ETF, Kombinasi Reksa Dana dan Saham yang Patut Dipertimbangkan
Isi Artikel
Ingin mencoba berinvestasi di reksa dana? Jika iya, exchange traded fund (ETF) adalah salah satu jenis reksa dana yang sistem jual belinya sama seperti saham di bursa efek.
ETF ini bisa diperdagangkan melalui beberapa channel, berbeda dari reksa dana yang hanya melalui manajer investasi saja.
Di dalam artikel ini, kamu bisa mempelajari lebih lanjut seputar ETF, perbedaannya dengan reksa dana konvensional, dan juga tata cara transaksinya.
Baca sampai tuntas agar benar-benar paham, ya!
Apa Itu ETF?
Pertama-tama, ETF merupakan singkatan dari exchange traded fund.
Dikutip dari situs Sikapi Uangmu – OJK, ETF adalah perpaduan dari reksa dana dan juga saham.
Pada dasarnya, pengelolaan dana yang digunakan sama saja seperti reksa dana pada umumnya. Namun, cara perdagangannya (jual-beli) dilakukan seperti saham.
Jenis reksa dana satu ini berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, dengan transaksi di bursa efek.
Intinya, ETF merupakan reksa dana yang perdagangannya dilakukan secara real time di bursa efek, seperti saham pada umumnya.
Kalau ingin tahu perbedaannya dengan reksa dana biasa, baca poin setelah ini, yuk.
ETF vs Reksa Dana Konvensional
Disarikan dari situs resmi Indonesia Stock Exchange, berikut ini adalah perbedaan ETF dengan reksa dana konvensional:
Exchange traded fund (ETF)
- Transaksi dilakukan melalui dealer partisipan (pasar primer) dan juga pialang (pasar sekunder).
- Biaya transaksi pembelian dan penjualan ETF adalah 1-3%.
- Minimal pembelian di:
- pasar primer → creation unit (setara dengan 1000 lot/100.000 unit)
- pasar sekunder → 1 lot (setara dengan 100 unit).
- Risiko lebih rendah dibandingkan reksa dana biasa, karena bisa melakukan transaksi sepanjang jam kerja bursa efek.
- Harga bisa dilihat secara langsung (real-time).
- Lama pencairan dana ETF adalah 2 hari setelah transaksi.
Reksa dana
- Transaksi dilakukan oleh manajer investasi (MI) atau agen reksa dana.
- Biaya transaksi disesuaikan dengan tarif pialang/broker.
- Minimal pembelian satu unit saja.
- Risiko sedikit lebih tinggi, karena pengelolaan portofolio dilakukan oleh manajer investasi (MI).
- Harga baru bisa dilihat di akhir hari (saat jam kerja bursa berakhir).
- Pencairan dana 7 hari setelah transaksi.
Bagaimana Cara Membeli ETF?
Setelah mengetahui perbedaannya dengan reksa dana konvensional, berikut ini adalah tata cara transaksi ETF yang bisa kamu ikuti.
Sebenarnya yang membedakan transaksi di pasar primer dan sekunder hanya minimum pembelian jumlah unitnya saja.
Kalau di pasar primer kamu harus membeli satu unit kreasi (creation unit) yang setara dengan 100.000 unit, sedangkan di pasar sekunder hanya 1 lot atau setara dengan 100 unit saja.
Transaksi di pasar sekunder juga biasanya ditujukan untuk yang nilainya lebih kecil dan akan dilakukan melalui BEI.
Perlu diingat bahwa sebelum melakukan pembelian, tentu investor harus membuka rekening untuk investasi terlebih dahulu.
Jika sudah, tinggal pilih ingin membelinya melalui pasar primer atau sekunder.
Pembelian di pasar primer akan dilakukan oleh dealer partisipan dan di sekunder melalui broker.
Tugas seorang dealer partisipan itu sendiri adalah mempertemukan harga jual dan beli ETF. Tanpanya, perbedaan penawaran dan permintaan akan berujung ke tiadanya transaksi.
Itu dia penjelasan seputar apa itu ETF, perbedaannya dengan reksa dana konvensional, dan cara membelinya.
Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa ETF adalah perpaduan antara reksa dana dan saham yang sebenarnya bisa lebih menguntungkan.
Pasalnya, sempat disebutkan juga sebelumnya kalau risiko ETF lebih kecil jika dibandingkan reksa dana biasa dan juga transaksinya tidak repot.
Nah, kalau kamu ingin belajar lebih lanjut seputar investasi atau apa pun itu yang bisa mengembangkan keuangan pribadi, ada Glints ExpertClass yang siap membantumu.
Glints ExpertClass adalah kelas yang akan dibawakan oleh para profesional dari dunia finance, membuka kesempatan bagimu untuk belajar langsung dari ahlinya.
Menarik, bukan? Langsung cari kelas finance yang ingin diikuti dan daftarkan dirimu, yuk!