Koordinasi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Menonjolkan Skill Ini di CV

Diperbarui 06 Sep 2022 - Dibaca 17 mnt

Isi Artikel

    Koordinasi adalah skill yang penting dikuasai oleh seorang atasan. Walau begitu, ternyata, kamu yang belum jadi atasan tetap harus memilikinya.

    Kira-kira, mengapa begitu? Yuk, temukan jawaban lengkapnya dalam artikel ini!

    Selain itu, kamu juga bisa membaca manfaat sampai cara menonjolkan skill koordinasi saat melamar kerja. Simak di bawah ini, ya.

    Apa Itu Koordinasi?

    koordinasi adalah

    © Freepik.com

    Mengutip Management Study HQ, coordination atau koordinasi adalah proses penyelarasan segala hal yang sedang dikerjakan oleh anggota tim.

    Integrasi atau sinkronisasi ini dilakukan supaya semua orang dapat bekerja mencapai tujuan bersama.

    Skill ini sering dikaitkan dengan jabatan tinggi. Sebab, atasanlah orang yang bertanggung jawab membagi dan mengoordinasi tugas.

    Walau begitu, meski belum menjadi atasan, kemampuan koordinasi tetaplah dibutuhkan. Glints sudah sempat menyinggung ini di atas.

    Supaya lebih jelas, simak contoh berikut.

    Contoh penggunaan skill koordinasi

    Misalnya, kamu diminta membuat artikel dengan topik “cara kerja komputer”.

    Artikel tersebut terdiri dari tiga bagian, yakni:

    • pembuka
    • isi
    • penutup

    Bagian pembuka dan penutup hanya terdiri dari teks. Sementara itu, bagian isi terdiri dari video.

    Kamulah yang bertanggung jawab menulis script video. Akan tetapi, pihak yang merekam dan mengeditnya adalah tim kreatif.

    Otomatis, pembuatan bagian isi memakan waktu yang lebih lama. Akhirnya, kamu mendahulukan pembuatan script video. 

    Setelah selesai, kamu meminta bantuan tim kreatif untuk merekam dan mengeditnya. Sementara itu, kamu mengerjakan bagian pembuka dan penutup yang terdiri dari teks saja.

    Saat video siap ditayangkan, bagian pembuka dan penutup pun sudah selesai. Kamu tinggal menyatukan artikel dan mempublikasikannya.

    Meski terpisah-pisah dan dikerjakan lebih dari 1 pihak, proses pembuatan artikel tersebut tetap padu dan bertujuan sama. Itu adalah inti dari kemampuan koordinasi.

    Tanpa skill itu, pembuatan artikel tentu memakan waktu yang lebih lama. Video bisa saja belum jadi, padahal bagian isi dan penutupnya sudah siap ditayangkan.

    Baca Juga: 5 Cara Mudah Meningkatkan Leadership Skill yang Bisa Kamu Coba

    Ciri-Ciri Koordinasi

    Supaya bisa lebih jelas membedakan mana yang dikatakan coordination dan mana yang tidak, berikut adalah ciri-ciri coordination yang bisa kamu pelajari.

    1. Adanya integrasi seluruh pekerjaan tim

    Kamu akan melihat bagaimana setiap orang bekerja untuk menyelesaikan satu tugas besar bersama. Jadi, tugas mereka berhubungan satu sama lain.

    Setiap orang bukan mengerjakan tugasnya masing-masing, atau bahkan mengerjakan hal yang sama persis dengan rekan kerjanya.

    2. Proses yang berkelanjutan

    Koordinasi adalah proses berkelanjutan yang tidak bisa hanya terjadi dalam satu atau dua kali bekerja.

    Namun, sifatnya juga fluktuatif. Ada beberapa bagian yang membutuhkan kerja sama, ada juga tugas yang memang mengedepankan kerja independen.

    3. Usaha yang disengaja

    Koordinasi bukanlah proses natural yang terjadi begitu saja, tetapi dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat dari semua orang.

    Misalnya, seorang marketing staff ingin meluncurkan campaign secepat mungkin. Namun, task management dari tim kreatif belum siap, sehingga campaign tidak bisa dijalankan tepat waktu.

    Jadi, kerja sama antara tim marketing dan kreatif bukan merupakan proses natural tetapi diperlukan adanya kesatuan yang hanya bisa terjadi melalui coordination.

    4. Menciptakan kesatuan kerja

    Yang dimaksud dengan kesatuan kerja adalah semua tugas yang berbeda-beda dikerjakan untuk tujuan yang sama.

    Kesatuan kerja inilah yang menjadi tujuan dari koordinasi, agar semua divisi atau departemen dapat berjalan beriringan dan tidak bekerja sendiri-sendiri.

    5. Melibatkan fungsi kerja yang luas

    Biasanya, koordinasi tak hanya dibutuhkan pada dua atau tiga fungsi kerja saja. Pada akhirnya, semua divisi pasti berkaitan untuk menunjang visi dan misi perusahaan.

    Tim content perlu berkoordinasi dengan tim desain, lalu harus juga berkoordinasi dengan tim marketing untuk menyesuaikan strategi content marketing, misalnya.

    Setelah itu, mereka perlu juga berkoordinasi dengan tim IT dan SEO untuk mengoptimalkan konten artikel di website.

    Tujuan Koordinasi

    Dilansir dari Marketing 91 dan Economics Discussion, beberapa tujuan koordinasi di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Untuk menciptakan sinkronisasi tak hanya antaranggota di satu tim, tetapi juga antardepartemen yang berbeda.
    2. Untuk mempertahankan harmoni seluruh bagian dalam organisasi.
    3. Untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.
    4. Untuk membangun hubungan yang sehat dan positif di antara seluruh karyawan.
    5. Untuk membuat semua anggota memiliki goal yang sama, sehingga tak ada kebingungan mengenai apa yang seharusnya mereka capai.
    6. Untuk meningkatkan efisiensi kerja, karena tidak akan ada kondisi di mana dua orang mengerjakan tugas yang sama.
    7. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja secara sendiri-sendiri.

    Manfaat Koordinasi

    manfaat koordinasi adalah

    © Freepik.com

    Beberapa manfaat dari koordinasi adalah:

    1. Tergabungnya pemisahan tanggung jawab

    Dari definisinya saja, manfaat koordinasi yang satu ini sudah tergambar dengan jelas. Skill ini penting untuk menyatukan unit yang terpisah di perusahaan.

    Pembedaan unit-unit di perusahaan memang sengaja dilakukan. Dengan begitu, tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih. Tiap orang juga tahu apa yang harus mereka lakukan.

    Misalnya, seorang social media analyst bertanggung jawab menganalisis performa konten-konten media sosial perusahaan. Sementara itu, seorang graphic designer harus mendesain konten-konten tersebut.

    Agar keduanya tetap padu dan bisa bekerja sama dengan baik, koordinasi dibutuhkan. Dengan begitu, konten media sosial perusahaan bisa maksimal.

    2. Maksimalnya penggunaan sumber daya

    Seperti dituliskan Toppr, manfaat koordinasi selanjutnya adalah penggunaan sumber daya yang maksimal. 

    Misalnya, tim media sosial terdiri dari 2 orang, yakni:

    • Social media specialist, orang yang merancang konten Instagram.
    • Social media analyst, orang yang menganalisis performa konten Instagram.

    Keduanya tak mungkin bekerja sendiri-sendiri tanpa koordinasi. 

    Misalnya, social media analyst baru menemukan fakta bahwa konten Instagram Reels sangat disukai oleh audiens.

    Sang social media analyst tentu harus menyampaikan informasi itu ke social media specialist. Dengan begitu, konten yang dirancang sesuai dengan data yang ada.

    Kalau keduanya bekerja sendiri-sendiri, konten Instagram jadi tak maksimal. Itulah mengapa, koordinasi adalah skill yang penting.

    Baca Juga: Pahami 4 Cara Ini untuk Meningkatkan Skill Listening Bahasa Inggris

    Jenis-Jenis Koordinasi

    Untuk menciptakan kerja sama yang lebih efisien, perusahaan perlu mengoptimalkan semua jenis koordinasi.

    Apa saja jenis-jenisnya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

    1. Koordinasi internal

    Internal coordination meliputi seluruh proses kerja sama antara posisi eksekutif, manajer, divisi, departemen, dan seluruh staf di dalam perusahaan.

    Koordinasi internal ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu koordinasi vertikal dan horizontal.

    Sesuai namanya, vertical coordination adalah integrasi pekerjaan yang dilakukan antara pemegang jabatan yang tinggi dengan anggotanya.

    Misalnya, seorang sales manager berkoordinasi dengan staf sales. Setelah itu, mereka akan melaporkan hasil pekerjaan kepada atasannya, yaitu sales supervisor.

    Sementara, horizontal coordination dilakukan antara karyawan yang memegang posisi yang sama. Misalnya, kerja sama di antara para head departement atau satu karyawan dengan rekan kerjanya satu tim.

    2. Koordinasi eksternal

    Sebaliknya, external coordination terjadi antara perusahaan dengan para publik eksternalnya.

    Hal ini dilakukan untuk memahami lebih dalam kebutuhan setiap publik eksternalnya sehingga bisa memperbaiki kerja sama yang terjalin.

    Dikarenakan banyaknya pihak eksternal yang perlu diperhatikan, biasanya perusahaan memiliki seorang public relations officer untuk menangani koordinasi eksternal ini.

    Contoh pihak eksternal di antaranya adalah pemerintah, institusi keuangan, mitra, marketing agency, dan lain-lain.

    Skill Koordinasi

    apa saja yang termasuk koordinasi

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, koordinasi adalah kumpulan beberapa skill. Beberapa skill tersebut yakni:

    1. Komunikasi

    Pertama, ada komunikasi. Fungsinya adalah menyatukan pekerjaan yang dikerjakan 2 pihak atau lebih. Komunikasi juga diperlukan kalau ada hambatan pekerjaan. 

    Kira-kira, bagaimana cara meningkatkan kemampuan yang satu ini? Glints punya artikel yang membahasnya. Klik tombol di bawah ini untuk membacanya:

    KLIK DI SINI

    2. Adaptasi

    Misalnya, kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu. Akan tetapi, temanmu ternyata butuh waktu lebih lama untuk merampungkan pekerjaannya.

    Mengutip Zippia, kamu tentu harus melakukan adaptasi. Dengan begitu, tujuan utama, yakni selesainya pekerjaan, bisa tercapai dengan baik.

    Kira-kira, apa saja yang kamu butuhkan agar bisa beradaptasi dengan baik? Glints sudah membuat daftarnya menjadi artikel. Yuk, klik tombol di bawah untuk membacanya secara gratis!

    SIMAK ARTIKELNYA

    3. Organisasi

    Skill koordinasi selanjutnya adalah organisasi. Organisasi sendiri merupakan kemampuan merencanakan, memantau, dan menentukan prioritas suatu tugas.

    Misalnya, sebuah pekerjaan sudah dipecah menjadi beberapa bagian, yakni A, B, dan C.

    Meski sudah dipecah, demi organisasi, kamu memantau progres ketiganya sebanyak sekali dalam seminggu.

    Ternyata, saat deadline hampir tiba, bagian A baru selesai 25%. Sementara itu, sisanya sudah selesai 80%.

    Kamu tentu harus menyesuaikan sumber daya agar bagian A segera rampung. Dengan begitu, pekerjaan bisa selesai secara utuh.

    Itulah mengapa, organisasi sangat berkaitan dengan koordinasi. Sebuah koordinasi bisa sukses karena organisasi dilakukan dengan baik.

    Untuk berkenalan lebih lanjut dengan kemampuan organisasi, yuk, klik tombol di bawah! Kamu bisa membaca artikel seputar skill ini secara gratis.

    BACA SEKARANG

    Tips Meningkatkan Skill Koordinasi

    tips meningkatkan skill koordinasi

    © Freepik.com

    Beberapa strategi meningkatkan keterampilan koordinasi adalah:

    • Gunakan planner atau kalender agar pekerjaanmu makin teratur.
    • Buat to-do list.
    • Pakai bantuan aplikasi manajemen proyek.
    • Jika pekerjaanmu belum jelas, segera tanyakan (untuk membantu komunikasi).

    Cara Menonjolkan Skill Koordinasi di CV

    cara tonjolkan keterampilanmu di cv

    © Monster.fr

    Pada dasarnya, kamu bisa menuliskan “koordinasi” di daftar kemampuan. Rekruter pun bisa paham bahwa kamu memiliki skill tersebut.

    Akan tetapi, melansir Enhancv, ada cara lain untuk menonjolkan keterampilan yang satu ini. Tuliskan saja pengalamanmu melakukan koordinasi di bagian pengalaman kerja.

    Contohnya ada di bawah ini:

    PROJECT PLANNER
    PT Acara Sukses Jaya, DKI Jakarta

    • Melakukan negosiasi dengan vendor dan menekan budget hingga 20%
    • Memimpin rapat mingguan dengan vendor dan klien
    • Membuat dan menjaga timeline perencanaan acara

    Dua pekerjaan yang dicetak tebal adalah pekerjaan yang berkaitan dengan koordinasi. Skill tersebut jadi lebih tampak jika ditulis dengan teknik ini.

    Baca Juga: Tak Boleh Sembarangan, Ini Cara Menulis Skill di CV agar Menarik

    Cara Menonjolkan Skill Koordinasi saat Interview

    cara tonjolkan skill saat interview

    © Technode.com

    Keterampilan koordinasi juga bisa ditonjolkan saat interview kerja. Kamu tinggal menceritakan pengalamanmu menerapkan skill itu.

    Menurut Indeed, untuk melakukan ini, kamu bisa memakai teknik STAR. STAR adalah singkatan dari:

    • Situation, situasi atau konteks dalam pengalamanmu.
    • Task, tugasmu dalam situasi atau konteks tersebut.
    • Action, apa yang kamu lakukan saat itu.
    • Result, dampak dari action.

    Berikut contoh penggunaannya:

    Dulu, saya bekerja sebagai desainer grafis di PT XYZ (S).
    Saat itu, saya pernah diminta membuat infografik yang besar dan panjang (T).
    Supaya lebih teratur, saya memecah pekerjaan itu menjadi tiga bagian, yakni pembuatan layout, pembuatan visualisasi, dan eksekusi penyatuan infografik (A).
    Infografik pun selesai tepat waktu dengan sedikit sekali revisi (R).

    STAR pakai saat rekruter menanyakan:

    • kelebihan dirimu
    • mengapa perusahaan harus memilihmu
    • ceritakan pengalamanmu yang berkaitan dengan skill koordinasi

    Demikian penjelasan Glints seputar keterampilan koordinasi. 

    Intinya, skill ini berkaitan dengan menyatukan sistem yang terpecah-pecah. Meski penting dimiliki seorang atasan, kamu yang belum jadi atasan pun harus memilikinya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait