Computational Thinking: Arti, Cara Menerapkan, dan Manfaatnya

Diperbarui 13 Sep 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Di era digital, computational thinking adalah salah satu skill yang perlu kamu kuasai. Kemampuan ini berkaitan erat dengan problem solving dan menjadi salah satu skill kunci di dunia kerja modern.

    Coorp Academy bahkan menyebut, computational thinking akan menjadi salah satu skill vital di proses rekrutmen masa depan.

    Lantas, apa artinya computational thinking? Bagaimana cara mengembangkan kemampuan ini? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!

    Definisi Computational Thinking

    Dilansir dari BBC, arti computational thinking adalah kemampuan yang memungkinkanmu untuk menganalisis masalah kompleks, memahami apa masalahnya, dan mengembangkan solusi yang tepat.

    Artinya, dengan computational thinking kamu dapat menyajikan solusi dengan cara yang dapat dipahami oleh komputer, manusia, atau keduanya.

    Secara konsep, terdapat empat pilar atau tahapan dalam computational thinking yang memiliki tujuan masing-masing.

    • Dekomposisi, yaitu memecahkan masalah atau sistem kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur.
    • Pengenalan pola dengan mencari persamaan di antara dan di dalam masalah.
    • Abstraksi yang berfokus pada informasi penting saja, mengabaikan detail yang tidak relevan.
    • Algoritma, yaitu mengembangkan solusi langkah demi langkah untuk masalah tersebut, atau aturan yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah.

    © BBC.co.uk

    Aturan dalam pilar computational thinking ini umum digunakan dalam program komputer.

    Namun, computational thinking sebenarnya tidak berhubungan dengan pemograman komputer.

    Sederhananya, pemrograman memberi tahu komputer apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

    Tujuan computational thinking adalah memungkinkanmu untuk mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan masalah seperti halnya komputer.

    Baca Juga: Psst, Belajar Creative Thinking Bisa Mudahkanmu Pikat Hati Rekruter!

    Pentingnya Computational Thinking

    Dilansir dari BCS, computational thinking tetap diperlukan meski pekerjaanmu sama sekali tidak berhubungan dengan pemograman komputer.

    Selain itu, computational thinking adalah skill yang memiliki fungsi hampir di setiap sektor industri.

    Misal dari produk konsumen, bisnis dan pasar keuangan, energi, pariwisata, atau layanan publik seperti perawatan kesehatan, pendidikan serta hukum dan ketertiban.

    Skill ini juga dapat diterapkan pada lini apa pun dari bisnis komersial atau layanan publik. Perencanaan dan peramalan didasarkan pada pola generalisasi atau abstraksi.

    Contohnya, merancang user story mapping untuk situs e-commerce akan melibatkan kemampuan untuk memecahkan masalah menjadi bagian-bagian kecil menggunakan teknik dekomposisi.

    Kemudian menyusun urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah menggunakan pemikiran algoritmis.

    Bahkan, jika kamu tidak berada dalam posisi untuk membuat solusi menggunakan bahasa pemrograman dan komputer, kamu dapat memahami dan memikirkan masalah bisnis dengan menggunakan konsep-konsep computational thinking.

    Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Analytical Thinking yang Berguna di Dunia Kerja

    Menerapkan Computational Thinking

    computational thinking

    © Freepik.com

    Untuk mengembangkan kemampuan computational thinking, ini adalah langkah-langkah yang perlu kamu jalankan ketika menghadapi masalah menurut Towards Data Science.

    1. Spesifikasi masalah

    Ketika menghadapi masalah, mulailah dengan menganalisisnya, menjabarkan dengan tepat, dan menetapkan kriteria solusinya.

    Pendekatan computational thinking untuk suatu solusi sering kali dimulai dengan memecah masalah kompleks menjadi sub-masalah yang lebih mudah dikelola.

    Kamu juga bisa menggunakan pendekatan abstraksi dan pengenalan pola. Biasanya, teknik ini digunakan dalam membuat model dan simulasi.

    2. Pemikiran yang sistematis

    Setelah mengelompokkan masalah sesuai spesifikasi, selanjutnya yang perlu kamu lakukan ketika menggunakan computational thinking adalah menemukan “algoritme”.

    Algoritme yang dimaksud adalah urutan langkah yang tepat untuk memecahkan masalah menggunakan representasi data yang sesuai.

    Proses ini menggunakan pemikiran induktif dan diperlukan untuk mentransfer masalah tertentu ke kelas yang lebih besar dari masalah serupa.

    Langkah ini terkadang juga disebut pemikiran algoritmis.

    Kamu selanjutnya dapat memecahnya menjadi pendekatan imperatif, seperti prosedural atau modular, dan deklaratif, seperti fungsional, untuk solusi algoritmis.

    3. Implementasi solusi dan evaluasi

    Langkah terakhir, buatlah solusi aktual dan lakukan evaluasi secara sistematis untuk menentukan kebenaran dan efisiensinya.

    Langkah ini juga melihat apakah solusi dapat digeneralisasikan melalui otomatisasi atau perluasan ke jenis masalah lain.

    Secara sederhana, kamu dapat menggunakan langkah-langkah berikut untuk menerapkan computational thinking.

    1. Amati beberapa aspek dari masalah yang dihadapi.
    2. Gunakan pengamatan tersebut untuk menginformasikan beberapa hipotesis tentangnya.
    3. Buat beberapa prediksi menggunakan hipotesis itu.
    4. Uji prediksi melalui eksperimen dan modifikasi hipotesis yang sesuai.
    5. Ulangi langkah 3 dan 4 hingga hipotesis tidak lagi memerlukan modifikasi

    Manfaat Computational Thinking

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, computational thinking adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan pada banyak sektor industri.

    Tujuan dari menerapkan kemampuan computational thinking ini adalah mendorong kemampuan problem solving pekerja dan membuat pola pikir kita layaknya mesin komputer.

    Selain kedua hal tersebut, computational thinking menawarkan sejumlah manfaat lain yang akan menguntungkan kariermu.

    Penasaran apa saja? Menurut laman Code Learn, berikut adalah daftar manfaat yang bisa kamu raih dengan menguasai computational thinking.

    • Menyediakan langkah problem solving yang efektif.
    • Melatih mindset untuk menjadi lebih kreatif.
    • Pola pikir menjadi lebih logis dan terstruktur.
    • Mendorong pekerja untuk menjadi lebih profesional dan efisien.

    Contoh Computational Thinking

    Penggunaan computational thinking tidak terbatas untuk masalah yang berkaitan dengan teknologi atau komputer, tapi juga bisa diterapkan dalam keseharian kamu.

    Contoh computational thinking dalam beberapa kegiatan yaitu:

    • Dalam membuat campaign media sosial, kamu tidak bisa sembarangan mengunggah foto dan caption di Instagram. Pastinya kamu dan tim akan melakukan riset terlebih dahulu, menganalisis tren, brainstorming ide, hingga pada akhirnya mendapat konsep untuk campaign.
    • Saat kamu ingin liburan, computational thinking akan membantu dalam membuat rencana yang lebih detail. Contohnya, kamu akan riset untuk mencari hotel yang murah, transportasi selama liburan, baru setelahnya berangkat liburan.

    Baca Juga: Ikuti Skillshop, Kuasai dan Dapatkan Sertifikasi untuk Google Tools Pilihanmu!

    Itu adalah penjelasan singkat Glints mengenai serba-serbi computational thinking, mulai dari definisi, fungsi, dan manfaatnya.

    Intinya, kemampuan computational thinking dapat memudahkanmu untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.

    Meskipun demikian, keterampilan ini bukanlah satu-satunya skill yang akan kamu butuhkan di dunia kerja. Ada berbagai skill bermanfaat yang bisa menunjang kariermu.

    Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa langsung kunjungi kanal Skills Profesional di Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah sediakan banyak pembahasan seputar tren keterampilan profesional yang dapat mendorong perkembangan kariermu.

    Menarik bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, langsung simak kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 20

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait