Strategi Belajar Social Media Marketing dengan Cepat dan Efektif
Isi Artikel
Pemasaran media sosial sedang dilirik banyak perusahaan. Tak heran, banyak orang yang akhirnya tertarik belajar social media marketing.
Apakah kamu salah satunya? Nah, Glints punya tips mendalami bidang ini untuk maksimalkan proses belajarmu.
Namun, sebelumnya, ketahui dulu apa yang harus kamu pelajari, yuk!
Apa yang Harus Dipelajari?
Mengutip Buffer, inilah yang harus kamu pelajari di bidang social media marketing:
1. Memilih media sosial yang tepat
Saat memutuskan untuk belajar social media marketing, pilih dulu salah satu medianya. Dengan fokus pada satu platform, kamu akan punya gambaran soal bidang ini.
Untuk menentukan ini, cocokkan saja dengan audiens produk atau layanan kamu.
Dengan memahaminya, kamu bisa memilih media sosial yang tepat untuk kamu pelajari. Ingat, karakteristik tiap platform berbeda-beda.
2. Penyesuaian profil media sosial
Agar proses marketing maksimal, kamu harus belajar mengelola profil social media. Ada beberapa informasi yang wajib diisi dengan benar, di antaranya:
- username
- about atau description
- location
- URL
- profile picture
- cover photo
Selain itu, kamu wajib membuat konten yang sesuai dengan bidang perusahaan. Selain informasi dasar, pastikan konten yang kamu buat juga konsisten dan akrab di mata audiens.
Langkah ini penting dilakukan agar post-mu menarik dan di-share oleh orang-orang.
3. Membuat voice dan tone untuk setiap post
Ketiga, kamu harus menetapkan voice dan tone. Voice dan tone merupakan gaya tampilan dan interaksimu dengan audiens.
Hal ini bisa dilihat dari penggunaan bahasa hingga tampilan visual. Untuk melakukannya, kamu perlu melakukan riset mendalam mengenai persona audiensmu.
Dari riset tersebut, kamu akan mengetahui bagaimana kelompok pembeli kamu berinteraksi. Apakah gaya mereka formal, atau malah santai?
4. Waktu dan frekuensi ideal untuk upload post
Bagi social media marketer, waktu dan frekuensi upload bernilai amat besar. Saat waktu dan frekuensi ini meleset, hasil posting bisa tak maksimal.
Coba pelajari waktu dan frekuensi tiap post. Masing-masing media sosial memiliki waktu dan frekuensi ideal yang berbeda.
Misalnya, di media sosial A, kamu sebaiknya meng-upload pukul 12:00-14:00 setiap hari. Berbeda dengan platform B yang waktu idealnya adalah 20:00-23:00.
5. Analisis hasil posting di media sosial
Dari mana kamu tahu hasil posting-mu maksimal? Coba pakai beberapa tools analisis, seperti Buffer atau HootSuite.
Pahami metrik-metrik yang ada di sana. Kamu pun bisa menilai maksimal atau tidaknya hasil posting-mu.
6. Interaksi di media sosial
Metode komunikasi satu arah tak lagi berlaku di media sosial. Kamu tak bisa meng-upload suatu konten dan meninggalkannya untuk mendapatkan like atau comment.
kamu perlu melakukan interaksi dengan audiens. Interaksi diperlukan agar mereka merasa bahwa media sosialmu bukanlah robot.
Coba upload post di waktu paling ramai. Dengan begitu, kamu lebih mungkin mendapat interaksi.
Jika sudah terjadi, kelola dengan baik agar orang-orang yang berinteraksi dengan kamu merasa puas.
7. Social media campaign
Saat Ramadan, restoran cepat saji biasanya punya menu khusus. Menu ini hanya bisa dibeli di bulan puasa.
Inilah yang dinamakan dengan campaign. Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran dalam waktu tertentu.
Nah, campaign seperti ini bisa dilakukan di media sosial, lho. Salah satu contohnya ada di bawah ini:
Tiap akhir tahun, Spotify punya campaign bernama #SpotifyWrapped. Aplikasi streaming ini akan mengumpulkan lagu-lagu yang paling sering kamu dengar. Setelah itu, kamu bisa mem-posting-nya di media sosial.
Mengutip HubSpot, campaign seperti ini sangat menguntungkan perusahaan. Biaya yang dikeluarkan hanya sedikit, namun bisa meningkatkan engagement, brand loyalty, hingga traffic.
Nah, kamu bisa mempelajari teknik pembuatan campaign
Tips Sukses Belajar Social Media Marketing
Nah, sekarang, kita bahas tips mempelajarinya, yuk!
1. Terus belajar
Mau mendengar penting bagi semua orang, tak terkecuali di dunia social media marketing. Kamu harus mau terus belajar.
Coba dengarkan semua saran yang masuk. Selain itu, beranikan dirimu berpendapat agar semua yang ingin kamu tanyakan dapat terjawab.
2. Ikuti kursus online
Akhir-akhir ini, belajar online menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Sebab, kamu tak perlu bepergian ke luar rumah. Selain itu, biayanya juga cukup terjangkau.
Akan tetapi, kamu harus cermat memilih kursus. Pastikan pematerinya merupakan ahli di bidang social media marketing.
3. Jangan lakukan autoposting dan plagiarisme
Autoposting menjadi kelemahan orang-orang yang baru belajar social media marketing. Dengan mengarahkan semuanya secara otomatis, kamu tidak akan mengetahui di mana kesalahamu.
Selain itu, hindari juga plagiarisme. Menjadi plagiat akan membuat kamu hanya belajar dari cara orang lain. Padahal, bentuk komunikasi tiap orang berbeda-beda dan belum tentu sukses apabila kamu terapkan.
Nah, itu dia strategi social media marketing yang harus kamu ketahui.
Untuk mempelajari tips hingga mengetahui tren social media marketing 2023, Glints telah mempersiapkan beberapa artikel mengenai social media marketing.
Yuk, baca artikel-artikel nya di bawah ini!