BigQuery, Data Warehouse Buatan Google yang Supercanggih
Isi Artikel
Dalam beberapa tahun terakhir, BigQuery adalah salah satu tool yang sering jadi perbincangan di berbagai industri.
Tool ini sangat berguna khususnya di perusahaan skala besar yang harus menyimpan dan memproses banyak data.
Untuk memahami lebih dalam tentang BigQuery, yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!
Apa Itu BigQuery?
BigQuery adalah data warehouse yang dirilis oleh Google.
Salah satu keutamaan dari data warehouse ini adalah scalability atau kemampuannya untuk menangani pertumbuhan yang tinggi.
Selain itu, BigQuery juga serverless dan sudah memiliki built-in query engine.
Dengan query engine tersebut, BigQuery mampu mengolah query SQL hingga ukuran terabyte dalam waktu beberapa detik saja.
Bahkan, tool ini juga bisa mengolah data berukuran petabyte dalam hitungan menit.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar di dunia telah menggunakan BigQuery, salah satunya adalah Spotify.
O’reilly mengutip perkataan Paul Lamere, seorang engineer di Spotify bahwa ia mampu mengolah 2.2 juta data menjadi 20 ribu dalam satu menit.
Halaman resmi Google Cloud menyatakan bahwa kamu bisa langsung memindahkan data-data perusahaanmu ke dalam BigQuery dengan mudah.
Dengan BigQuery, kamu mendapatkan akses langsung ke infrastruktur IT canggih Google.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan berbagai client library seperti Java, .NET, atau Python.
Untuk visualisasi data, ada berbagai tool yang bisa langsung terintegrasi dengan BigQuery tanpa perlu repot.
Jadi, dapat dilihat bahwa data warehouse ini sangat cepat dan memiliki fitur lengkap.
Fitur-Fitur BigQuery
BigQuery adalah data warehouse dengan banyak fitur. Berikut adalah beberapa fitur utama yang perlu diketahui.
1. BigQuery ML
BigQuery ML merupakan fitur untuk membangun dan mengoperasikan model machine learning.
Kamu bisa melakukan ini dengan SQL sederhana.
BigQuery ML akan sangat berguna untuk pekerjaan sehari-hari seorang data analyst.
Tentunya, dibutuhkan skill programming dan pengetahuan cukup tentang framework machine learning untuk memaksimalkan penggunaan fitur ini.
2. BigQuery
BigQuery Omni merupakan tool multi-cloud analytics untuk analisis data.
Kamu bisa bebas menggunakan data dari Google Cloud, Amazon Web Services (AWS), dan Azure cukup dari satu dashboard.
Jadi, tidak perlu beradaptasi dengan user interface yang berbeda-beda.
Dengan menggunakan BigQuery Omni, kamu bisa bekerja lebih produktif dengan biaya yang lebih rendah.
3. BigQuery BI Engine
BigQuery BI Engine dari Google digunakan untuk analisis dataset kompleks dalam ukuran yang besar.
Fitur ini sudah terintegrasi dengan Google Data Studio dan tool BI lainnya.
4. BigQuery GIS
Untuk augmentasi workflow analitik dengan location intelligence, kamu bisa menggunakan BigQuery GIS.
Fitur ini menggabungkan arsitektur serverless BigQuery dengan geospatial analysis.
Dari BigQuery GIS, kamu bisa melakukan analisis dengan lebih efektif serta mudah.
Fitur lengkap BigQuery bisa kamu nikmati dengan dua tipe subscription, yaitu pay-as-you-go dan flat-rate pricing.
Untuk pay-as-you-go, kamu harus membayar 5 dolar AS setiap 1 terabyte.
Untuk penggunaan 1 terabyte pertama, kamu bisa menggunakan BigQuery gratis.
Sementara, jika memilih flat-rate pricing, biaya yang perlu dikeluarkan mulai dari 1.700 dolar AS per bulan.
Keuntungan Menggunakan Google BigQuery
Menurut Apps Admins, beberapa kelebihan memakai Google BigQuery adalah akses data warehouse secara online tanpa rumit.
Selain itu, manajemen datanya juga jadi lebih mudah.
Keunggulan lainnya adalah interface yang simpel dan efektif untuk data warehousing dan analisis yang kompleks.
Kamu juga bebas menentukan kebutuhan sistem, baik meningkatkannya atau menurunkannya sesuai kebutuhan.
Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan juga jadi lebih efisien.
Tentunya, salah satu yang membuat BigQuery menjadi data warehouse yang unggul adalah kecepatannya, seperti yang sudah Glints jelaskan sebelumnya.
Tak hanya cepat, BigQuery juga sangat aman dengan enkripsi dan sistem keamanan lainnya.
Itulah serba-serbi BigQuery yang banyak manfaatnya.
Jika ingin memperdalam pengetahuan tentang pengolahan data dan hal terkait lainnya, Glints punya ExpertClass yang bisa kamu ikuti.
Di ExpertClass, ada ratusan kelas tentang data analytics dan data science yang dibawakan langsung oleh profesional.
Saat ikut kelasnya, kamu bisa bertanya dan mendapatkan jawaban langsung dari pakarnya.
Menarik, bukan? Jadi, tunggu apa lagi? Langsung cek kelas yang ada dan daftarkan dirimu sebelum terlambat, ya!