Over The Top Advertising, Strategi Baru Beriklan di Era Digital

Tayang 19 Mar 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Pasti kamu pernah, kan, terpaksa harus melihat iklan saat sedang streaming? Ini adalah taktik over the top (OTT) advertising yang sekarang sangat banyak digunakan.

    Pasalnya, sebagian besar orang sudah berpindah ke Netflix, Viu, Hulu, dan situs streaming video lainnya untuk menonton sesuatu.

    TV yang biasanya tempat menampilkan iklan secara efektif sekarang semakin ditinggalkan.

    Bahkan, menurut Tinuti, 80% traffic di internet sekarang ini berasal dari situs streaming video.

    Bisa diperkirakan potensi yang ada untuk pemasangan iklan lewat layanan-layanan tersebut.

    Hal ini membuat para pengiklan harus beradaptasi juga dan menampilkan iklan lewat layanan-layanan video streaming untuk mencapai target audiensnya.

    Nah, jika ingin mengetahui tentang OTT advertising lebih jauh, Glints sudah rangkum semua hal pentingnya untukmu dalam artikel ini.

    Baca Juga: 6 Jenis Iklan Online yang Bisa Bantu Tingkatkan Penjualanmu

    Apa Itu Over the Top Advertising?

    over the top advertising

    © Brandcrunch.ng

    Melansir Smarty Ads, over the top advertising adalah iklan yang khusus ditampilkan bagi tiap individu lewat situs streaming video pilihannya.

    Berbeda dengan iklan TV konvensional yang menyajikan satu iklan untuk semua orang pada waktu yang sama, strategi over the top advertising menyesuaikan iklan dengan profil penontonnya.

    Informasi khusus tersebut bisa didapatkan salah satunya dari kegiatan kita di internet yang selama ini terlacak.

    Iklan ini biasanya ditampilkan di situs-situs streaming video, di tengah video yang sedang ditonton seseorang.

    Setelah ditayangkan, sistem OTT bisa melacak statistik penonton, misalnya jumlah orang yang melakukan skip, mengeklik call to action, dan lain-lain.

    Karena iklan yang ditayangkan lebih terpersonalisasi, tingkat efektivitasnya pun lebih baik.

    Diperkirakan bahwa iklan OTT bisa meningkatkan keuntungan kira-kira 45% hingga 60%.

    Keunggulan Over the Top Advertising

    over the top advertising

    © Freepik.com

    1. Dapat ditampilkan di berbagai perangkat

    Beriklan dengan over the top advertising adalah cara meningkatkan kemampuan marketer untuk menjangkau lebih banyak orang lewat berbagai perangkat.

    Tak peduli dari laptop, smartphone, smart TV, maupun tablet, OTT advertising bisa ditampilkan pada setiap penggunanya.

    Tentunya ini berbeda dengan iklan di TV secara konvensional yang mengandalkan satu perangkat saja.

    2. Audience targeting

    OTT advertising tidak sembarang ditampilkan.

    Iklan yang kamu lihat pasti berdasarkan ketertarikanmu untuk meningkatkan efektivitas penayangan iklan tersebut.

    Jadi, return yang dihasilkan OTT advertising pun lebih besar.

    Baca Juga: 5 Prinsip yang Harus Diketahui saat Membuat Iklan Online

    3. Mudah diukur dan dilacak

    Secara digital, perilaku konsumen atau penonton lebih mudah dilacak dengan angka dan ukuran yang jelas.

    Pengiklan jadi lebih mudah untuk mengetahui apakah iklan yang ditampilkan sudah cukup baik dan efektif atau belum.

    Setelah melihat angka performa dari penayangan iklan lewat strategi over the top advertising, kamu bisa langsung mengambil keputusan mengenai perbaikan atau peningkatan agar hasilnya lebih memuaskan lagi.

    Hanya saja, kadang sulit untuk mendapatkan statistik secara real-time.

    Metode Over The Top Advertising

    over the top advertising

    © Freepik.com

    1. Client-side ad insertion (CSAI)

    Metode CSAI adalah salah satu metode insersi over the top advertising yang paling sering kita lihat.

    Saat mendapati iklan sebelum, di tengah, atau pada akhir video, itu adalah metode CSAI.

    Jadi, video iklannya terpisah dari video yang ditonton oleh orang-orang.

    Meskipun dipercaya sebagai salah satu metode terbaik, masih ada kekurangan dari cara ini.

    Kadang, video yang ditampilkan dengan metode CSAI terkena ad blocker.

    Hal ini menyebabkan video iklan tidak tampil pada penonton.

    Selain itu, beberapa orang merasa terganggu dengan penayangan konten iklan seperti ini.

    2. Server-side ad insertion (SSAI)

    SSAI dikenal juga dengan istilah stitching. 

    Dibanding CSAI, cara penayangan iklan ini lebih rapi dan bebas gangguan.

    Pasalnya, konten iklan disatukan dengan video utamanya juga secara real time.

    Jadi, masalah ad blocker yang dialami pada metode CSAI lebih jarang terjadi.

    Selain itu, penonton bisa merasa tidak begitu terganggu.

    Video iklan bisa dibuat sebaik mungkin sehingga sesuai dengan konten utamanya sehingga lebih menarik untuk ditonton.

    Bahkan, metode SSAI tetap memungkinkan untuk membuat iklannya interaktif dan dapat diklik.

    Baca Juga: Ini Dia 6 Skill yang Dibutuhkan dalam Bidang Advertising

    Over the top advertising adalah teknologi dan strategi yang akan semakin banyak digunakan di waktu mendatang.

    Jadi, kalau belum menggunakan teknologi dan strategi ini, kamu harus segera beradaptasi.

    Nah, untuk mempelajari marketing, advertising, dan hal-hal terkait lainnya dengan cepat dan mudah, kamu bisa ikut kelas di Glints ExpertClass.

    Bersama pakar yang berpengalaman, kamu bisa mendapat ilmu yang bermanfaat untuk aplikasi langsung di dunia nyata.

    Yuk, langsung saja lihat kelas yang ada dan segera daftarkan dirimu.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait