Ketahui Peran Buzzword dalam Marketing, Tak Semuanya Berikan Manfaat!
Isi Artikel
Dunia marketing adalah sebuah bidang pekerjaan yang dipenuhi oleh berbagai buzzword menarik.
Beberapa buzzword ini memiliki nilai penting dan dapat memberikan keuntungan bagi brand. Akan tetapi, terdapat juga buzzword yang bisa cukup merugikan.
Namun, apa, sih, yang sebenarnya dimaksud dengan buzzword? Lalu, istilah apa saja yang perlu digunakan dan dihindari para marketer?
Tenang, Glints sudah rangkum semuanya khusus untuk kamu. Yuk, simak selengkapnya di dalam artikel ini!
Apa Itu Buzzword?
Melansir Tech Target, buzzword adalah sebuah istilah atau terminologi yang menjadi sangat populer dan sering digunakan dalam beragam konteks percakapan.
Umumnya, buzzword merupakan sebuah istilah yang dibentuk menjadi kata baru dalam format akronim atau portmanteaus.
Namun, dalam beberapa kasus, buzzword diambil dari istilah lama yang kembali digunakan dalam berbagai konteks baru.
Opsi seperti ini cenderung digunakan untuk menjelaskan konsep teknologi terbaru. Seperti kata ‘Wiki’, yang mengacu pada server internet yang menyediakan fitur editing konten kolaboratif.
Meskipun kerap dimanfaatkan untuk memaparkan konsep baru, terdapat juga beberapa buzzword yang sudah dianggap tidak relevan.
Hal ini disebabkan oleh perkembangan waktu dan tren, sehingga konteks dalam istilah tersebut menjadi pudar.
Sebagai contoh, istilah paradigm shift yang sebelumnya digunakan untuk menjelaskan perubahan besar, telah digantikan oleh kata sea change.
Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman, kata sea change pun digantikan dengan istilah yang lebih praktis, yakni transformation.
Buzzword yang Bisa Digunakan untuk Marketing
Jika kamu hendak merancang kampanye marketing, buzzword adalah sebuah aspek yang dapat kamu manfaatkan.
Karena adanya perbedaan kepentingan dengan dunia bisnis ataupun teknologi, ranah pemasaran memiliki sejumlah buzzword-nya sendiri.
Bila dimanfaatkan dengan baik, istilah-istilah pemasaran ini bisa membantu marketer dalam membuat kampanye marketing yang mudah dipahami.
Nah, apa saja buzzword yang kini dapat digunakan untuk keperluan marketing perusahaan? Berikut adalah keliman contohnya:
1. Identitas brand
Melansir laman WebFX, buzzword yang bisa digunakan untuk kebutuhan marketing adalah brand identity.
Istilah ini mengacu pada persona, gaya, dan reputasi bisnis perusahaan.
Nah, bila marketer bisa memanfaatkan buzzword ini, mereka dapat merencanakan strategi kampanye yang lebih jitu.
2. CTR (Click through rate)
CTR atau click through rate, merupakan contoh istilah lama yang masih bisa digunakan hingga saat ini.
Metrik untuk mengukur jumlah klik dalam sebuah post ini sangat diperlukan bila marketer sedang menjalankan kampanye.
3. Gamify
Buzzword berikutnya yang bisa digunakan untuk marketing adalah gamify.
Istilah ini mengacu pada teknik online marketing yang mengaplikasikan game pada kampanye pemasaran brand.
Melansir laman Keap, bila diterapkan dengan baik, gamify bisa mendorong engagement untuk produk serta layanan perusahaan.
4. Artificial intelligence
Buzzword berikutnya yang bisa digunakan untuk keperluan marketing adalah artificial intelligence.
Ya, seperti sektor bisnis dan finansial, bidang marketing juga telah merasakan pengaruh perkembangan teknologi.
Artificial intelligence atau AI, kini telah memudahkan berbagai keperluan email automation hingga pengaturan data-data konten.
5. Advertainment
Menurut laman Wordstream, advertainment merupakan salah satu buzzword marketing yang paling penting.
Meleburkan advertising dengan entertainment, strategi pemasaran ini bisa menjadi teknik promosi yang seru.
Tak hanya itu, advertainment juga bisa meningkatkan engagement dari para audiens.
Buzzword yang Perlu Dihindari dalam Marketing
Seperti yang sudah Glints jelaskan, tidak semua buzzword dalam marketing bisa kamu gunakan.
Alasannya cukup sederhana, yakni karena pilihan buzzword tersebut terlalu sering digunakan atau maknanya telah mengalami perubahan.
Bila marketer masih menggunakannya, kampanye yang ia ciptakan bisa mengalami kerugian.
Nah, kira-kira, seperti apa contoh buzzword yang perlu dihindari dalam marketing? Berikut adalah penjelasannya:
1. Smarketing
Istilah populeri ini merupakan perpaduan dari kata sales dan marketing.
Mengapa buzzword smarketing perlu dihindari? Karena sekarang ini, bidang penjualan dan pemasaran memiliki fokus yang berbeda.
2. Inovatif
Disari dari Sharpspring, inovatif adalah salah satu buzzword marketing yang sangat populer.
Namun, dewasa ini, penggunaannya dapat membahayakan kampanye pemasaran perusahaan.
Menurut para profesional, kata-kata inovatif meledak saat perusahaan-perusahaan besar berhasil menciptakan teknologi baru yang mutakhir.
Nah, sekarang adalah masanya mereka menciptakan versi terbaru dari produk-produk tersebut, dan kegiatan ini tidak bisa dibilang inovatif.
3. Growth hacking
Kata berikutnya yang perlu dihindari dalam kampanye marketing adalah growth hacking.
Meskipun sebelumnya memiliki makna yang baik, growth hacking kini hanya menggambarkan perkembangan yang sementara.
4. Disruptive
Istilah satu ini cukup berbahaya untuk digunakan dalam sebuah kampanye pemasaran.
Mengapa demikian? Karena tak semua produk memiliki sifat yang disruptive.
Bila perusahaan berani menggambarkan produk mereka sebagai alat yang disruptive, maka mereka juga perlu membuktikannya di pasar.
5. Sinergi
Buzzword terakhir yang perlu kamu hindari ketika hendak membuat proyek marketing adalah sinergi.
Meskipun terkesan cerdas, nyatanya, tidak semua orang memahami makna dari kata ini.
Daripada menggunakan kata sinergi dan menjelaskan kinerja tim mereka, sebaiknya marketer menggambarkan value serta kualitas dari produk mereka.
Itulah serba-serbi buzzword dalam dunia marketing yang perlu kamu pahami.
Intinya, dalam dunia pemasaran, buzzword adalah sebuah istilah populer yang digunakan untuk menggambarkan sebuah produk baru.
Meskipun bermanfaat dan terdapat banyak pilihan, marketer perlu waspada, karena tidak semua buzzword bisa digunakan dengan efektif.
Nah, akan tetapi, bukan buzzword saja yang bisa memberikan manfaat untuk sebuah kampanye pemasaran.
Masih banyak, lho, hal-hal lainnya yang perlu kalian ketahui. Penasaran? Tenang, kamu bisa ikuti kelas di Glints Expertclass.
Di kelas kategori marketing, para pakar dan profesional siap membagikan ilmu mereka untukmu. Yuk, cari kelasnya sekarang. Jangan sampai ketinggalan, ya!