Externship: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Bedanya dengan Internship

Diperbarui 30 Okt 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Jarang diadakan, externship adalah program yang tak kalah penting dan bermanfaat jika dibandingkan internship atau magang biasa, lho.

    Tak heran, kalau externship jadi jarang terdengar dari perusahaan-perusahaan di Indonesia.

    Nah, apa itu externship dan bedanya dengan program magang yang kita tahu?

    Yuk, cek rangkuman selengkapnya di bawah ini.

    Apa Itu Externship?

    kesalahan saat magang

    © Unsplash.com

    Sebelum masuk ke dunia kerja, kamu tentu ingin membekali diri dengan berbagai pengalaman dan skill baru.

    Hal ini untuk membuatmu jadi kandidat yang unggul di mata rekruter. Selain internship, externship juga bisa menambah modalmu cari kerja nanti.

    Externship adalah program magang yang memberi pengenalan dan pengalaman bagimu terkait dunia kerja atau industri secara langsung.

    Corporate Finance Institute menyebut, istilah externship berasal dari gabungan kata experience dan internship.

    Jika magang pada umumnya berfokus pada praktik kerja, externship biasanya membuat kamu terjun untuk mengamati lewat job shadowing.

    Secara singkat, melansir Resume Coach, job shadowing adalah salah satu bentuk pelatihan yang dilakukan karyawan magang supaya mengetahui arus lingkungan kantor dan tugas-tugas di dalamnya.

    Biasanya, pihak kampus sudah punya beberapa organisasi yang bekerja sama untuk program ini. Meski, boleh-boleh saja kamu mencarinya sendiri.

    Baca Juga: 5 Tren dan Peluang Karier yang Akan Melejit di 2022

    Jenis-Jenis Externship

    freemium

    © Freepik.com

    Kebanyakan program ini biasanya hanya berlangsung sebentar.

    Jadi, tujuan externship umumnya adalah hanya memberikan gambaran umum soal dunia kerja kepada para pesertanya.

    Nah, mengutip The Balance Career, ada 2 jenis externship yang bisa kamu temukan, yaitu:

    Short-term externship

    Sesuai namanya, jenis program ini berlangsung dalam waktu yang singkat, sekitar beberapa hari atau minggu. 

    Biasanya, kamu hanya akan mengamati segala hal yang terjadi dalam perusahaan.

    Proses mengamati ini bisa dilakukan dengan cara ikut meeting mereka atau mewawancarai para karyawan di perusahaan.

    Graduate externship

    Jenjang pendidikan pascasarjana juga mungkin saja membuka kesempatan externship, dan metodenya masih sama.

    Hanya saja, waktu yang diperlukan biasanya lebih lama, bisa jadi full time atau part time.

    Baca Juga: Ini Dia 6 Kerja Part Time yang Cocok untuk Mahasiswa

    Perbedaan Externship vs Internship

    pertanyaan interview data scientist

    © Shutterstock

    Glints akan memaparkan padamu lebih detail soal perbedaan externship dan internship, di bawah ini.

    1. Durasi program

    Dibandingkan magang biasa, program ini jauh lebih singkat. Magang bisa membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan, atau bahkan lebih.

    Sementara, externship bisa selesai dalam hitungan minggu bahkan hari saja.

    Indeed meyebut, meski waktunya singkat, externship dapat memberikanmu gambaran umum terkait aspek-aspek dari organisasi atau perusahaan.

    Meski “hanya” informasi tersebut, kamu tetap sudah berbekal pengetahuan soal dunia kerja secara umum, jadi tak masalah jika kamu mau beralih haluan karier nantinya.

    Selain tu, keuntungan lainnya adalah keleluasaan untuk mengikuti banyak externship mengingat waktunya yang cukup singkat.

    Jadi, kamu akan benar-benar yakin sebelum memutuskan perusahaan atau industri mana yang akan jadi pilihan kariermu.

    2. Bentuk program

    Lewat externship kamu belajar dengan melakukan:

    • job shadowing
    • menghadiri seminar
    • ikut pembelajaran kelompok
    • mempelajari beberapa tugas profesional
    • menyelesaikan proyek kecil

    Jadi, akan ada banyak hal yang kamu pelajari. Sementara itu, internship berfokus pada satu tugas operasional sehari-hari yang sama selama periode magang.

    3. Kedalaman program

    Karena waktunya singkat dan kamu tidak terjun langsung untuk jadi karyawan saat externship.

    Sementara hal detail soal pekerjaan biasanya kamu dapatkan lewat internship.

    Supaya dapat manfaatnya, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengambil externship sebelum memutuskan untuk internship.

    Jadi, kamu tahu bidang mana yang benar-benar ingin digeluti.

    4. Gaji

    Dalam externship, si pemagang biasanya tidak dibayar. Hal ini juga sama dengan unpaid internship.

    Ini karena waktu yang dijalani singkat dan tugas yang kamu lakukan pun cenderung ringan.

    Membekali diri dengan berbagai pengalaman tentu jadi modal awal yang bagus buat kamu memasuki dunia kerja.

    Hal ini bisa jadi poin positif untuk dicantumkan dalam CV-mu.

    Baca Juga: Fresh Grad, Ini Tips dan Contoh CV Menarik meski Tanpa Pengalaman Kerja

    Itulah serba-sebir externship dan apa saja perbedaannya dengan internship.

    Selain mengikuti externship dan internship, masih banyak cara untuk menambah skill-mu.

    Salah satunya dengan membaca ragam artikel yang sudah Glints persiapkan untuk kamu yang baru mau lulus dan para fresh gradute.

    Tertarik? Yuk, temukan dan baca artikel-artikelnya dengan klik di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait