika, Elias St Elmo Lewis, menciptakan ungkapan serta pendekatannya.

    Di tahun 1899, Lewis berbicara tentang cara menarik perhatian pembaca saat memberikan informasi, hingga menggubah mereka menjadi pelanggan.

    Di tahun 1909, hal tersebut berkembang dan menjadi menarik perhatian, membangkitkan minat, persuasif, dan meyakinkan.

    Hal tersebut kurang lebih menyerupai model AIDA yang sekarang terkenal di seluruh dunia.

    AIDA adalah akronim dari Awareness (Kesadaran/Daya Tarik), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Aksi).

    Berikut adalah penjelasan dari masing-masing huruf yang mewakili proses jual beli.

    Baca Juga: Keunggulan Integrated Marketing Communication (IMC) Bagi Bisnis dan Penerapannya

    1. Awareness

    Tahapan AIDA yang pertama adalah menciptakan kesadaran atau daya tarik pada sebuah brand dan produk/jasa yang dijual.

    Tahap ini menjelaskan pentingnya menarik perhatian konsumen yang dapat dilakukan dengan banyak cara seperti menempatkan iklan di lokasi yang memiliki kemungkinan untuk banyak dilihat orang.

    Selain itu, bisa juga untuk menambahkan sesuatu yang provokatif untuk menarik perhatian. Pada tahap ini, personalisasi juga bisa membantu.

    Untuk membuat konsumen tertarik maka perlu untuk menargetkan konsumen secara individual.

    2. Interest

    Setelah mendapatkan perhatian dari konsumen, tahapan kedua dari AIDA adalah untuk mempertahankannya.

    Tahap ini cenderung lebih sulit jika dibandingkan tahap pertama, apalagi jika produk dan layanan dari perusahaan tidak mumpuni.

    Menjaga minat konsumen adalah tantangan khusus dalam proses pemasaran.

    Banyak cara yang bisa dilakukan untuk terus mempertahankan minat konsumen, salah satunya dengan memberikan sesuatu yang terus relevan dan menarik.

    Jangan sampai konsumen bosan dengan iklan yang itu-itu saja atau bahkan semakin sulit untuk dimengerti.

    Buatlah beragam iklan menarik untuk menginformasikan apa yang bisa didapatkan konsumen. Buatlah mereka menaruh minatnya terhadap brand serta produkmu.

    Tahap ini penting untuk mendorong konsumen melakukan riset lebih lanjut terkait brand dan produk tersebut.

    3. Desire

    Desire adalah tahap ketiga dalam proses pembelian suatu produk atau barang yang dialami konsumen menurut model funnel AIDA.

    Sekarang, ketika kita berasumsi bahwa konsumen sudah tertarik terhadap brand dan produk, maka saatnya untuk menciptakan hasrat dan hubungan yang lebih emosional.

    Di sinilah pentingnya untuk lebih banyak menunjukkan keunggulan dari brand dan produk, serta untuk membuat ketertarikan konsumen menjadi perasaan untuk membutuhkan produk tersebut.

    Mungkin sebelumnya, konsumen memiliki sejumlah keraguan dan pertanyaan akan produk.

    Di sinilah sangat penting untuk meyakinkan kembali konsumen dan memberikan banyak alasan lain agar konsumen dapat merasa butuh untuk membeli produk tersebut.

    Tidak lupa untuk membuat informasi tersebut dengan fakta-fakta menarik dari produk atau layananmu.

    4. Action

    Tahap yang terakhir dari AIDA adalah aksi, artinya di sinilah konsumen melakukan aksi pengambilan keputusan.

    Pada tahap ini, ada banyak bentuk yang dapat dilakukan konsumen, seperti mengunjungi website, melakukan panggilan telepon, berlangganan newsletter, mengunjungi toko, dan lain-lain.

    Tak ada jaminan bahwa setiap proses pemasaran akan selalu berakhir dengan penjualan.

    Namun, penting untuk meyakinkan bahwa setiap konsumen yang sudah mencapai tahap “aksi” ini memiliki impresi dan pengalaman yang menyenangkan terhadap produk dan brand.

    Baca Juga: Marketing Campaign: Kunci Keberhasilan Bisnis yang Wajib Kamu Tahu

    Bagaimana Contoh Penerapan AIDA?

    AIDA adalah

    © Pexels.com

    AIDA mungkin tidak hanya bisa disebut sebagai model pemasaran, tapi juga model komunikasi.

    AIDA adalah sebuah metode yang dapat mengidentifikasi bagaimana dan kapan berkomunikasi di setiap tahap kepada konsumen.

    Perlu diingat bahwa konsumen menggunakan platform yang berbeda dan memerlukan informasi yang berbeda pula.

    Ketika menerapkan AIDA, ingatlah beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

    Awareness

    • Bagaimana kita membuat konsumen mengetahui produk atau layanan yang kita pasarkan?
    • Apa strategi kita untuk menjangkau konsumen?
    • Apa pesan yang ingin disampaikan?
    • Platform apa yang akan digunakan?

    Interest

    • Bagaimana kita akan mendapatkan ketertarikan konsumen?
    • Apa saja bukti yang dapat mendukung reputasi brand atau produk?
    • Apa strategi konten yang kita miliki?
    • Bagaimana kita menyampaikan informasi?

    Desire

    • Apa yang membuat produk atau layanan diinginkan?
    • Bagaimana untuk berinteraksi secara personal dan membuat hubungan emosional? Melalui obrolan langsung atau media sosial?

    Action

    • Apa bentuk ajakan dan di mana kita menempatkannya?
    • Apakah sudah cukup mudah bagi konsumen untuk terhubung dengan kita?
    • Bagaimana cara konsumen untuk terlibat di seluruh platform yang tersedia dan mereka gunakan?

    Kelebihan dan Kekurangan AIDA

    AIDA adalah

    © Pexels.com

    Merangkum dari DM Exco, Ionos dan Hubspot, berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari model AIDA funnel.

    1. Kelebihan

    Model funnel AIDA sendiri telah hadir selama lebih dari 100 tahun.

    Meski begitu, AIDA masih digunakan hingga sekarang karena modelnya yang timeless dan sudah banyak model turunannya, seperti;

    • DAGMAR: (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Results)
    • AIDAS: (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction)
    • AISDALSLove: (Attention, Interest, Search, Desire, Action, Like/dislike, Share, Love/hate)

    Selain itu, kelebihan lain dari model AIDA sendiri adalah sebagai berikut;

    • mampu menggambarkan proses pembelian seseorang dengan sangat sederhana
    • membantumu dalam mengetahui potensi kelemahan dari produkmu sendiri
    • dalam konteks content marketing, membantumu membuat konten yang dapat mengonversi audiens menjadi konsumen

    2. Kekurangan

    Meski begitu, model funnel AIDA pun bukan tanpa kekurangan, berikut adalah beberapa di antaranya.

    • tidak memperhitungkan buyer’s journey yang non-linear
    • tidak memperhitungkan impulse purchase
    • terlalu membuat proses pembelian seseorang terlalu simpel
    • tidak melibatkan faktor-faktor ketika membeli seperti ketersediaan barang, harga, kepuasan konsumen, dan rekomendasi dari lingkungan sekitar
    Baca Juga: Menyelami Konsep 7P dalam Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

    Itu adalah penjelasan tentang AIDA yang perlu kamu ketahui.

    Meski AIDA sudah berusia lebih dari 100 tahun, model funnel ini tetap bisa relevan berkat adaptasi dan modifikasi dari para marketing experts untuk bisa sesuai dengan keadaan saat ini.

    Maka dari itu, ayo terus kembangkan skill menulis dan pertajam pengetahuanmu dengan mengikuti kelas di Glints ExpertClass. Cek kelas-kelasnya di sini, yuk!

     

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 32

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait