Sering Mengalami 404 Not Found atau 500 Server Error? Ketahui Serba-serbi HTTP Status Code

Diperbarui 02 Feb 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu, ketika membuka website, malah diarahkan ke laman dengan kode angka alih-alih laman tampilan website tersebut? Kalau kamu belum tahu, kode angka tersebut adalah HTTP status code.

    HTTP status code akan memberitahumu bahwa terjadi masalah tertentu ketika server mencoba membuka laman yang kamu inginkan. Namun, setiap masalah yang muncul memiliki kode status tertentu.

    Apa saja status kode yang ada dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!

    Sekilas HTTP Status Code

    Dilansir dari Lifewire, HTTP status code adalah kode respons standar yang diberikan oleh server website di internet.

    Kode ini membantu mengidentifikasi penyebab masalah saat laman website atau sumber daya lain tidak dimuat dengan benar.

    HTTP status code merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut HTTP status line yang mencakup HTTP status code dan HTTP reason phase.

    Namun, kebanyakan pengguna internet menyebut kode status ini sebagai kode error browser atau kode error intenal server.

    Ini karena HTTP status line 500: Internal Server Error terdiri dari kode status HTTP 500 dan HTTP reason phase Internal Server Error.

    Macam-Macam HTTP Status Code

    Secara umum, terdapat lima kategori HTTP status code, yaitu kode respon informasi, respon sukses, pengalihan, kode error respon klien, dan kode error server.

    Namun, tidak semua kategori tersebut mengindikasi terjadinya kesalahan saat memuat website.

    Sebagian kode status dari beberapa kategori hanyalah indikasi dari respon yang diberikan server ketika memuat laman website.

    Namun, dalam artikel ini, Glints hanya akan merangkum dari MDN Web Docs beberapa macam HTTP status code yang umum kamu temukan.

    1. Kode respon klien error (kode 4xx)

    http status code adalah

    © Pinterest.com

    a. 400 Bad Request

    Kode ini menunjukkan bahwa server tidak memahami permintaan dikarenakan syntax yang invalid.

    b. 401 Unauthorized

    HTTP status code ini adalah kode yang dikirim ketika permintaan tidak terautentifikasi. Sehingga, kamu harus melakukan autentikasi untuk mendapatkan respons yang diminta.

    c. 402 Payment Required

    Kode ini masih dalam pengembangan dan baru akan digunakan di masa mendatang.

    Tujuan awal pembuatan kode ini adalah menggunakannya untuk sistem pembayaran digital, namun kode status ini sangat jarang digunakan dan tidak ada ketentuan standar.

    d. 403 Forbidden

    Kode status ini biasanya muncul ketika kamu membuka sebuah laman yang tidak kamu miliki aksesnya. Berbeda dengan kode status 401, server akan mengidentifikasimu sebagai pengguna.

    e. 404 Not Found

    Kode ini adalah HTTP status code yang paling umum ditemukan. Di browser, ini berarti URL tidak dikenali.

    Server juga dapat mengirimkan kode respons ini alih-alih 403 untuk menyembunyikan keberadaan sumber daya dari klien yang tidak sah.

    f. 408 Request Timeout

    Kode ini dikirim pada koneksi yang tidak aktif oleh beberapa server, bahkan tanpa permintaan sebelumnya oleh klien.

    Artinya, server ingin mematikan koneksi yang tidak digunakan ini.

    Respons ini digunakan lebih banyak karena beberapa browser, seperti Chrome, Firefox 27+, atau IE9, menggunakan mekanisme pra-koneksi HTTP untuk mempercepat penjelajahan.

    Baca Juga: Ini Cara Ampuh Cek Broken Link Situsmu, Mudah dan Gratis!

    2. Kode respon server error (5xx)

    © Kinsta.com

    a. 500 Internal Server Error

    HTTP status code ini adalah kode yang dikirimkan ketika server mengalami situasi yang tidak diketahui cara menanganinya.

    b. 502 Bad Gateway

    Respons kesalahan ini berarti bahwa server, saat bekerja sebagai gateway untuk mendapatkan respons yang diperlukan untuk menangani permintaan, mendapat respons yang tidak valid.

    c. 503 Service Unavailable

    Kode ini akan muncul ketika server tidak siap untuk menangani permintaan tersebut. Penyebab umumnya adalah server tidak aktif karena pemeliharaan atau kelebihan beban.

    d. 504 Gateway Timeout

    Kode status ini akan muncul saat server bertindak sebagai gateway dan tidak bisa mendapatkan respons tepat waktu.

    e. 511 Network Authentication Required

    Kode status 511 menunjukkan bahwa kamu perlu melakukan otentikasi untuk mendapatkan akses jaringan.

    Baca Juga: 4 Cara Membuat Website agar Lebih Mobile Friendly, Yuk Disimak!

    Hal yang Perlu Diperhatikan dari HTTP Status Code

    Kode status HTTP tidak sama dengan kode kesalahan Device Manager atau kode kesalahan sistem.

    Beberapa kode kesalahan sistem berbagi nomor kode dengan kode status HTTP namun merupakan kesalahan yang berbeda dengan pesan dan arti kesalahan terkait yang sangat berbeda.

    Misalnya, kode status HTTP 403.2 berarti server tidak memiliki akses untuk membaca sumber.

    Namun, ada juga kode kesalahan sistem 403 yang berarti prosesnya tidak dalam mode pemrosesan latar belakang.

    Contoh lainnya, kode status 500 yang berarti kesalahan server internet (internet server error) dapat dengan mudah disalahartikan sebagai kode kesalahan sistem 500 yang berarti profil pengguna tidak dapat dimuat.

    Berhubung kode-kode ini tidak saling terkait, kamu tidak boleh memperlakukannya dengan sama.

    HTTP status code ditampilkan di browser web dan menjelaskan pesan kesalahan tentang klien atau server, sementara kode yang lain muncul di tempat lain seperti Windows dan tidak selalu melibatkan browser web sama sekali.

    Jika kamu mengalami masalah dalam mengidentifikasi apakah kode kesalahan yang kamu lihat adalah kode status HTTP atau bukan, perhatikan baik-baik di mana pesan itu terlihat.

    Jika kamu melihat kode tersebut di browser-mu, dalam halaman web, itu adalah HTTP status code.

    Baca Juga: Ingin Bangun Website Pribadi? Gunakan 6 Penyedia Domain Gratis Ini!

    Ketika kamu menemukan kode-kode seperti ini, kamu tidak perlu panik. Ikuti langkah-langkah yang dianjurkan oleh server untuk mengatasi error tersebut.

    Selain pembahasan di atas, Glints sudah menyiapkan beragam artikel yang dapat menambah wawasanmu di bidang web development.

    Penasaran apa saja? Yuk, klik di sini sekarang untuk temukan kumpulan artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait