Mengenal GitHub, Sarang Kolaborasi Online Khusus untuk Developer
Isi Artikel
Pernahkah kamu mencoba memperbaiki suatu program, namun malah merusaknya? Ingin kembali ke versi sebelumnya, namun code-nya sudah telanjur kacau-balau? GitHub adalah tool yang bisa mencegah hal itu.
Sudahkah kamu tahu apa itu GitHub?
Katanya, GitHub juga bisa digunakan untuk portofolio, lho. Apabila demikian, bagaimana caranya?
Informasi lengkapnya ada di sini. Simak dulu, yuk!
Apa Itu GitHub?
Sebelum memahami GitHub, kamu wajib tahu soal version control.
Definisi version control persis seperti namanya. Ia adalah cara mengatur program yang kamu tulis. Lebih tepatnya, beragam versi dari programmu.
Lantas, mengapa kamu membutuhkan banyak versi? Career Foundry punya perumpamaan yang baik untuk menjelaskan ini.
Coba bayangkan, kamu sedang memainkan game. Di sana, ada berbagai level dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Di awal permainan, kamu bisa menyelesaikan tantangan dengan mudah. Akan tetapi, semakin lama, game itu semakin sulit.
Bagaimana jika kamu kalah di tengah-tengah? Kamu harus mengulang permainan dari awal. Ini tentu sangat menyebalkan.
Dengan alasan itulah, fitur save diciptakan. Sebelum masuk ke level yang sulit, kamu bisa membuat cabang dari perjalanan game-mu.
Sejatinya, fitur ini bekerja layaknya copy dan paste. Akan tetapi, yang diduplikasi adalah permainanmu.
Ini sangat mirip dengan cara GitHub bekerja. Namun, GitHub merupakan version control dari program, alih-alih game.
Ia membuat cabang dari program yang telah kamu tulis. Versi tadilah yang bisa kamu kulik. Jika gagal, kamu masih punya versi sebelumnya yang baik-baik saja.
Melansir BitDegree, GitHub adalah salah satu tool untuk developer. Ia bekerja dengan membuat cabang dari programmu.
GitHub digunakan secara online. Jadi, kamu tak perlu khawatir ia hilang karena komputermu rusak.
Version control hanyalah satu dari banyak hal yang bisa kamu lakukan di GitHub. Masih banyak fitur lain yang bisa kamu coba.
Lantas, apa sajakah manfaat lain dari GitHub itu? Simak semuanya di bawah ini.
Untuk Apa GitHub Digunakan?
1. Memantau perubahan program
Fungsi ini masih berkaitan dengan version control. Ternyata, ia bukan cuma mengamankan programmu, lho.
Melansir The Balance Careers, GitHub juga punya Changelog. Di sana, kamu bisa melihat satu hal penting. Hal itu adalah perubahan apa saja yang dilakukan pada program.
Sejatinya, ini mirip dengan penggunaan Google Docs bersama tim. Kamu bisa melihat, siapa saja yang melakukan perubahan apa saja.
2. Kolaborasi tim
Sesungguhnya, dalam perusahaan, developer tak bekerja sendirian. Lantas, bagaimana caranya membuat kerja sama ini menjadi lebih baik?
GitHub adalah salah satu jawabannya. Aplikasi ini punya banyak fitur penunjang yang mendukung kolaborasi tim.
Salah satunya adalah Code Review. Lewatnya, kamu bisa memberi saran soal code yang ditulis oleh rekan setimmu.
Ada juga fitur permintaan review. Ini tentu berguna saat kamu ingin meminta masukan pada atasan atau teman kerja.
Ia juga terintegrasi dengan aplikasi komunikasi Slack. Kamu juga bisa menyambungkan GitHub dengan ZenHub untuk manajemen proyek.
3. Membuat portofolio
Kariermu di dunia programming bisa makin bersinar lewat portofolio. Nah, kamu juga bisa memamerkan dokumen itu lewat GitHub, lho.
Mengutip Free Code Camp, ada sebuah fitur bernama GitHub Pages. Di sana, kamu bisa punya halaman website sendiri.
Tentu saja, kamu bisa menyambungkannya dengan akun GitHub-mu. Alamat portofoliomu akan menjadi “(username GitHub-mu).github.io”.
Langkah-langkah yang harus kamu lakukan juga mudah. Dirangkum dari Geeks for Geeks, di antaranya adalah:
1. Siapkan karyamu
Halaman portofolio tentu berbeda dengan halaman biasanya. Desain dan informasi di dalamnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Kamu bisa mengintip berbagai portofolio milik orang lain. Tentu saja, jangan meniru mentah-mentah, ya! Ini justru kesempatan untukmu menunjukkan skill kreativitas.
Setelah itu, simpan dokumenmu dalam bentuk HTML. Jika perlu, ubah desainnya melalui CSS.
2. Masukkan ke GitHub
Dokumen portofoliomu sudah siap? Saatnya meng-upload dokumen itu.
Langkahnya cukup mudah, lho. Cara memasukkan portofolio ke GitHub Pages adalah:
- masuk ke akunmu
- klik pilihan “New” di sebelah “Repositories”
- isi dengan “(username GitHub-mu).github.io”, lalu klik “Create Repository”
- upload dokumen portofoliomu ke Repository
Apakah budget portofoliomu terbatas? Lantas, kamu bertanya, apa ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati fitur GitHub Pages itu?
Tenang saja, kamu bisa menggunakan situs portofolio ini secara gratis.
Bicara soal biaya, GitHub memang bisa kamu gunakan secara cuma-cuma. Akan tetapi, ada pilihan berbayar dengan tambahan fitur.
Simak selengkapnya di bawah ini, ya.
Harga GitHub
Skema pembayaran langganan GitHub adalah:
- gratis dengan fitur terbatas
- paket Team, seharga 4 dolar AS per pengguna per bulan
- paket Enterprise, dengan harga 21 dolar AS per pengguna per bulan
- paket GitHub One, harga berdasar diskusi antara GitHub dan perusahaan
Lewat artikel ini, kamu telah memahami apa itu GitHub. Kamu juga telah mengetahui manfaat dan harga langganannya.
Dengan atau tanpanya, selalu ingat dua hal, yakni kolaborasi efektif dan portofolio menarik. Itu adalah dua dari banyak hal yang bisa membuat kariermu makin menanjak.
Masih banyak strategi lain yang bisa buat kerjamu makin produktif. Ini akan membantumu di dunia pekerjaan.
Baca semuanya di newsletter blog Glints. Di sana, ada juga kabar terbaru soal karier dan pekerjaan.
Jadi, tunggu apa lagi? Langganan sekarang, yuk!