Post Graduation Blues: Arti, Penyebab, dan Cara Menghadapinya
Jika setelah lulus kuliah, muncul perasaan cemas tentang masa depan dalam diri, itu adalah bentuk post graduation blues atau post-grad depression.
Tak heran bila kamu merasakan itu, karena biasanya setelah lulus kuliah, kamu dihadapkan dengan ‘real life’ dan dunia kerja.
Namun jangan terlalu lama terjebak dalam post graduation blues. Memang kamu sudah terbiasa dengan identitas sebagai siswa, tapi realitanya juga harus segera diterima.
Nah, yuk, kenali lebih jauh soal post graduation blues dan bagaimana cara menghadapinya. Selengkapnya di bawah ini!
Isi Artikel
Definisi Post Graduation Blues
Post graduation blues adalah kondisi depresi yang terjadi saat mahasiswa telah lulus kuliah dan memasuki fase hidup baru.
Biasanya kondisi ini terjadi karena banyaknya perubahan yang terjadi dalam satu waktu, sehingga membuat seseorang depresi, mengutip Better Up.
Setelah lulus kuliah, banyak yang kesulitan menemukan tujuan dan batu loncatan.
Tidak seperti saat menjadi mahasiswa yang memiliki tujuan pasti seperti lulus mata kuliah dan mendapatkan nilai A.
Biasanya post graduation blues ditandai dengan perasaan sedih, kesepian, dan tidak memiliki motivasi.
Kebingungan, ditambah kondisi pandemi beberapa tahun terakhir, juga jadi salah satu pemicu munculnya post graduation blues pada banyak fresh graduate.
Penyebab Terjadinya Post Graduation Blues
Kamu tidak akan langsung merasakan post graduation blues tepat setelah lulus.
Sebab, bagaimana seseorang menghadapi kehidupan setelah kuliah akan berbeda-beda.
Dikutip dari Healthline, berikut adalah beberapa penyebab yang bisa menimbulkan kondisi post graduation blues:
1. Perubahan rutinitas
Perpindahan dan perubahan yang terjadi setelah lulus kuliah bisa memberikan efek yang besar pada rutinitas.
Contohnya, jika kamu kuliah di Jakarta, mungkin kamu ingin bekerja juga di Jakarta dan tidak lagi ingin pulang ke kampung halaman,
Namun, beberapa orang yang baru lulus terpaksa kembali ke rumah sembari menunggu dapat pekerjaan.
Hal ini tentunya akan membuat perubahan rutinitas.
Transisi rutinitas dan kebiasaan baru di hidup bisa menjadi tantangan tersendiri. Hal ini adalah salah satu bagian yang berperan besar menyebabkan depresi.
2. Hilangnya kontak pertemanan
Saat kuliah, kamu akan bertemu dengan teman-teman setiap hari. Mulai dari mengikuti perkuliahan di kelas yang sama, kegiatan organisasi bahkan tinggal bersama teman-temannya.
Ketika akhirnya lulus, kamu akan merindukan masa-masa tersebut. Terbiasa bergantung satu sama lain membuat kamu secara emosional bergantung kepada mereka.
Setelah lulus, tentu kamu tidak akan bisa secara rutin menghubungi mereka lagi.
Tetap terhubung dengan mereka secara aktif bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi jika ada perbedaan wilayah tempat tinggal.
3. Proses mencari kerja dan persaingan dunia kerja
Waktu-waktu paling berat setelah lulus adalah fase mencari kerja di tengah persaingan yang ketat dalam dunia kerja.
Post graduation blues seringkali terjadi kepada lulusan yang mulai merasakan tidak memiliki harapan untuk bekerja pada industri ideal mereka.
Banyak dari lulusan baru yang terjebak dengan keinginannya untuk mendapatkan ‘dream job’, sehingga ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan tersebut akhirnya menimbulkan depresi.
Banyak lulusan yang merasa tidak punya banyak pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan ideal dan persaingan yang ketat membuat mereka semakin tidak yakin dengan diri sendiri.
Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan pandemi juga dapat memperparah hal ini.
Nah, ketika bersaing dengan sesama fresh graduate yang minim pengalaman, maka dokumen lamaran kerjamu yang harus jadi senjata untuk unggul.
Glints telah menyiapkan template beragam dokumen lamaran kerja, dari CV hingga cover letter yang gratis dan bisa kamu edit sesuai kebutuhan.
Tertarik? Yuk, dapatkan template dan juga tips menyusunnya secara profesional dalam Fresh Graduate Starter Kit 2022. Klik tombol di bawah untuk dapatkan template-nya!
4. Merasakan ketidakpastian dan kebingungan
Setelah kelulusan, perasaan bingung dan tidak ada kepastian tentang apa yang akan terjadi adalah pemicu awal kamu merasa depresi.
Kamu akan mulai memikirkan apakah yang kamu pelajari sudah cukup, apakah dengan kemampuan saat ini bisa mendapatkan pekerjaan impian, dan pertanyaan tidak pasti lainnya.
Merasa tidak yakin dan tidak pasti bisa membuat kamu kewalahan dan tidak terorganisasi.
Biasanya berakhir pada menganalisis terlalu banyak hal dan mempertanyakan kredibilitas diri sendiri.
Cara Menghadapi Post Graduation Blues
Kondisi depresi ini tidak bisa hilang dan diperbaiki secara instan. Namun, ada tindakan untuk membantu diri sendiri menghadapinya.
Berikut adalah beberapa strategi untuk menghadapi post graduation blues:
1. Ambil keuntungan dari ikatan alumni
Banyak kampus yang memiliki ikatan alumni dan biasanya menyediakan hal-hal yang dibutuhkan oleh lulusan baru.
Mulai dari membantu membuat CV dan resume, konsultasi karier, hingga mentorship yang tersedia dari alumni kampus.
Ikatan alumni bisa kamu manfaatkan untuk menghadapi post graduation blues karena mereka mungkin pernah mengalaminya.
Bercerita dan berkonsultasi pada orang yang pernah mengalami hal yang sama mungkin bisa membuat kamu menemukan semangat baru.
2. Tetap berhubungan baik dengan teman
Walaupun sudah berpisah pada pilihan karier masing-masing, tetap terhubung di media sosial dan buat janji untuk bertemu bisa menjaga kualitas hubunganmu dengan teman.
Selain untuk tetap memiliki hubungan baik, berbicara dan mengobrol dengan teman-teman kuliah bisa membantu kamu merasa tidak terlalu kesepian.
3. Mulailah melangkah dari hal-hal kecil
Jika kamu merasa kewalahan dan cemas dengan apa yang terjadi di fase ini, coba mulai melangkah dengan perlahan seperti membuat tujuan jangka pendek.
Misalnya, kamu mulai rutinitas baru dengan bangun pagi juga berolahraga. Memiliki tubuh yang sehat juga membantu kamu bisa berpikir lebih jernih dan menambah energi positif.
4. Jangan terlalu keras pada diri sendiri
Banyaknya stigma yang beredar dalam masyarakat tentang fresh graduate bisa membuat kamu merasa tertekan dan memicu post graduation blues.
Jika belum mendapat pekerjaan, ada label pemalas, tidak bertanggung jawab, dan justru membuat seseorang merasa tidak memiliki motivasi.
Hal yang perlu kamu ingat adalah post graduation blues bukanlah suatu kemalasan. Ini memiliki efek yang besar jika tidak diatasi dengan baik.
Walaupun tidak mudah, coba untuk jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain.
Latih diri sendiri untuk lebih santai dan tenang dalam menghadapi fase setelah kelulusan ini.
Di tengah ketidakpastian seperti saat ini, hargai kerja kerasmu selama kuliah dan ambil waktu yang banyak untuk belajar menghadapi fase sekarang.
Itulah informasi seputar post graduation blues yang telah Glints rangkum untuk kamu.
Mengawali karier setelah lulus memang bukanlah suatu hal yang instan dan mudah. Perjalanan setiap orang tentunya berbeda-beda.
Saat mengalami depresi setelah lulus, cobalah untuk menerapkan cara-cara di atas agar bisa menghadapinya.
Memperbanyak pengetahuan dan belajar juga bisa menjadi pilihan sebelum kamu menghadapi realita dunia kerja.
Makanya, Glints telah siapkan ragam artikel soal persiapan mengawali karier untuk kamu. Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca artikelnya.