10 Efek Kebanyakan Tidur, dari Fisik hingga Kesehatan Mental
Isi Artikel
Apakah kamu sudah tahu efek negatif dari kebanyakan tidur?
Istirahat yang cukup dapat membuat tubuh terasa lebih berenergi dan fit keesokan harinya.
Namun, jika tidur secara berlebihan, ternyata beragam dampak buruk telah mengintai bagi kesehatan kita.
Penasaran ada apa saja?
Simak informasi di bawah ini!
Efek Kebanyakan Tidur
Tidur merupakan waktu bagi tubuh untuk memperbaiki dan memulihkan diri.
Akan tetapi, jika terlalu lama tidur, beberapa risiko yang dimiliki ternyata beragam, dari kesehatan mental hingga fisik.
Mengutip WebMD dan Very Well Health, efek dari kebanyakan tidur yaitu:
1. Diabetes
Sebuah studi menyatakan bahwa, seseorang yang tidur lebih lama menunjukkan penurunan indeks glikogenik insulin, yang merupakan penanda fungsi sekresi insulin.
Glikogenik insulin adalah kemampuan insulin dalam merangsang konversi glukosa menjadi glikogen sebagai bentuk penyimpanan energi.
Tidur terlalu lama dapat mengganggu regulasi hormon dalam tubuh, termasuk insulin.
Maka dari itu, tidur terlalu lama atau kurang tidur setiap malam dapat meningkatkan risiko diabetes.
2. Obesitas
Sebuah studi terbaru menyatakan orang yang tidur selama 9-10 jam setiap malam memiliki risiko obesitas sebesar 21% dalam periode enam tahun.
Hal ini disebabkan karena kurangnya waktu untuk beraktivitas secara fisik, seperti berolahraga, karena terlalu lama tidur.
Kurang berolahraga dapat menimbulkan penimbunan lemak hingga menyebabkan obesitas.
Oleh karena itu, kebanyakan tidur atau waktu tidur yang kurang tercukupi dapat mempengaruhi kenaikan berat badan yang berlebih atau obesitas.
3. Sakit kepala
Jika kamu kebanyakan tidur saat weekend atau hari libur, sering kali akan merasa sakit kepala atau migrain.
Menurut peneliti, tidur berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter tertentu di otak, termasuk serotonin.
4. Sakit punggung
Terlalu lama rebahan di tempat tidur dapat menimbulkan rasa pegal atau nyeri otot.
Berbaring dalam satu posisi dalam waktu yang terlalu lama, atau kualitas kasur yang kurang baik adalah hal-hal yang menyebabkan sakit punggung.
Untuk mengatasinya, lakukan gerakan stretching sederhana atau yoga untuk mengurangi rasa nyeri di punggung bawah.
5. Depresi
Insomnia atau kurang tidur sering dikaitkan sebagai salah satu tanda depresi.
Namun, ternyata sekitar 15% penderita depresi mengalami terlalu banyak tidur.
Hal ini dapat membuat depresi yang dialami semakin memburuk.
Maka dari itu, pola tidur yang teratur penting dalam proses pemulihan depresi.
6. Sulit konsentrasi
Kesulitan dalam berkonsentrasi dapat menghambat produktivitas kerja harianmu.
Tidur yang berlebihan dapat menyebabkan otak lebih cepat menua hingga mempersulit kita dalam melakukan tugas sehari-hari yang paling sederhana. Hal itu diungkap dalam penelitian Journal of American Geriatrics Society .
7. Penyakit jantung
Salah satu dampak kesehatan jangka panjang dari terlalu banyak tidur adalah peningkatan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi kesehatan perawat yang melibatkan hampir 72.000 perempuan, menunjukkan bahwa perempuan yang tidur 9-11 jam per malam memiliki kemungkinan 38% lebih besar menderita penyakit jantung koroner dibandingkan perempuan yang tidur 8 jam.
Namun, peneliti belum mengidentifikasi hubungan antara tidur berlebihan dan penyakit jantung.
8. Stroke
Berdasarkan penelitian, orang yang durasi tidurnya meningkat memiliki risiko stroke 4x lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur secara konsisten.
Sleep apnea, yang merupakan salah satu gangguan tidur, memiliki keterkaitan dengan penyakit kardiovaskular atau yang terkait jantung dan pembuluh darah.
Kondisi tersebut menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan penurunan oksigenasi tubuh selama tidur, yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit pembuluh darah dan peningkatan risiko stroke.
Namun, hubungan antara terlalu lama tidur dan stroke masih memerlukan penelitian lanjutan.
9. Mengganggu kesuburan
Siklus menstruasi, pengeluaran hormon dan ritme sirkadian dapat terganggu karena waktu tidur yang terlalu lama hingga dapat mengganggu kesuburan.
Pola tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan peningkatan stres dan penurunan kualitas tidur.
Kondisi ini dapat mempengaruhi keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.
Hormon reproduksi yang terganggu juga berdampak pada ovulasi dan kesuburan wanita terganggu.
10. Risiko kematian
Beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang tidur sembilan jam atau lebih memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi.
Pasalnya, beberapa gangguan kesehtan yang timbul karena tidur berlebihan memiliki risiko yang berpotensi mengarah kepada peningkatan risiko kematian
Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, dan gangguan kesehatan mental.
Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lanjutan.
Sesuatu yang berlebihan memang tidak selalu baik.
Waktu tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah sekitar 7–9 jam setiap malamnya, rekomendasi dari Hopkins Medicine.
Maka dari itu, mulai jaga waktu tidurmu agar tubuh tetap bugar.
Selain menjaga pola tidur, kunci tubuh yang sehat adalah menjaga pola makan yang sehat.
Jangan khawatir! Kamu bisa mendapatkan informasinya di Glints Blog.
Jelajahi ragam artikel mengenai makanan sehat di sini.