8 Teknik Presentasi Pitching yang Dijamin Efektif Memukau Audiens

Diperbarui 22 Feb 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Pitching adalah kesempatan untuk “menjual” bisnis kamu secara singkat kepada calon investor, customer dan partner bisnis. Maka dari itu dibutuhkan teknik presentasi yang efektif untuk merebut perhatian mereka.

    Presentasi bukan hanya soal pembukaan dan penutupan, tapi juga penyampaian ide secara keseluruhan.

    Nah, kamu sedang mempersiapkan diri untuk presentasi? Tenang, kamu bisa simak tips dari Glints di bawah ini!

    Baca Juga: 7 Cara Membuat Presentasi Bisnis Lebih Menarik

    Teknik Presentasi yang Efektif untuk Pitching Ide

    Pitching bukanlah satu-satunya hal yang membuat bisnis kamu sukses. Namun, ini adalah salah satu faktor terbesarnya.

    Teknik presentasi pitching adalah keterampilan yang penting dimiliki oleh pemilik bisnis, termasuk juga orang-orang yang bekerja di dalamnya.

    1. Tidak usah lama-lama, 15 menit cukup

    membuat presentasi bahasa inggris

    Sumber: Life Size

    Kebanyakan orang bisa minta waktu presentasi sampai 1 jam lamanya. Namun, terlalu bertele-tele dan membuang waktu bukanlah teknik presentasi yang efektif.

    Audiens kamu pasti memiliki rencana atau kesibukan lain yang juga penting.

    Maka, PGI menyarankan cukup minta slot waktu maksimal 15 menit saja untuk mempresentasikan ide-ide kamu.

    Gunakan waktu sempit ini untuk langsung memusatkan perhatian mereka pada poin-poin pembicaraan yang paling penting. 

    2. Telaah target audiensmu

    presentasi bisnis

    © getmsoffice.com

    Nah agar semua poin utama yang kamu ingin bicarakan muat dalam 15 menit, selidiki dulu siapa target audiensnya.

    Tujuannya supaya kamu bisa menyesuaikan teknik presentasi dengan gaya yang menarik bagi mereka.

    Pertama, cari tahu demografis mereka; termasuk usia, gender, budaya (pengetahuan, perilaku,, kepercayaan, dan nilai-nilai), dan tingkat pendidikan.

    Kedua, cari tahu apa yang mereka suka/tidak suka dan apa yang mereka yakini benar atau salah.

    Terakhir, kenali seperti apa jenis orang-orang tersebut, apakah termasuk:

    • Kelompok “Orang Awam” (Lay Man): Tidak memiliki pengetahuan khusus di bidang itu, bukan pula kelompok pakar. Mereka biasanya membutuhkan lebih banyak informasi latar belakang.
    • Kelompok “Manajerial”: Memiliki pengetahuan yang cukup di bidang berkaitan. Kamu harus menitikberatkan isi presentasi pada informasi latar belakang, fakta, atau statistik apa pun yang diperlukan untuk bantu mereka membuat keputusan.
    • Kelompok “Pakar” (Experts): Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam seputar bidang tersebut. Juga, mereka memiliki pengetahuan dalam hal presentasi serta grafik dan visual.

    Analisis demografis bertujuan untuk membantu kamu memilih kosakata dan gaya bahasa yang tepat sasaran selama presentasi nanti.

    3. Cari tahu siapa decision-makeramanya

    bos dan karyawan

    © Pexels.com

    Teknik presentasi kamu tidak akan efektif jika tidak menyasar orang yang memiliki kuasa sebagai pembuat keputusan.

    Percayalah, kamu tidak ingin menghabiskan waktu dan energi untuk presentasi di depan orang-orang yang ternyata tidak memiliki hak untuk membuat keputusan.

    Maka sebelum hari-H, buat daftar orang-orang yang akan ikut meeting pitching dan selidiki:

    • Siapa decision-maker utamanya yang punya kuasa untuk mengatakan “Ayo segera lakukan ini!”
    • Apakah kamu punya akses langsung ke orang tersebut?
    • Jika tidak, siapa orang di antara audiens yang bisa membantu kamu reach-out ke sosok pembuat keputusan tersebut?

    Keberadaan decision-maker (atau orang yang terkait dengannya) di dalam meeting penting agar teknik presentasi 15 menit kamu bisa efektif.

    4. Gunakan prinsip 3W untuk menyempurnakan ide

    gaya kepemimpinan transaksional

    © jojonomic

    Kamu tentu ingin audiens keluar dari ruangan mengingat dan tertarik dengan ide-ide kamu, ‘kan?

    Nah, teknik presentasi dengan formula 3W adalah cara yang sederhana tapi efektif untuk mencapainya.

    Formula 3W tersebut adalah:

    Who + Why + What

    a. Who

    Siapa audiens kamu, yang sudah kamu selidiki dari poin kedua. Cari tahu sebanyak mungkin tentang orang-orang yang akan kamu ajak meeting.

    Sebagai contoh: Pengusaha dan orang-orang bidang kreatif usia 25-35 tahun yang berbasis di Jakarta.

    b. Why

    Mengapa mereka harus mendengarkan pitching kamu?

    Tulis alasan-alasan yang bisa kamu pikirkan dan terkait dengan ide besar presentasi kamu.

    Sebagai contoh:

    • Masalah atau isu apa yang bisa kamu hilangkan?
    • Risiko atau ketakutan apa yang bisa kamu bantu hindari untuk mereka?
    • Bagaimana ide kamu membantu mereka mendapatkan lebih dari yang mereka inginkan?

    Baca juga: 7 Tips agar Kemampuan Komunikasi Bisnis Kamu Lebih Efektif

    c. What

    Apa yang akan kamu katakan untuk membantu mereka mendapat apa yang mereka inginkan? Apa manfaatnya ide kamu untuk mereka?

    Mereka harus menginginkan apa yang akan kamu berikan kepada mereka.

    Nah untuk memaparkan ketiganya, amu bisa menggunakan salah satu dari beberapa struktur ini untuk dipakai selama presentasi nanti:

    Saya akan menunjukkan kepada Anda bagaimana [nama ide] dapat membantu [target audiens] mendapatkan [hasil yang diinginkan].

    Masalah dengan [solusi saat ini] adalah [masalah spesifik yang dialami target audiens]. Itulah mengapa kami hadir dengan [ide].

    5. Gunakan visualisasi data yang sederhana di pitch deck kamu

    presentasi pembukaan bahasa inggris

    © kinibisa

    Menyajikan deck yang ramai dan padat informasi tidak efektif sebagai teknik presentasi 15 menit kamu.

    Pitching deck yang terlalu “heboh” malah lebih sulit untuk dipahami. Audiens harus menebak-nebak mana informasi yang paling berguna untuk mereka, dan mana yang tidak.

    Sebagai contoh, data kamu idealnya harus ditampilkan berurutan atau secara kronologis jika ingin menunjukkan growth.

    Forbes menyarankan lebih selektiflah memilih data yang ingin kamu tampilkan. Usahakan membuat satu slide per satu tema pembicaraan.

    Jika suatu statistik cukup penting untuk disampaikan dan kamu ingin audiens mengingatnya terus, statistik itu layak untuk dibuat slide terpisah. Sebisa mungkin juga buat grafik atau diagram yang mudah dibaca.

    Hindari memakai bullet points. Kamu bisa memanfaatkan pemformatan yang kreatif untuk meng-highlight angka yang kamu ingin investor lihat, jika tidak ada informasi lain di slide tersebut.

    6. Tonjolkan poin yang paling menarik di awal

    penutup presentasi bahasa inggris

    © slide share

    Setiap menit berharga. Apalagi jika waktu yang kamu punya untuk pitching hanya sebentar.

    Maka, pastikan panel audiens sudah mendapatkan 2-3 info paling penting mengenai ide kamu di 30 detik pertama presentasi.

    Fokus dan perhatian audiens harus segera diperoleh. Semakin cepat, semakin baik.

    Agar mereka tidak kehilangan fokus setelahnya, kamu harus berikan “peta” mengenai alur presentasi tersebut dan berikan juga “rambu-rambu” selama presentasi untuk menandakan aspek-aspek paling menarik dari pitch kamu.

    7. Yakinkan dengan bercerita

    presentasi yang baik

    © freepik.com

    Perlu diingat, jangan pitching ide hanya dengan mendikte atau membacakan apa yang ada di slide. Yakinkan audiens lewat cerita.

    Kamu bisa menceritakan apa yang membuat kamu ingin menjalankan ide tersebut, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana ide kamu dapat membantu memudahkan hidup orang lain. Buatlah cerita yang personal.

    Dengan begitu, teknik presentasi kamu akan lebih hidup dan audiens juga tertarik untuk mendengarkan lebih lanjut. 

    Jika kamu bisa menggaet setidaknya satu dari audiens untuk menempatkan diri mereka dalam cerita tersebut, dia akan lebih terbuka dan tanggap terhadap pendapat, saran, dan anjuran dari kamu.

    Supaya kesannya tidak benar-benar “mendongeng”, selipkan beberapa fakta lapangan yang dapat menarik perhatian mereka.

    8. Latih presentasi dengan Grandma Test

    kebiasaan kerja milenial

    © Freepik.com

    Meski kamu akan berdiri di depan orang-orang profesional, bahkan pakar di bidangnya, pastikan presentasi kamu mudah dimengerti semua kalangan.

    Teknik “Grandma Test” ini sangat efektif untuk membuktikan presentasi kamu bagus atau tidak.

    Sederhananya, nenek-nenek (bahkan anak kecil sekalipun) juga harusnya bisa mengerti apa yang kamu katakan atau memahami garis besar ide kamu.

    Caranya adalah dengan berlatih dulu di depan orang lain yang bukan rekan kerja atau satu departemen. 

    Jika mereka tidak mengerti, maka cara kamu menjelaskan masih ribet atau ide kamu tidak cukup jelas untuk dipahami orang awam.

    BACA JUGA: 7 Alasan Kamu Perlu Meningkatkan Kemampuan Public Speaking

    Sekarang, sudah tahu apa saja teknis presentasi yang efektif untuk pitching bisnismu.

    Yuk, jadi latih terus dirimu untuk jadi presenter andal. Coba terus berlatih di depan orang lain sampai kamu 100% yakin bahwa anggota keluargamu di rumah sekalipun bisa paham apa yang kamu bicarakan.

    Glints sudah siapkan tips dan triknya untuk bantu kamu terus berkembang. Temukan kumpulan artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait