5 Rekomendasi Channel YouTube untuk Pengembangan Diri

Diperbarui 26 Mei 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Saat ini, untuk mempelajari sesuatu tidaklah sulit. Kamu bisa mencari cara pengembangan diri secara gratis, salah satunya melalui beragam channel YouTube.

    Ada berbagai channel YouTube yang membagikan konten mengenai pengembangan diri, baik berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

    Berikut lima channel rekomendasi Glints untuk kamu yang ingin mengembangkan diri.

    1. TED

    channel youtube pengembangan diri

    © TED

    TED adalah sebuah organisasi media asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Richard Saul Wurman pada Februari 1984.

    Awalnya, TED hanya mengadakan konferensi-konferensi yang mengundang berbagai tokoh untuk berbagi inspirasi.

    Seiring dengan munculnya YouTube, TED mulai membagikan rekaman-rekaman konferensi tersebut secara gratis melalui channel mereka.

    Berbagai tokoh mulai dari penulis, musisi, aktor, hingga politisi pernah menjadi pembicara konferensi yang kini disebut TED Talks.

    Selain TED Talks, TED juga mengembangkan channel TED Education atau lebih dikenal dengan TED-Ed.

    Pada channel ini, mereka membagikan berbagai ilmu pengetahuan yang dikemas dalam bentuk animasi. Video-video animasi ini dinarasikan oleh para ahli sesuai dengan bidangnya.

    Baca Juga: 6 Channel YouTube untuk Menemani Ngabuburit

    2. Crash Course

    channel youtube pengembangan diri

    © Crash Course

    Crash Course adalah channel edukasi yang didirikan oleh penulis John Green dan saudaranya Hank Green atau dikenal sebagai The Green Brothers

    Crash Course adalah salah satu dari 100 channel awal yang didanai oleh YouTube senilai 100 juta dolar AS.

    Channel ini mulai tayang pada 2 Desember 2011 dan saat ini telah memiliki 11 juta subscriber dan 1,2 miliar tayangan video.

    Hingga saat ini, ada 38 seri utama Crash Course. John menjadi pembicara untuk 9 seri, sementara Hank menjadi host untuk tujuh seri.

    Mereka berdua juga mengajak Emily Graslie, seorang komunikator sains, untuk membuat seri Big History. 

    Channel ini memuat berbagai informasi ilmu pengetahuan, mulai dari kimia, biologi, matematika, data science, hingga filosofi dan sejarah dunia.

    Seri terbaru mengenai kimia organik mulai tayang pada 30 April 2020 dan berencana akan tayang hingga 50 episode.

    Baca Juga: 3 Pilihan Kegiatan Pengembangan Diri jika Tidak Punya Waktu Membaca

    3. Hujan Tanda Tanya

    © Hujan Tanda Tanya

    Hujan Tanda Tanya didirikan oleh Syarif Rousyan Fikri yang kini dikenal sebagai CEO aplikasi belajar Pahamify dengan dua rekannya Mohammad Ikhsan dan Firman Azhari.

    Channel ini didirikan atas ketertarikan mereka terhadap dunia sains dan pendidikan. Mereka pun mengemas konten-kontennya dengan ringan sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.

    Saat ini, Hujan Tanda Tanya memiliki 385 ribu subscriber dengan 12 juta tayangan video. 

    4. Lavendaire

    channel youtube pengembangan diri

    © Lavendaire

    Channel YouTube berikutnya yang bermanfaat untuk pengembangan diri adalah Lavendaire.

    Lavendaire adalah channel YouTube milik Aileen Xu, seorang kreator dan entrepreneur asal Los Angeles, Amerika Serikat. Saat ini Lavendaire memiliki 1,1 juta subscriber dengan 76 juta tayangan.

    Isu utama yang diangkat oleh Aileen dalam channel-nya adalah self-care. Hal ini didasari dari pengalaman pribadinya yang memiliki kesulitan ketika beranjak dewasa.

    Pada channel ini, Aileen membagikan tips-tips berdasarkan pengalamannya yang dapat digunakan untuk menjalani hidup dengan lebih positif.

    Di sana, tips mengatur tidur, waktu, kebiasaan, hingga keuangan dibahas dengan cara yang ringan dan sederhana.

    Dengan berbagai sajian tersebut, Lavendaire dapat menjadi salah satu channel Youtube pilihanmu yang mencari konten pengembangan diri.

    Baca Juga: 8 Aplikasi yang Dapat Digunakan untuk Download Video YouTube

    5. Kok Bisa?

    © Kok Bisa?

    Seperti namanya, semua konten dalam channel ini berawal dari rasa penasaran.

    Channel Kok Bisa? percaya bahwa rasa penasaran manusia adalah hal alamiah. Oleh karena itu, tidak ada pertanyaan yang terdengar aneh atau terdengar bodoh.

    Channel ini didirikan atas keresahan terhadap minimnya konten edukasi di Indonesia. Oleh karena itu, mereka menyajikan konten dalam bentuk animasi yang menarik dan mudah dipahami.

    Konten-konten yang disajikan pun sederhana. Misalnya, kenapa rendang bisa tahan lama atau apa yang terjadi jika jantungmu berhenti selama satu detik saja.

    Saat ini, channel Kok Bisa? telah memiliki 2,18 juta subscriber dengan jumlah tayangan mencapai 227 juta tayangan video.

    Selain lima channel yang Glints jelaskan di atas, masih banyak lagi channel-channel YouTube lainnya yang memiliki konten tentang pengembangan diri.

    Selain melalui Youtube, kamu juga bisa mencari informasi mengenai pengembangan diri melalui newsletter blog dari Glints. Yuk, daftar sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait