Maksimalkan SEO Website dengan Hindari Praktik Keyword Stuffing

Diperbarui 25 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Salah satu kesalahan terbesar SEO content writer dalam membuat artikel adalah melakukan keyword stuffing.

    Secara sadar atau tidak, praktik keyword stuffing justru bisa merusak tatanan SEO kamu.

    Dengan begitu, bukannya berhasil mendapatkan ranking bagus di Google, artikelmu malah tidak enak dibaca oleh manusia.

    Lalu, apa sih pengertiannya? Kenapa kita sebagai penulis harus menghindari praktik ini?

    Tenang, dalam hal ini Glints telah merangkumnya untukmu.

    Apa Itu Keyword Stuffing?

    apa itu keyword stuffing

    © Freepik.com

    Menurut Web FX, keyword stuffing adalah praktik memasukkan keyword atau kata kunci dengan jumlah yang banyak atau secara berlebihan di dalam artikel.

    Tujuannya adalah untuk mendapatkan ranking yang bagus di halaman Google agar dapat meningkatkan traffic website.

    Padahal, praktik tersebut sama sekali tidak efektif di mata Google dan memiliki dampak buruk terhadap SEO website.

    Di sisi lain, pengulangan kata kunci yang terlalu banyak juga membuat manusia tidak nyaman dalam membaca artikelmu.

    Dilansir dari Alexa, ada beberapa jenis keyword stuffing yang sering dilakukan:

    • mengulang keyword secara berlebihan
    • menambahkan kata kunci yang tidak relevan dengan konten
    • menambahkan kata-kata di luar konteks

    Agar lebih jelas, berikut contoh praktik keyword stuffing dengan kata kunci “work from home”:

    “Di masa pandemi saat ini, ada beberapa pekerja yang terpaksa harus work from home. Work from home belakangan ini memang sedang tren dibicarakan oleh orang-orang.

    Ada yang betah work from home karena tidak harus mengeluarkan biaya transportasi. Ada juga yang tidak betah work from home karena merasa jenuh dan bosan”.

    Dari contoh di atas, kita melihat bahwa penggunaan keyword “work from home” terlihat berlebihan dan otomatis tidak enak dibaca oleh manusia.

    Di sisi lain, praktik tersebut juga menyalahi praktik keyword density yang dianjurkan.

    Keyword density adalah persentase kata kunci yang digunakan dalam sebuah artikel. 

    Jika terlalu banyak, seperti contoh di atas, otomatis keyword density-nya akan melebihi standar yang diharapkan.

    Baca Juga: 5 Cara Riset Keyword untuk Tembus Halaman Pertama Google

    Mengapa Harus Menghindari Keyword Stuffing?

    keyword stuffing adalah

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui apa itu keyword stuffing dari penjelasan di atas, kita tentu tahu bahwa praktik ini sebaiknya harus dihindari dalam pembuatan artikel.

    Lalu, mengapa demikian?

    Keyword stuffing adalah praktik yang memberikan dampak buruk bagi SEO website. Selain itu, secara otomatis ini juga akan berdampak kepada user experience (UX).

    Orang-orang tidak akan mendapatkan edukasi atau wawasan baru dari artikelmu. 

    Alhasil, seperti dilansir dari Big Commerce, orang-orang akan menjauh dari website-mu dan meningkatkan presentase bounce rate.

    Traffic website-mu akan menurun dan page views konten tentu tidak akan naik karena orang enggan untuk membagikannya di media sosial.

    Tidak hanya itu, bahkan ada kemungkinan kamu akan kehilangan pelanggan karena mereka tidak nyaman dengan konten yang kamu berikan.

    Secara tidak langsung, mereka juga menyadari bahwa kamu hanya mementingkan ranking di Google dibandingkan user.

    Padahal, keyword stuffing adalah praktik yang dikutuk oleh Google. 

    Dengan demikian, jika melakukan praktik ini, kemungkinan kamu akan kehilangan kepercayaan dari Google dan juga user.

    Oleh karena itu, hindari praktik ini sejauh mungkin. Gunakan cara yang terbaik untuk mengoptimalkan website-mu agar disukai user dan mendapatkan perhatian dari Google.

    Baca Juga: Search Query vs. Keyword: Apa Perbedaannya?

    Cara Menghindari Keyword Stuffing

    keyword stuffing adalah

    © Freepik.com

    1. Pilih keyword yang tepat

    Ingat, pastikan keyword yang kamu pilih sesuai dengan topik yang ingin kamu bicarakan.

    Salah satu praktik keyword stuffing yang sering dilakukan adalah menggunakan keyword yang tidak relevan dengan konten.

    Selain itu, gunakan keyword yang memiliki keyword difficulty yang rendah serta search volume yang tinggi agar dapat masuk di halaman pertama Google.

    Untuk mengetahui semua itu, lakukan riset dengan menggunakan tools keyword research seperti SEMrush, Ahrefs, Ubbersuggest, dan lain-lain.

    2. Gunakan bahasa yang ringkas

    Menggunakan bahasa yang ringkas dan padat penting untuk menghindari praktik keyword stuffing.

    Sebab, jika terlalu bertele-tele ada kemungkinan kamu akan mengulangi keyword yang sama di setiap poin yang ingin disampaikan.

    3. Perhatikan keyword density

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, persentase keyword density yang berlebihan akan mengakibatkan SEO-mu mengalami hasil yang buruk.

    Oleh karenanya, perhatikan keyword density dengan baik di setiap artikelmu. 

    Agar lebih mudah, kamu bisa menggunakan plugin seperti Yoast SEO di WordPress. 

    Di situ, kamu bisa membaca keyword density-nya apakah sudah sesuai dengan SEO atau belum.

    Nah, jika kamu mempraktikkan hal tersebut, website-mu akan lebih disukai oleh user karena enak untuk dibaca.

    Secara otomatis, Google juga akan menempatkan kontenmu di peringkat yang bagus karena dinilai berkualitas.

    Baca Juga: Yuk, Pelajari 13 Istilah Penting dalam SEO Berikut Ini!

    Demikian penjelasan singkat mengenai keyword stuffing serta cara menghindarinya.

    Semoga dengan membaca artikel ini kamu jadi lebih paham ya apa itu keyword stuffing serta bahayanya bagi SEO website.

    Ingat, keyword stuffing adalah kegiatan yang bisa merugikan website-mu. Alih-alih ingin mendapatkan ranking dengan memperbanyak kata kunci, hal itu malah dianggap sebagai spam oleh Google.

    Jadi, perhatikan baik-baik, ya, saat memasukkan keyword ke dalam artikel.

    Selain informasi di atas, kamu masih bisa mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia dari Glints.

    Caranya, kamu tinggal mendaftarkan diri secara gratis ke newsletter blog dari Glints, dan beragam informasi itu akan dikirim langsung ke kotak masukmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera sign up dan dapatkan informasi menarik lainnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait