Bullet Journalling atau Digital Journalling, Mana yang Cocok untuk Kamu?

Diperbarui 14 Apr 2024 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Journalling saat ini menjadi salah satu hobi yang saat ini banyak digemari. Mulai dari bullet journalling menggunakan kertas, hingga digital journalling menggunakan berbagai aplikasi.

    Menulis jurnal dipercaya memiliki banyak manfaat, baik dari segi produktivitas maupun kesehatan mental.

    Lalu, sebaiknya kamu menulis jurnal secara konvensional atau menggunakan aplikasi, ya? Yuk, cari tahu selengkapnya di sini.

    Baca Juga: 8 Tips untuk Manajemen Waktu yang Lebih Efektif

    Perbedaan Bullet Journalling dan Digital Journalling

    © Pexels

    Bullet journalling

    Menulis jurnal secara konvensional atau umum dikenal bullet journalling telah menjadi trend beberapa tahun belakangan.

    Biasanya, bullet journal ditulis dalam sebuah buku khusus. Kamu bisa menghias buku tersebut sesuai dengan keinginanmu.

    Kamu bisa menulis berbagai agenda ataupun tugas yang harus diselesaikan di dalam jurnalmu. Selain itu ada banyak manfaat journalling yang bisa kamu dapatkan.

    Pertama, kamu dapat rehat sejenak dari dunia digital. Banyak orang menganggap jurnal sebagai penyeimbang yang efektif dengan waktu yang dihabiskan secara online.

    Selain itu, saat menggunakan jurnal kertas, tidak ada gangguan, pemberitahuan, atau tab browser terbuka yang memintamu untuk membukanya.

    Kedua, menulis jurnal secara konvensional dapat menjadi salah satu media kreatif.

    Melakukan bullet journalling secara konvensional jauh lebih ekspresif. Kamu dapat menggambar, mencorat-coret, dan memformatnya sesukamu.

    Manfaat terakhir dari jurnal fisik adalah bahwa menulis meningkatkan retensi.

    Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menulis jurnal dapat meningkatkan kesehatan mental.

    New York Times menyebut bahwa menulis jurnal dapat membantumu mengenali dan memahami emosimu. Ini akan memudahkanmu dalam mengelola emosi.

    Digital journalling

    Seiring berkembangnya teknologi, penulisan jurnal juga berkembang secara digital. Saat ini, ada banyak aplikasi digital journalling yang dapat membantumu menulis jurnal melalui gadget.

    Aplikasi digital journalling seperti Notion dianggap mampu membantu manajemen waktu secara lebih efektif.

    Berbeda dengan bullet journalling konvensional, aplikasi digital journalling memiliki berbagai fitur yang dapat membantumu mengatur waktu agar lebih produktif.

    Berbagai aplikasi digital journalling menawarkan pengingat otomatis secara teratur. Iini akan membantumu membuat kebiasaan menulis jurnal jauh lebih mudah.

    Manfaat lain dari digital journalling adalah kamu bisa memasukkan konteks yang sesuai tentang kehidupan atau pekerjaan.

    Misalnya, jika kamu menggunakan media sosial, kamu dapat dengan mudah menyertakan pembaruan status atau informasi yang kamu posting dari layanan.

    Langkah tersebut berfungsi sebagai konteks untuk membantu dan menghilangkan posting hal yang sama dua kali.

    Kamu mungkin perlu menyertakan tautan foto ke Instagram dan menulis kalimat yang menjelaskan foto tersebut.

    Ada banyak konteks kaya yang dapat dimasukkan dari aktivitas online kamu dalam jurnal digital.

    Digital journalling juga menawarkan fitur untuk mencari melalui posting sebelumnya, atau menandai entri dengan cara tertentu yang dapat dengan mudah dijadikan referensi nanti. Bullet journalling konvensional tidak memiliki ini.

    Selain itu, kamu dapat menyimpan jurnalmu melalui cloud storage seperti Google Drive atau Dropbox.

    Sehingga, kamu dapat memastikan bahwa jurnalmu akan selalu ada dan tidak akan hilang, dicuri, atau rusak.

    Baca Juga: Jangan Lagi Buang Waktu, Ini Dia 5 Teknik Manajemen Waktu Terpopuler

    Konvensional atau Digital, Mana yang Lebih Baik?

    © Pexels.com

    Lalu, mana yang lebih cocok untukmu? Apakah bullet journalling yang konvensional, atau digital journalling yang bisa diakses melalui berbagai gadget?

    Kalau kamu senang menulis sesuatu di atas kertas, bullet journal konvensional akan lebih cocok untukmu.

    Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa menulis dengan tangan akan memudahkanmu mengingat sesuatu.

    Apalagi, menulis memakan waktu lebih lama sehingga membuat kamu dapat memproses apa yang ditulis.

    Bullet journal konvensional juga cocok jika kamu ingin rehat sejenak dari layar digital.

    Waktu yang kamu gunakan untuk menulis jurnal dapat kamu manfaatkan untuk mengistirahatkan mata dari layar komputer atau handphone.

    Selain itu, bullet journalling juga cocok untuk kamu yang senang berkreasi dengan warna dan rupa. Kamu dapat menghias buku bullet journal kamu sesuai dengan keinginanmu.

    Sementara itu, digital journalling lebih cocok untukmu yang memiliki mobilitas tinggi.

    Aplikasi digital journal yang dapat diakses dari mana saja akan memudahkanmu dalam menulis jurnal.

    Digital journalling juga akan lebih cocok jika kamu lebih sering mengandalkan gadget untuk produktivitas.

    Sehingga, kamu tidak perlu repot-repot menyediakan satu buku khusus untuk menulis jurnal.

    Baca Juga: Kenali 5 Tools Manajemen Waktu Ini untuk Mengelola Waktu dengan Baik

    Baik bullet journalling konvensional ataupun digital journalling, keduanya sama-sama berfungsi untuk membantu produktivitasmu.

    Kamu hanya perlu memilih bentuk jurnal seperti apa yang sesuai dengan kebutuhanmu.

    Apakah kamu menyukai artikel informatif seperti ini? Kamu bisa mendapatkannya melalui newsletter Glints.

    Setiap minggunya, Glints akan mengirimkan berbagai artikel pilihan langsung ke inbox email kamu.

    Yuk, daftar sekarang untuk dapatkan newsletter mingguan dari Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait