7 Cara Menunjukkan Potensi Kepemimpinan di Kantor

Diperbarui 13 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Muda bukan berarti penghalang kamu untuk belajar dan mengasah kepemimpinan. Menurut Millenial Survey Delloit 2017, 75% generasi millennial akan memenuhi lapangan pekerjaan. Tentunya dengan profesi yang beragam dan posisi yang tidak lagi entry level. Coba bayangkan, hampir 75% pekerja di seluruh dunia adalah generasi millennial dan sudah harus bisa bekerja serta memimpin generasi Z. Melihat statistik ini, rasanya kamu dan saya perlu membekali diri dengan banyak ilmu agar bisa meningkatkan karir dan tidak tergerus dengan kondisi persaingan kerja. Salah satunya dengan belajar kepemimpinan di pekerjaan.

    Setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu, kamu bisa mulai menyusun rencana dan strategi untuk naik ke level manajemen bahkan top manajemen. Kamu bisa mulai dari melakukan diskusi dan pendekatan dengan manajer atau Head of Department yang menjadi pimpinan kamu. Ada beberapa tips yang bisa kamu pakai untuk menunjukkan bahwa kamu juga punya potensi kepemimpinan di kantor.

    Baca Juga: 8 Skill yang harus Dimiliki oleh Freshgraduate agar Lebih Muda Dapat Kerja

    1. Punya followers atau massa

    kepemimpinan

    © Sbs.com.au

    Punya jiwa kepemimpinan yang terpancar akan memudahkan kamu untuk bekerja sama dengan rekan kerja. Bahkan, orang akan segan dan hormat pada rekan kerja yang bisa memberi teladan dan sikap kepemimpinan yang baik. Hasilnya, tanpa susah payah kamu akan punya orang-orang yang loyal dan mau ikut mendukung kebijakan ataupun ide yang kamu punya. Potensi kepemimpinan seperti ini perlu kamu pupuk dan perlihatkan di kantor, sebagai salah satu bukti bahwa kamu cukup kompeten untuk menjadi leader dan masuk ke jajaran top manajemen perusahaan.

    Masih merujuk pada penelitian yang dilakukan Deloitte tadi, millenial punya kecenderungan lebih suka pada gaya kepemimpinan yang lugas, tidak banyak berbasa-basi, namun tetap menjaga kekompakan timnya. Dengan kondisi ini, kamu tentu harus bisa belajar menjadi pemimpin yang punya wibawa tanpa harus membuat rekan atau anak buah tertekan dan malah berontak dengan kebijakan yang dibuat. Dengan begitu, kamu punya tim yang solid dan bisa dijadikan “masa” untuk membuat perubahan lewat kepemimpinan kamu.

    2. Peka dengan potensi dan dampak yang bisa kamu berikan

    kepemimpinan

    © Freepik.com

    Calon pemimpin yang baik juga harus sadar betul fungsi dan dampak yang bisa diberikan lewat kepemimpinan yang dijalankan pada perusahaan. Seorang pemimpin yang tahu kelebihan dan kemampuannya akan lebih mudah menyebarkan dampak lewat gaya kepemimpinan. Selanjutnya yang harus kamu punya adalah keberanian untuk mengambil tindakan dan keputusan yang akan memberi dampak positif bagi lingkungan kerjamu.

    Nah, ada juga yang ingin membentuk gaya kepemimpinan tapi masih belum tahu dan menemukan kelebihan pada dirinya. Kamu yang mengalami kendala ini bisa minta tolong manager atau atasan untuk melakukan evaluasi dan memberi masukan. Bahkan kalau memungkinkan, buat kuisioner tentang kinerja dan gaya kepemimpinan yang kamu terapkan dari sudut pandang anak buah.

    3. Menjadi problem solver

    kepemimpinan

    © Conteudo.startse.com.br

    Sehebat-hebatnya sebuah kepemimpinan adalah yang bisa memberikan jawaban dan jalan keluar atas permasalahan yang ada di perusahaannya. Tidak cuma menunggu perintah saja, kepemimpinan yang berkualitas proaktif menganalisis akar masalah dan mencari solusinya. Meskipun saat ini kamu belum menjadi salah satu pemimpin di kantor atau perusahaan, tidak ada salahnya datang pada bos dengan membawa solusi. Sikap inisiatif seperti ini jika dilakukan secara konsisten akan membuat atasanmu mulai sadar kalau kamu bisa diberikan tanggung jawab yang lebih karena ada potensi kepemimpinan yang sudah kamu tunjukkan secara konsisten.

    Misalnya dalam pekerjaan kantor, saat ada masalah internal kamu bisa mencari jalan keluar dan melakukan uji coba lebih dulu sebelum disampaikan ke pimpinan. Jika cara yang kamu temukan memang terbukti lebih efektif, baru kamu bisa membawa solusi ini ke pimpinan. Selain memudahkan diri kamu sendiri, ide kreatif ini juga akan memudahkan teman-teman kantor dalam bekerja. Nilai tambah buat kamu adalah potensi kepemimpinan pun semakin terpancar dari problem solver attitude yang kamu tunjukkan.

    4. Mengerti perusahaan secara keseluruhan

    kepemimpinan

    © Support.office.com

    Bukan cuma paham dengan posisi dan peran kamu di perusahaan, kamu juga perlu mengerti seluk beluk perusahaan. Maka, kamu juga harus mau tahu dan tidak bosan belajar tentang banyak hal di perusahaan. Bagi kamu yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun, tentu penguasaan tentang perusahaan harusnya sudah lebih luas lagi.

    Jadi jika kamu memang berniat untuk masuk ke level manajemen, sudah ada gambaran gaya kepemimpinan yang nantinya akan kamu terapkan bagi tiap departemen tanpa harus pilih kasih. Ini juga berarti, kamu harus belajar tentang departemen lain yang tidak pernah kamu masuki sebelumnya atau tidak berhubungan dengan latar pendidikanmu.

    Baca Juga: Kembangkan budaya perusahaan di kantormu dengan 5 hal ini!

    5. Berpikir strategis

    kepemimpinan

    © Themuse.com

    Potensi kepemimpinan juga bisa terlihat dari cara pikir yang strategis. Bukan berarti kamu tidak perlu berpikir realistis dan praktis, loh. Tapi pimpinan nantinya tidak akan lagi melakukan kegiatan operasional yang sifatnya praktikal. Lihat saja bos di kantor, jadwal meeting yang ada seminggu bahkan bisa lebih banyak dari jumlah hari dalam satu minggu. Itu karena fungsi pimpinan yang memikirkan segala solusi untuk memajukan perusahaan.

    Sederhananya, jika bos di kantor ingin ada kebijakan A di kantor dan bisa menghasilkan B, bos kamu tidak akan mau ambil pusing dengan tambahan laporan kerja yang diberikan para manajer ke supervisor yang dieksekusi oleh staf. Kepemimpinan yang dilengkapi strategi akan menganalisis akar masalah (root cause analysis), bukan meneliti kasus satu per satu.

    6. Manfaatkan kesempatan manajemen sekecil apa pun

    kepemimpinan

    © Maybusch.com

    Menunjukkan potensi kepemimpinan tidak harus selalu dalam bentuk kegiatan formal atau kewajiban di kantor sehari-hari. Kamu bisa menawarkan diri untuk membantu bos menyusun acara outing kantor dan menyiapkan acaranya.

    Sepintas memang ini tidak bisa dijadikan bahan penilaian yang baku bahwa kamu punya potensi untuk jadi pimpinan karena tidak terkait langsung dengan kemajuan perusahaan. Tapi, dengan mengambil tanggung jawab sederhana dan menjalankannya dengan sukses, kamu sudah membuktikan bisa mengerjakan perkara kecil dengan hasil yang berdampak. Tentu butuh sepenuh hati juga mengerjakannya agar hasilnya pun maksimal. Nilai kepemimpinan yang ada dalam diri kamu pun akan terlihat karena teladan berbicara lebih banyak dari sekedar kata-kata.

    7. Profesional

    kepemimpinan

    © Dreamstime.com

    Pernah mengeluhan kepemimpinan yang tidak memberi teladan sesuai aturan? Manajer yang datang siang hari tidak sesuai jam masuk kerja, supervisor yang tidak memberikan izin cuti karena dia tidak cuti dan merasa anak buahnya tidak boleh mengambil hak tersebut, dan banyak lagi contoh kepemimpinan yang tidak profesional. Untuk jadi pemimpin, tunjukkan kalau kamu bisa bekerja profesional. Datang tepat waktu, tidak usah ikut dalam kumpulan rekan kerja yang hobi bergosip, dan selesaikan pekerjaan kamu setiap hari dengan good attitude.

    Baca Juga: 7 Cara Menjadi Profesional tanpa Kehilangan Personalitasmu

    7 cara di atas adalah sebagian besar yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan potensi kepemimpinan kamu. Awalnya mungkin kamu butuh waktu untuk melatih diri agar bisa bersikap demikian, tapi jika kamu memang berniat meningkatkan karir dengan masuk ke level manajemen, pola kepemimpinan ini perlahan akan jadi kebiasaan baik yang juga menambah nilai positif pada dirimu sendiri.

    Glints adalah platform yang membantu kamu untuk mengembangkan dirimu di dunia kerja. Sign up untuk mendapatkan update terbaru mengenai kesempatan bekerja sebagai full-time, part-time, hingga internship!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait