IPK atau GPA: Pengertian, Cara Menghitung, Bedanya dengan IPS

Diperbarui 26 Jan 2024 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    IPK adalah kepanjangan dari Indeks Prestasi Kumulatif, sedangkan GPA adalah singkatan dari Grade Point Average.

    Keduanya merupakan istilah yang akan sering kamu temui di dunia perkuliahan.

    Nah, mahasiswa baru biasanya belum terlalu memahami apa itu IPK, cara menghitungnya, dan bedanya dengan IPS.

    Berikut Glints siapkan penjelasan lengkapnya untukmu. Yuk, disimak!

    Apa itu IPK atau GPA?

    Pada dasarnya, GPA dan IPK adalah dua hal yang sama.

    Dilansir dari Times Higher Education, GPA merupakan sistem pengukuran kinerja dan prestasi akademik yang dihitung dengan cara mengonversi nilai (A, B, C, dan lain-lain) ke pengukuran poin.

    Poin tersebut harus sesuai dengan skala yang telah ditetapkan. Skala 0-4 adalah yang paling umum digunakan di Indonesia, dengan angka 4,00 sebagai poin tertinggi.

    Sebagai tambahan, Universitas Airlangga menjelaskan bahwa IPK atau GPA juga digunakan sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dari awal studi sampai semester terakhir yang telah diikuti.

    Sebutan GPA umum digunakan di sekolah menengah atas dan universitas, terutama di Amerika.

    Di sisi lain, sebutan IPK di Indonesia lebih umum digunakan hanya di perguruan tinggi saja.

    Baca Juga: Ingin Melanjutkan Kuliah saat Bekerja? Simak 5 Tips Ini untuk Mengajukan Cuti

    Perbedaan IPK dan IPS

    Saat memasuki semester 1, kamu mungkin akan mulai mendengar istilah IPS yang sangat mirip dengan IPK karena keduanya menggambarkan poin hasil belajar.

    Padahal, IPK dan IPS sangatlah berbeda.

    IPS merupakan singkatan dari Indeks Prestasi Semester. Artinya, IPS hanya menggambarkan hasil studimu selama 1 semester saja.

    Di sisi lain, IPK akan menggambarkan hasil studimu dari keseluruhan semester selama berkuliah.

    Jika kamu berhasil lulus di semester 7, misalnya, IPK akan menggambarkan hasil studimu selama 7 semester, sedangkan IPS hanya dapat menunjukkan hasil belajar di masing-masing semesternya.

    Dari penjelasan tersebut, sudah terlihat bahwa cara menghitung keduanya juga sangat berbeda.

    Cara Menghitung IPK atau GPA

    Melalui penjelasan di bawah ini, kamu bisa lebih memahami cara menghitung IPK sekaligus semakin melihat apa perbedaan di antara IPS dan IPK.

    1. Pahami bobot nilai dan SKS

    Sebelum langsung menghitung IPK, sebaiknya kamu memahami cara menghitung IPS terlebih dahulu.

    Pertama-tama, kamu perlu mengetahui bahwa perhitungan IPS dipengaruhi oleh SKS dan bobot nilai yang didapatkan di masing-masing mata kuliah.

    Umumnya, penentuan bobot nilai yang digunakan di perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

    • nilai A memiliki bobot 4
    • nilai B memiliki bobot 3
    • nilai C memiliki bobot 2
    • nilai D memiliki bobot 1
    • nilai E memiliki bobot 0

    2. Hitung IPS terlebih dahulu

    Nah, mengapa sangat penting untuk memahami apa itu bobot nilai dan jumlah SKS?

    Sebab, dilansir dari Universitas Jabal Ghafur, rumus perhitungan IPS adalah sebagai berikut:

    IPS = (K x N) : N

    K = bobot nilai

    N = SKS mata kuliah

    Untuk melihat contoh perhitungannya, mari perhatikan Kartu Hasil Studi di bawah ini.

    Contoh KHS

    © Pabelan Online

    Dari gambar di atas, kamu bisa melihat kolom SKS, nilai, angka (bobot nilai), dan K x N.

    K x N dihitung satu per satu di masing-masing mata kuliah.

    Misalnya, pada mata kuliah Pengantar Ilmu Politik yang memiliki 3 SKS, kamu mendapatkan nilai C. Bobot nilai C adalah 2. Maka, hasil K x N adalah 6.

    Setelah nilai K x N semua mata kuliah sudah dihitung, diketahuilah bahwa totalnya adalah 42,00.

    Begitu juga dengan total SKS yang diambil berjumlah 24.

    Dari situ, kita bisa langsung menghitung IPS dengan rumus di atas.

    IPS = (K x N) : N

    = 42 : 24

    = 1,75.

    3. Hitung IPK dari rata-rata IPS

    Setelah memahami langkah sebelumnya, sekarang kamu sudah bisa mulai menghitung IPK.

    Rumus menghitung IPK jauh lebih sederhana dibanding menghitung IPS.

    Sebab, IPK didapatkan dengan hanya menghitung rata-rata IPS yang kamu peroleh di tiap semester.

    Misalnya, berikut adalah riwayat IPS yang kamu peroleh selama 4 semester:

    • Semester 1: IPS 4,00
    • Semester 2: IPS 3,88
    • Semester 3: IPS 3,50
    • Semester 4: IPS 4,00

    Dari data di atas, kita bisa menghitung rata-ratanya sebagai berikut:

    (4,00 + 3,88 + 3,50 + 4,00) : 4

    = 15,38 : 4

    = 3,84

    Jadi, IPK atau GPA kamu dari awal berkuliah sampai dengan semester 4 adalah 3,84.

    Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Waktu Kuliah sambil Kerja?

    Berapa Nilai IPK Tertinggi dan IPK Cum Laude?

    Berdasarkan bobot nilai yang sudah disebutkan diatas, kita bisa lihat bahwa bobot tertinggi yang bisa kamu dapatkan di tiap mata kuliah adalah 4,00 (nilai A). 

    Bukan tidak mungkin seseorang mampu mendapatkan nilai A di semua mata kuliah, di tiap semester selama ia menjalani masa perkuliahan.

    Jadi, nilai IPK atau GPA tertinggi yang bisa diperoleh mahasiswa adalah 4,00.

    Lantas, berapakah IPK yang harus diperoleh supaya bisa dianugerahi gelar cum laude ketika wisuda?

    Perlu diketahui bahwa gelar cum laude diberikan kepada mahasiswa sarjana maupun pascasarjana yang lulus dengan IPK tinggi dan memenuhi persyaratan dari kampus.

    Nah, tiap perguruan tinggi memiliki kebijakan masing-masing mengenai persyaratan IPK minimal dan kriteria lainnya, seperti lama masa studi.

    Sebagai gambaran, berikut adalah predikat kelulusan berdasarkan nilai IPK yang umum dijumpai:

    • IPK 2,00-2,75: memuaskan 
    • IPK 2,76-3,50: sangat memuaskan 
    • IPK 3,51-4,00: dengan pujian (cum laude)

    Baca Juga: 7 Program Beasiswa Kuliah S1 di Indoensia yang Bisa Kamu Ikuti

    Demikian rangkuman Glints mengenai apa itu IPK atau GPA, perbedaannya dengan IPS, dan cara menghitungnya.

    Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, seperti prospek karier beberapa jurusan dan tips menyelesaikan skrpsi.

    Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.8 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait