5 Poin Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menulis Cover Letter di Email
Isi Artikel
Selain CV dan portofolio, cover letter juga sangat penting untuk melamar pekerjaan. Namun, apakah kamu sudah tahu bagaimana cara menulis cover letter pada email yang baik dan efektif?
Cover letter sangatlah penting karena dapat menunjukkan seperti apa pengalaman kerja dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang kandidat.
Bahkan, menurut Indeed cover letter yang ditulis dengan baik akan membuatmu lebih menonjol dari kandidat lainnya di mata recruiter.
Penulisan cover letter sudah tidak lagi harus selalu dikirim lewat jasa pos, biasanya recruiter akan minta kamu menyertakan cover letter di badan email.
Nah, jika kamu masih belum terlalu paham bahaimana caranya menulis cover letter pada email, sebaiknya simak terus artikel ini.
Kali ini Glints akan menjelaskan apa saja poin-poin penting yang perlu dicantumkan saat menulis cover letter pada body email.
Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
1. Dibuat sesuai dengan jenis pekerjaan
Saat baru mulai melamar pekerjaan, pasti ada banyak perusahaan yang kamu tuju.
Bahkan tidak jarang jika seseorang melamar ke beberapa bidang pekerjaan karena punya ketertarikan pada banyak bidang. Atau dengan alasan mencoba dulu saja sambil mencari yang cocok.
Maka dari itu, saat menulis cover letter pada email jangan sampai kamu lupa untuk menyesuaikan dengan jenis pekerjaan yang diinginkan.
Misalnya, saat kamu melamar pekerjaan di bidang marketing, tentunya tuliskan pengalaman yang sesuai atau alasan mengapa kamu tertatik dengan bidang tersebut.
Bagi fresh graduate yang baru mulai mencari pekerjaan pertamanya, bisa menuliskan pengalaman saat magang atau organisasi.
Namun, sebaiknya tonjolkan apa kelebihanmu dan tentunya relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dilamar.
2. Intro: kenalkan kualifikasi, bukan nama
Bagi kamu yang pertama kali menulis cover letter pasti sering mengalami kendala saat akan membuat bagian pembuka.
Namun, sebaiknya kamu jangan bingung dan tuliskan intro dengan menjelaskan kualifikasi yang dimiliki.
Jelaskan bahwa kamu adalah lulusan dari universitas apa dan memiliki minat di bidang apa. Kemudian, ceritakan pula apa alasanmu melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.
Saat menulis intro pada cover letter, sebaiknya jangan terlalu panjang. Kamu bisa memaksimalkan paragraf intro dengan hanya 4 sampa 5 kalimat yang berisi kualifikasi yang relevan.
Salah satu kesalahan yang biasanya ditemukan dalam pembuatan intro cover letter adalah mengenalkan nama.
Hal itu disebabkan ada bagian lain yang membutuhkan nama kamu seperti pada bagian tanda tangan dan CV. Jadi, kamu tidak perlu menjelaskan identitasmu dengan lengkap di bagian awal cover letter.
3. Isi cover letter yang mengalir
Saat menulis cover letter pada email, sebaiknya kamu menceritakannya secara mengalir mulai dari pembukaan, isi, dan penutup.
Tidak perlu terlalu kaku saat membuat cover letter, sehingga kamu bisa membuatnya tetap mengalir seperti saat sedang bercerita.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, cover letter ibaratnya adalah tahap awal perkenalan kamu dengan calon perusahaan, maka harus ada kesan yang melekat dari surat lamaran kamu.
Salah satunya dengan gaya penulisan yang mengalir agar bisa menarik perhatian recruiter yang membaca cover letter-mu.
4. Pencapaian yang dimiliki
Apakah kamu pernah berubah jalur karier? Atau kamu pernah menjadi pekerja di sebuah NGO? Tidak ada salahnya untuk menceritakannya di cover letter, asalkan kamu bisa menjelaskannya dengan singkat dan tepat.
Selain itu, jelaskan pula apa saja pencapaianmu saat bekerja di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Kamu bisa menggunakan bullet untuk membuat keterangan tentang prestasi atau pencapaian yang pernah didapatkan.
Dengan menulisakannya secara jelas, tentunya recruiter akan lebih mudah tertarik denganmu.
Tuliskan sebanyak 3 sampai 4 poin pencapaian untuk meyakinkan recruiter agar kamu bisa diundang ke tahapan rekrutmen selanjutnya seperti sesi psikotes atau interview.
Ingatlah untuk tetap menjelaskan pencapain secara singkat. Pasalnya, menurut The Muse dalam menyebutkan pencapaian di cover letter tidak perlu terlalu panjang.
5. Buatlah dengan singkat dan langsung pada intinya
Poin terakhir yang perlu kamu perhatikan saat menulis cover letter pada email adalah dengan membuatnya singkat dan langsung pada intinya.
Sebenarnya tidak ada aturan tertulis mengenai panjang dari cover letter. Namun, jika kamu menulisnya terlalu panjang, rupanya malah membuat recruiter enggan untuk membacanya dari awal hingga akhir.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pelamar kerja saat membuat cover letter adalah isinya yang terlalu panjang.
Itulah mengapa, menurut Forbes sebanyak 70% recruiter lebih memilih cover letter yang panjanganya kurang dari satu halaman saja.
Karena itu, kamu harus memastikan bahwa cover letter ditulis dengan singkat dan langsung pada intinya saja.
Itulah beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan saat menulis cover letter pada email agar bisa menarik perhatian recruiter.
Dalam membuat cover letter, kamu harus paham bahwa tujuan cover letter adalah untuk menarik dan meyakinkan recruiter agar mengundang kamu melanjutkan ke tahapan rekrutmen yang selanjutnya.
Karena itu, pada bagian akhir cover letter jangan lupa menuliskan kata-kata yang sopan dan lugas untuk meminta perusahaan memberi kabar selanjutnya jika kamu masuk kualifikasi.
Setelah menyiapkan cover letter, CV, dan portofolio jangan lupa untuk mulai apply pekerjaan yang ada di Glints, ya!
Ada banyak sekali pekerjaan yang tersedia di Glints dan dari berbagai bidang yang berbeda. Bahkan, kamu juga bisa memilih jenis pekerjaan yang diinginkan misalnya full time, part time, freelance, atau magang.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, sign up sekarang juga dan mulai apply pekerjaan impianmu di sini!