Sensory Marketing: Definisi, Indra-Indra, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Tayang 06 Feb 2022 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Supaya bisa menggaet pelanggan dengan lebih mudah, sensory marketing adalah strategi yang perlu dipelajari marketer.

    Metode pemasaran alternatif ini dinilai efektif bagi perusahaan modern yang hendak meningkatkan angka penjualan.

    Bahkan, meskipun tergolong baru, strategi ini tengah naik daun karena kemampuannya untuk meningkatkan kualitas marketing perusahaan.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan sensory marketing? Apa saja indra yang dapat dimanfaatkan dalam strategi pemasaran tersebut?

    Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini! 

    Baca Juga: Community Management: Apa Itu dan Cara Menerapkannya

    Apa Itu Sensory Marketing?

    sensory marketing

    © Freepik.com

    Sebelum membahas cara kerja dan manfaatnya, kita perlu mengulas definisi strategi pemasaran ini terlebih dahulu.

    Melansir Thrive Agency, sensory marketing adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk menarik setidaknya satu dari lima indra manusia.

    Ia dapat digunakan untuk menangkap tanggapan yang signifikan, positif, dan menguntungkan dari target audiens utama perusahaan.

    Seperti yang sudah Glints paparkan, strategi marketing ini sejatinya masih tergolong baru.

    Namun, hingga saat ini, ia mampu menarik perhatian dari berbagai perusahaan raksasa.

    Hal ini berlaku karena strategi pemasaran tersebut mampu memberikan pengalaman yang lebih istimewa dan berkesan bagi para target audiens.

    Ia juga dapat bekerja dengan lebih baik ketika marketer memengaruhi lebih dari satu indra manusia dalam satu pesan atau kampanye tunggal.

    5 Indra dalam Sensory Marketing

    sensory marketing

    © Freepik.com

    Meskipun sekarang ini sensory marketing menjadi lebih umum, bukan berarti menjalankannya adalah perkara yang mudah.

    Sebab, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika marketer berfokus pada indra sebagai sarana untuk membangkitkan emosi dan tindakan dari audiens.

    Bahkan, supaya bisa efektif, sangatlah penting bagi marketer untuk memilih jenis indra yang sesuai dengan brand image perusahaan.

    Nah, agar lebih jelas, berikut adalah kelima indra yang dapat dimanfaatkan marketer dalam sensory marketing.

    1. Sight

    Melansir laman Kendu, salah satu indra paling penting dalam strategi pemasaran ini adalah sight.

    Mengapa demikian? Sebab, 83% informasi yang diterima oleh manusia adalah melalui penglihatan atau sight.

    Indra ini memainkan peran penting dalam momen-momen ritel penting, seperti saat pelanggan memasuki toko dan melihat produk.

    Selain itu, sight juga bertanggung jawab untuk mentransmisikan citra dan nilai brand di benak pelanggan.

    2. Smell

    Indra berikutnya yang tak kalah penting dalam sensory marketing adalah smell atau penciuman.

    Indra penciuman kita sejatinya terhubung dengan sistem limbik yang mengatur emosi dan ingatan.

    Inilah sebabnya mengapa smell atau penciuman merupakan salah satu indra yang paling penting dalam sensory marketing.

    Contoh brand yang berhasil menggunakan strategi marketing ini melalui indra penciuman adalah Rolls Royce.

    Setiap kali pelanggan melihat mobil ke dealer resmi Rolls Royce, interiornya akan diharumkan dengan aroma kayu dan kulit untuk memberikan aroma “mobil baru”.

    Detail kecil ini secara tak langsung akan meninggalkan kesan mewah dan klasik di benak pelanggan saat melihat Rolls Royce.

    Baca Juga: Database Marketing: Arti, Manfaatnya bagi Bisnis, dan Tips Menerapkan

    3. Taste

    Taste atau pengecap adalah indra selanjutnya yang kerap dimanfaatkan dalam sensory marketing.

    Menurut Promotion1, taste hanya dapat diterapkan oleh perusahaan food and beverages, seperti merek minuman, restoran, kafe, dan lain-lain.

    Ia juga terkait erat dengan indra penciuman dan efektivitasnya dapat bervariasi berdasarkan indera lain yang mengelilingi rasa tertentu.

    Sejatinya, bukan rahasia lagi bahwa taste sifatnya sangat subjektif dan rasa-rasa tertentu mungkin tidak menarik bagi semua orang.

    Jadi, bagaimana indra pengecap dapat digunakan dalam strategi pemasaran ini? Cara terbaiknya adalah menggunakan sampel untuk menarik audiens.

    Biasanya, banyak konsumen yang ragu untuk membeli produk baru, terutama jika mereka terbiasa belanja di supermarket.

    Namun, jika perusahaan mengizinkan mereka mencoba sampel gratis, mereka tidak akan menolaknya.

    Selain itu, jika rasanya menarik, mereka akan lebih cenderung untuk membelinya.

    4. Sound

    Menggunakan sound atau indra pengecap dalam sensory marketing adalah cara yang bagus untuk membuat brand lebih mudah diingat pelanggan.

    Pasalnya, ketika seseorang mendengarkan musik, tubuh mereka akan melepaskan dopamin yang meningkatkan keinginan mereka untuk membeli.

    Fakta ini menjelaskan mengapa mayoritas retail ternama memutar musik di dalam toko mereka.

    Sebagai contoh, grup Inditex yang mencakup merk seperti Zara, Stradivarious, dan Bershka, mengatur jenis musik mereka dalam toko.

    5. Touch

    Indra terakhir dalam strategi sensory marketing adalah touch atau peraba.

    Indra peraba dapat memberikan pelanggan sejumlah informasi penting untuk membuat keputusan yang pembelian.

    Ini merupakan indra yang mampu menghasilkan pengalaman interaktif bagi para pelanggan.

    Berdasarkan hal tersebut, retail Apple adalah contoh toko yang mendorong sensory marketing dengan indra peraba.

    Cara Kerja Sensory Marketing

    sensory marketing adalah

    © Freepik.com

    Sensory marketing adalah strategi pemasaran yang ditujukkan secara langsung pada emosi pelanggan.

    Dengan demikian, ia bisa membuat proses pembelian yang dilakukan pelanggan menjadi lebih ringkas.

    Namun, supaya bisa berjalan dengan efektif, marketer harus berusaha untuk melibatkan kelima indra di atas.

    Cara mendapatkan hal ini pun sejatinya cukup simpel. Sebab, terdapat langkah-langkah yang bisa diikuti marketer.

    Nah, berikut ini adalah cara kerja sensory marketing, sesuai pemaparan Thrive Agency.

    • Sediakan wangi yang khas pada toko atau produk.
    • Ciptakan lagu atau suara yang dapat membuat brand mudah diingat.
    • Sediakan cara agar pelanggan dapat merasakan tekstur dan bahan produk.
    • Cantumkan gambar dan desain produk yang mampu menarik perhatian pelanggan.
    • Bila memungkinkan, bagikan semacam sample atau tester pada pelanggan.

    Manfaat Sensory Marketing

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, sensory marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang kini tengah naik daun.

    Hal ini terjadi karena ia dinilai mampu untuk mendorong angka penjualan bisnis secara signifikan.

    Akan tetapi, di luar hal tersebut, ia juga menawarkan sejumlah keuntungan lain bagi perusahaan yang menggunakannya.

    Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat dari sensory marketing, sebagaimana disebutkan oleh Paper Turn.

    • meningkatkan brand recognition
    • brand menjadi lebih mudah untuk diingat audiens
    • meningkatkan angka customer loyalty
    • memperkuat hubungan brand dengan pelanggan dan prospek
    • proses pembelian menjadi lebih singkat

    Baca Juga: Nostalgia Marketing: Apa Itu dan 6 Kiat Menerapkannya

    Itu dia penjelasan singkat Glints mengenai sensory marketing, mulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Intinya, sensory marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada setidaknya satu dari lima indra manusia.

    Ia dinilai efektif untuk libatkan emosi pelanggan dan meningkatkan angka sales perusahaan.

    Maka dari itu, kamu yang bergerak di bidang pemasaran jangan ragu untuk kuasai metode ini, ya.

    Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi yang serupa pada kanal Marketing Glints Blog.

    Di sana, tersedia pembahasan mengenai strategi pemasaran lainnya yang sudah Glints ringkas untukmu.

    Menarik bukan? Yuk, langsung simak berbagai artikelnya sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait