Fear Mongering: Definisi, Dampak Positif dan Negatifnya

Diperbarui 23 Okt 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Jika kamu mengikuti isu mengenai ancaman resesi Indonesia pada 2023 mendatang, fear mongering adalah istilah yang mungkin sudah tak asing lagi di telinga.

    Pembahasan soal resesi ini dimulai ketika Presiden Jokowi menyampaikan bahwa perekonomian global sedang dalam keadaan sulit dan akan lebih ‘gelap’ di tahun 2023, sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.

    Agar masyarakat lebih siap menghadapi krisis ekonomi, beberapa public figure berupaya memberikan edukasi bagaimana cara menghadapinya.

    Nah, semakin banyak konten serupa membanjiri media sosial, semakin banyak orang yang berpendapat bahwa ancaman resesi di tahun depan sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

    Mereka melihat bahwa kehebohan yang berlebihan ini hanya akan menimbulkan ketakutan, persis seperti tujuan fear mongering.

    Lantas, sebenarnya apa itu fear mongering dan apa saja dampaknya? Langsung saja, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: Ketahui 5 Fungsi Dana Darurat yang Perlu Kamu Siapkan Sejak Dini

    Definisi Fear Mongering

    Dilansir dari Source PR, fear mongering adalah teknik manipulasi menggunakan suatu rumor atau bahaya yang dilebih-lebihkan sehingga menyebabkan rasa takut.

    Dalam bahasa Indonesia, fear mongering bisa dipahami sebagai kampanye menjual ketakutan.

    Kampanye ini tentu sangat berpengaruh karena rasa takut dapat mengendalikan perilaku dan keputusan yang kita ambil.

    Seseorang yang telah terpengaruh oleh kampanye ini akan mengerahkan segala kekuatannya untuk menghindari bahaya yang disebarkan dan justru mengabaikan ancaman lainnya.

    Contohnya bisa kita lihat pada isu resesi saat ini.

    Banyak orang akhirnya enggan mengeluarkan uangnya karena takut tidak bisa bertahan saat krisis datang. Tanpa disadari, hal ini justru membuat roda ekonomi mulai berhenti berputar.

    Akibatnya, banyak UMKM yang sulit untuk bertahan karena daya beli masyarakat terus menurun.

    Dampak Positif Fear Mongering

    Sebagai masyarakat umum, kita perlu menyadari apa saja dampak positif dan negatif dari fear mongering agar bisa menyaring dampak negatifnya dan mengoptimalkan efek positifnya saja.

    Nah, dampak positif dari fear mongering adalah sebagai berikut.

    1. Meningkatkan kewaspadaan

    Karena bahaya terus menerus disebarkan, sebagai manusia kita pasti ingin menghindarinya sebisa mungkin.

    Di satu sisi, kampanye menjual ketakutan ini efektif untuk meningkatkan kewaspadaan dibandingkan dengan menggunakan himbauan biasa.

    Contohnya bisa dilihat ketika pandemi Covid-19. Meskipun ada beberapa orang yang melanggar protokol kesehatan, bahaya Covid-19 yang terus disebarkan oleh media berhasil membuat masyarakat konsisten menjaga diri.

    2. Meningkatkan kesadaran mengenai suatu isu

    Tidak semua orang peduli akan suatu isu besar yang terjadi saat ini, padahal dampaknya bisa mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung.

    Termasuk isu tentang resesi ini. Walau dinilai menimbulkan ketakutan yang tak perlu, keramaian mengenai gelapnya 2023 berhasil menarik perhatian semua orang.

    Tak terkecuali masyarakat yang mungkin sebelumnya tidak mau cari tahu tentang berita ekonomi.

    Hasilnya, semakin banyak orang mau belajar mengenai apa itu resesi, apa saja produk investasi yang direkomendasikan, serta strategi untuk menghadapi resesi tersebut.

    3. Mengubah perilaku buruk

    Dampak positif selanjutnya adalah mampu mengubah perilaku buruk yang selama ini sulit dihilangkan.

    Orang-orang yang tadinya memiliki gaya hidup konsumtif sekarang mulai menekan keinginannya untuk membeli barang yang tak perlu karena ada dorongan untuk menabung.

    Mereka khawatir jika krisis benar-benar datang, aset mereka tak akan cukup untuk bertahan.

    Baca Juga: Dana Darurat Sebaiknya Disimpan di Mana, ya?

    Dampak Negatif Fear Mongering

    Nah, dampak negatif dari fear mongering adalah sebagai berikut.

    Perhatikan dan identifikasilah dampak di bawah ini lebih cepat agar kamu tidak terjebak pada efek buruknya.

    1. Membuat diri menjadi kurang rasional

    Ada perbedaan antara bersikap waspada dan bersikap tidak masuk akal.

    Saat pandemi, kewaspadaan seharusnya cukup tercermin pada keputusanmu untuk mengurangi aktivitas sosial, rajin mencuci tangan, dan selalu mengenakan masker dengan benar.

    Bukan malah menjadi takut berlebihan sampai-sampai kamu melakukan panic buying, atau bahkan mengucilkan orang-orang yang terpapar virus.

    Keputusan yang kurang rasional ini dihasilkan oleh rasa takut berlebihan akibat fear mongering. Jadi, ketika kamu mulai takut, segera jernihkan pikiranmu dan saring informasi agar tetap bisa rasional.

    2. Rentan terhadap berita hoax

    Dilansir dari American Psychological Association, rasa takut dan gelisah memang mampu membuat kita berpikir berkali-kali mengenai suatu informasi.

    Akan tetapi, jika rasa takut dilibatkan dalam proses tersebut, kita cenderung akan mencari informasi yang mendukung kepercayaan bahwa bahaya tersebut memang benar ada.

    Padahal, belum tentu faktanya seperti itu.

    Itulah mengapa fear mongering membuat orang-orang lebih mudah percaya pada berita bohong, karena rasa takut terlanjur menghalangi kemampuan untuk menilai sesuatu secara objektif.

    3. Mengganggu kesehatan fisik dan mental

    Menurut Center for Free, Fair, and Accountable Democracy, rasa takut yang dirasakan terus-menerus dapat melemahkan kekebalan tubuh.

    Akibatnya, tubuh menjadi rentan akan berbagai gangguan kesehatan fisik dan juga mental.

    Pikiran dan hati yang bahagia adalah kunci kesehatan jasmani dan rohani. Ketika kamu ketakutan, sikap optimis dalam diri perlahan akan digantikan dengan pesimisme.

    Hal inilah yang semakin menyulitkan untuk menjaga semangatmu dalam melanjutkan kehidupan.

    Intinya, fear mongering adalah teknik manipulasi yang dapat memberi dampak positif dan negatif. Semoga penjelasan di atas bisa membuatmu jadi lebih bijak dalam menyikapi segala hal, termasuk soal resesi.

    Baca Juga: Coba 13 Saving Challenge Ini, Nabung Jadi Makin Seru!

    Terjadi atau tidak, kemampuan mengatur uang dengan bijak adalah hal penting yang harus kamu pelajari dari sekarang, terlepas dari ancaman krisis ekonomi.

    Jadi, ayo belajar lebih banyak tentang pengelolaan keuangan pribadi hingga tips investasi lewat artikel di Glints Blog!

    Semua topik finansial dari yang sederhana hingga rumit telah dituangkan dalam artikel-artikel yang mudah diikuti untuk pemula.

    Tunggu apa lagi? Yuk, baca kumpulan artikelnya di sini sekarang juga! Gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait