Ketahui 9 Istilah Penting Ini sebelum Mulai Investasi SBN

Diperbarui 21 Agu 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    SBN atau surat berharga negara adalah salah satu instrumen investasi yang diincar investor pemula. Namun sebelum investasi di SBN, ada beberapa istilah yang harus kamu pelajari terlebih dahulu.

    Hal ini supaya kamu tidak kebingungan ketika melakukan investasi SBN. Sehingga, kamu bisa memaksimalkan keuntungan yang didapat dari investasi ini.

    Nah, berikut Glints berikan beberapa istilah yang umum digunakan ketika berinvestasi SBN. Simak selengkapnya di artikel ini, yuk!

    1. Jatuh tempo

    Jatuh tempo adalah istilah investasi yang umum digunakan untuk menandai masa waktu berlaku sebuah SBN.

    Ketika jatuh tempo tiba, modal investasimu akan dilunasi seluruhnya oleh pemerintah.

    Baca Juga: 16 Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit, Kupon, Jaminan, dan Jatuh Tempo

    2. Kupon

    Investopedia menjelaskan, kupon adalah imbal hasil yang pemerintah bayarkan kepada investor SBN.

    Imbal hasil dalam SBN adalah persentase jumlah pokok utang dalam jangka waktu setahun.

    Dengan kata lain, kupon SBN dihitung per tahunnya.

    Pengumuman persentase kupon dilakukan saat mendekati tanggal rilisnya.

    Kupon SBN terbagi jadi dua, yaitu;

    • Fixed rate: Nilai kupon sudah ditetapkan sehingga tidak akan berubah hingga jatuh tempo.
    • Floating with floor: Nilai kupon akan meningkat jika suku bunga meningkat yang biasanya disesuaikan 3 bulan sekali. Nilai kupon tidak akan turun melewati batas minimal yang sudah ditetapkan.

    3. Kuota

    Dalam SBN, pemerintah menetapkan batas minimal pembelian SBN adalah Rp1 juta. Sedangkan, batas maksimalnya biasanya sejumlah Rp3 miliar.

    Sehingga saat berinvestasi SBN, kamu bisa melakukan pembelian berkali-kali dengan catatan total pembeliannya adalah Rp3 miliar untuk tiap seri yang dirilis.

    Nah, nilai total pembelian inilah yang dimaksud sebagai kuota.

    4. Masa penawaran

    Istilah lain yang umum dipakai saat investasi SBN adalah masa penawaran.

    Masa penawaran adalah periode pemesanan produk SBN. Artinya, kamu hanya dapat membeli produk SBN di tanggal yang sudah ditentukan sebagai masa penawaran.

    Masa penawaran biasanya berlangsung selama 3 minggu dari tanggal rilis produk SBN.

    5. Tradable dan non-tradable

    Dalam berinvestasi surat berharga negara juga dikenal istilah tradable dan non-tradable.

    SBN yang dilabeli sebagai tradable dapat kamu perdagangkan di pasar sekunder. Contoh SBN yang tradable adalah ORI dan SR.

    Meski begitu, ada jangka waktu sebelum suatu SBN bisa didagangkan di pasar sekunder.

    Biasanya, SBN yang tradable dapat diperjualbelikan di pasar sekunder 3 bulan setelah masa penawarannya.

    Sedangkan, SBN non-tradable tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. SBN yang non-tradable di antaranya adalah SBR dan ST.

    Baca Juga: 6 Perbedaan Investasi dan Trading: Risiko & Keuntungan

    6. Tanggal penetapan

    Istilah tanggal penetapan dalam investasi surat berharga negara adalah tanggal di mana Kementerian Keuangan menetapkan jumlah keseluruhan pesanan SBN yang masuk.

    7. Mitra distribusi

    Mitra distribusi adalah istilah yang mengacu pada agen yang ditetapkan pemerintah untuk membantu mereka menjual surat berharga negara ke masyarakat luas.

    Beberapa mitra distribusi yang dipilih pemerintah menurut Kementerian Keuangan antara lain;

    • Bibit
    • Tanamduit
    • Standard Chartered
    • BNI
    • investree
    • Commonwealth Bank
    • HSBC
    • Mandiri
    • Panin Bank
    • Bareksa
    • Phillip Sekuritas Indonesia
    • OCBC NISP
    • Modalku
    • BCA
    • UOB
    • DBS
    • CIMB Niage
    • Permata Bank
    • BRI
    • Danamon

    8. Early redemption

    Mengutip Investopediaredemption adalah pencairan dana milik investor.

    Dalam SBN, hal ini berarti investor yang memegang SBR dan ST bisa mencairkan kepemilikan surat berharga negaranya lebih awal.

    Batas maksimal pencairan dari kepemilikan SBR dan ST adalah 50 persen dari totalnya.

    Jadi, apabila kamu memiliki SBR sebanyak Rp20 juta, total dana maksimal yang bisa kamu cairkan dari early redemption adalah Rp 10 juta.

    Meski begitu, untuk bisa melakukan early redemption kamu perlu memiliki SBN dalam kelipatan Rp1 juta.

    Sehingga, minimal nominal SBN yang perlu kamu miliki untuk melakukannya adalah Rp2 juta.

    9. Setelmen

    Istilah lain yang umum digunakan dalam investasi SBN adalah setelmen.

    Setelmen mengacu pada tanggal penyelesaian transaksi SBN.

    Maksudnya, jika tanggal setelmen telah ditentukan, investor akan tercatat sebagai pemilik SBN berdasarkan seri penawarannya.

    Perhitungan kupon pun akan dimulai pada tanggal setelmennya.

    Contohnya, kamu ikut sesi penawaran SBN pada 11 Agustus 2022. Pada masa itu biasanya tanggal setelmen juga ditentukan.

    Lalu, tanggal setelmenmu adalah 20 Agustus 2022. Maka, pada tanggal 20 Agustus tersebut kamu adalah pemilik SBN dan perhitungan kupon dimulai.

    Baca Juga: Obligasi: Arti, Jenis, Karakteristik, dan Cara Memilihnya

    Itu adalah beberapa istilah yang perlu kamu pelajari sebelum investasi di SBN.

    Dengan memahami istilah-istilah investasi ini, kamu tidak akan bingung lagi saat memasuki pasar investasi SBN.

    Selain paparan di atas, kamu bisa tahu lebih banyak seputar investasi dengan baca kumpulan artikel yang sudah Glints siapkan.

    Ada beragam informasi, tips, dan trik praktis seputar investasi yang bisa membuatmu mendapatkan untung. Dengan begitu, tujuan finansialmu bisa tercapai.

    Tertarik? Klik di sini sekarang untuk mengakses ragam artikelnya secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait