10 Pertanyaan Interview yang Sangat Mungkin Ditanyakan selama Pandemi
Isi Artikel
Pertanyaan yang mungkin diajukan dalam interview selama pandemi pada dasarnya sama saja dengan wawancara pada umumnya.
Akan tetapi, ada beberapa pertanyaan yang lebih menjurus ke situasi terkait pandemi dan bagaimana kamu menanganinya.
Hal itu mulai dari cara kamu beradaptasi, apa yang diharapkan, dan masih banyak lagi.
Tak perlu khawatir atau bingung menjawabnya, karena Glints sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang kemungkinan besar akan muncul dalam wawancara kerjamu.
Penasaran? Yuk, simak lebih lanjut!
Daftar Pertanyaan Interview selama Pandemi
1. “Bagaimana dirimu menghadapi pandemi ini”
Dilansir dari The Edge, pertanyaan ini dapat menjadi pembuka interview selama pandemi.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu tidak perlu menjelaskan secara detail.
Namun, tidak ada salahnya untuk jujur dan mengakui perjuangan, kesulitan, dan juga ketidakpastian.
Saat berbicara tentang bagian perjuangan itu, pastikan untuk menekankan bagaimana kamu beradaptasi dan langkah-langkah apa saja yang telah kamu ambil untuk melalui masa sulit ini.
2. “Bagaimana pandemi memengaruhi rencana kariermu”
Pertanyaan ini diajukan pada interview saat pandemi untuk mengetahui apa yang kamu inginkan dari kariermu selanjutnya.
Selain itu, pertanyaan ini juga bisa diajukan untuk mencari tahu apakah kamu orang yang tepat untuk posisi yang dilamar.
Jawablah pertanyaan ini dengan menjelaskan secara ringkas bagaimana pandemi telah memengaruhi rencana kariermu, sekaligus membuatmu menyadari jenis karier yang kamu cari.
Pertanyaan ini juga bisa menjadi kesempatan bagus untuk menceritakan perjalanan kariermu dan memamerkan transferable skills yang kamu miliki.
3. “Apa saja yang sudah kamu pelajari tentang dirimu selama pandemi ini?”
© Freepik.com
Memang, pertanyaan ini terdengar cukup informal dan seperti tidak perlu ditanyakan.
Meskipun begitu, perusahaan butuh mengetahui apakah kamu merupakan orang yang ingin terus berkembang dan mudah beradaptasi.
Pertanyaan ini bisa menjadi pembuka yang mengantarkan mereka ke jawaban tersebut.
Ceritakan mengenai bagaimana situasi ini membuatmu menjadi lebih baik, apa hikmah yang bisa diambil, dan seterusnya.
4. “Apakah kamu sudah pernah bekerja dari rumah? Apa saja tantangan yang dihadapi dan bagaimana caramu beradaptasi?”
© Pexels.com
Pertanyaan interview selanjutnya yang sudah pasti ditanyakan selama pandemi ini adalah mengenai pengalamanmu work from home (WFH).
Contoh pertanyaan ini diungkapkan misalnya oleh Career Contessa.
Meskipun lebih suka pergi ke kantor, apakah kamu bisa menyesuaikan diri dan bekerja secara optimal di rumah? Apakah sumber daya yang dibutuhkan (Wi-Fi, ruang kerja) terpenuhi?
Dari pertanyaan ini, pihak HRD biasanya ingin tahu apakah kamu mudah beradaptasi dan tetap bisa bekerja optimal walau secara jarak jauh?
5. “Bagaimana kamu mengatur waktu untuk bekerja di rumah?”
© Freepik.com
Pertanyaan lain yang pasti ditanyakan adalah mengenai cara kamu mengatur waktu kerja di rumah.
Menjaga work life balance sebelum pandemi saja sudah susah, apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini?
Perusahaan yang ingin mempekerjakanmu tentu ingin tahu, apakah kamu bisa fokus bekerja secara optimal dari rumah?
Kalau berkeluarga dan anak sudah sekolah, bagaimana cara kamu membagi waktu?
Coba jawab pertanyaan ini sebaik mungkin, karena perusahaan butuh orang yang bisa mengatur itu semua dengan baik.
6. “Beberapa bulan belakangan, apakah ada skill baru yang kamu pelajari?”
© Freepik.com
Pertanyaan selanjutnya yang mungkin ditanyakan dalam interview adalah mengenai skill yang kamu pelajari selama pandemi.
Ceritakan mengenai kelas yang kamu ikuti, webinar yang dihadiri, dan apa pun yang beberapa bulan belakangan ini dilakukan untuk menambah skill.
Melansir Welcome to the Jungle, sebenarnya tidak perlu berpura-pura dan menjawab seakan kamu tidak berhenti produktif dari awal pandemi hingga saat ini.
Saat ini, hampir semua orang sedang berupaya keras dan kewalahan mengadapi situasi yang tidak pasti.
Kamu bisa coba menjawab, “Di awal pandemi, saya cukup kewalahan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, saya jadi bisa lebih memahami diri sendiri. Apa yang saya bisa lakukan, apa yang diinginkan, dan hal lain yang baru disadari”.
7. “Bagaimana caramu mengelola stres saat pandemi?”
Ini adalah versi lain dari pertanyaan interview seputar manajemen stres yang spesifik selama pandemi.
Untuk menjawabnya, kamu bisa menggunakan metode STAR (situation, task, action, result) seperti contoh berikut.
“Awalnya memang cukup sibuk di awal pandemi, terutama karena saya tiba-tiba bekerja dari rumah. Itu membuat saya sadar bahwa saya perlu melihat dengan baik dan saksama bagaimana saya mengatur waktu saya dan untuk memutuskan tugas mana yang harus saya potong, mana yang harus saya pertahankan, dan mana yang perlu saya delegasikan. Saya membuat daftar semua pekerjaan yang harus saya selesaikan selama sminggu dan membuat daftar tugas yang terperinci. Setelah saya memilah dan mendelegasikan pekerjaan tersebut, saya membuat jadwal harian untuk diri saya sendiri. Memiliki rencana dan gagasan yang jelas tentang prioritas saya pada hari tertentu membantu saya menghindari stres.”
8. “Hal baik apa yang kamu alami selama pandemi?”
Pertanyaan interview ini diajukan untuk menilai apakah kamu dapat beradaptasi ketika ada hal-hal yang tidak sesuai rencana, terutama selama pandemi.
Terkadang, pertanyaan seperti ini akan sulit dijawab. Terutama jika kamu tidak banyak mengalami hal-hal baik selama pandemi. Namun tidak ada salahnya mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan ini.
Mungkin pandemi membuatmu lebih menghargai waktu bersama keluarga. Mungkin juga kamu dapat meluangkan waktu untuk mempelajari hobi baru.
Selain itu, bisa jelaskan juga bahwa sekarang kamu menjadi lebih peka terhadapi isu-isu sosial yang ada di sekitar.
Luangkan waktumu sejenak untuk melihat kembali hal-hal baik apa yang kamu alami selama pandemi.
9. “Ketika kondisi sudah membaik, apakah kamu bersedia untuk kembali bekerja di kantor?”
© Pexels.com
Meskipun kondisi di Indonesia tak kunjung membaik, banyak perusahaan yang masih mengharapkan dan sudah merencanakan untuk kembali bekerja di kantor.
Nah, pertanyaan seputar topik ini biasanya muncul dalam interview selama pandemi.
Jawaban untuk pertanyaan ini bisa kamu pikirkan sesuai dengan posisi dan lokasi pekerjaan yang dilamar.
Contohnya adalah kamu sekarang berada di Solo, tetapi pekerjaan yang dilamar di Jakarta.
Pihak perusahaan butuh tahu apakah kamu masih bersedia untuk datang ke kantor ketika ini semua sudah selesai.
Kalau tidak bersedia, lebih baik beri tahu dari sekarang karena bisa saja mereka butuh tenaga kerja untuk jangka panjang, bukan selama pandemi saja.
10. “Apakah kamu bersedia bekerja remote secara permanen?”
Kondisi pandemi yang dipenuhi dengan berbagai ketidakpastian membuat sebagian perusahaan memutuskan untuk menerapkan WFH atau bekerja remote pada karyawannya.
Jika pewawancara menanyakan hal ini, itu bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan sedang bergerak menuju pekerjaan jarak jauh permanen setidaknya untuk beberapa perannya.
Jadi, ada baiknya menanyakan apa rencana jangka panjang mereka. Terutama jika kamu memiliki preferensi yang kuat atau tidak dapat dinegosiasikan seputar pekerjaan jarak jauh.
Itu dia lima pertanyaan yang sangat mungkin diajukan saat interview kerja selama pandemi ini.
Setelah membaca daftar pertanyaan di atas, kamu bisa langsung latihan agar lancar menjawabnya dalam interview di kemudian hari.
Di akhir interview, jangan lupa juga untuk menanyakan mengenai kebijakan perusahaan selama pandemi, budaya perusahaan, dan pertanyaan penting lainnya.
Ingin medapatkan tips lain seputar pencarian kerja selama pandemi ini? Coba berlangganan newsletter blog dari Glints, deh.
Hanya perlu mendaftarkan email saja, tips dan informasi penting lainnya akan dikirimkan langsung ke kotak masukmu.
Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan emailmu sekarang juga!
