Kisah Windya Bangun Karier Sesuai Passion jadi Penulis
Isi Artikel
Bisa kerja sesuai passion mungkin jadi dambaan banyak pekerja. Untuk mencapainya tentu ada jalan panjang yang harus ditempuh dan terkadang dimulai dari bidang yang sangat berbeda.
Hal inilah yang dilalui oleh Windya Aprista sebelum menjadi seorang content strategist.
Meski passion-nya di bidang kreatif dan penulisan, Windya memilih untuk membantu ekonomi keluarganya dengan bekerja sebagai sales associate (SPG) dan food server (waiter) terlebih dahulu.
“Aku gak punya privilege jadi harus usaha sendiri,” kata Windya.
Kegigihan Windya akhirnya membuahkan hasil manis, meski perjalanannya tidak selalu mulus.
Sempat Ragu, tapi Tetap Maju
Setelah lulus SMA pada 2017, Windya menunda rencana kuliahnya dan memutuskan untuk bekerja sebagai sales associate atau SPG di sebuah toko buku.
Windya bertugas untuk melakukan pengenalan dan penjualan produk kepada konsumen.
Meski bukan passion-nya, Windya tetap memetik pelajaran berharga sebagai seorang profesional.
“Aku jadi tahu cara memahami keinginan sama mood customer, cara agar bisa sabar, dan cara menjual produk serta tips-tips menggunakannya,” kata Windya.
Dua tahun kemudian, tepatnya 2019, Windya akhirnya berkesempatan untuk kuliah di jurusan pilihannya, Ilmu Komunikasi.
Selama kuliah pun, Windya harus membantu ekonomi keluarganya dengan bekerja part-time sebagai food server atau waiter.
Meski menjalani dua pekerjaan yang jauh dari industri kreatif, Windya tidak menyerah dengan passion-nya untuk kerja di bidang kreatif.
“Aku memang passion-nya di bidang kepenulisan dan kreatif. Jadi fokus ke situ aja, gak mikirin yang lain,” ungkap Windya.
Kegigihan Windya untuk menjadi seorang penulis bukan tanpa alasan.
Ketertarikannya pada dunia menulis mulai ketika Windya mengenal novel.
“Aku suka baca novel, setelah itu muncul pikiran seru kali, ya, jadi penulis?” ujar Windya.
Akan tetapi, dengan pengalaman yang berbeda-beda, Windya pun sempat bingung dan ragu, apakah bisa dia dapat kerja sebagai penulis?
“Awalnya cukup tertekan karena meragukan diri sendiri dan sedih banget pas gak dapet pekerjaan yang sesuai passion (penulis),” ucap Windya.
Bangun portofolio relevan lewat blog & jadi kontributor
Karena tak punya pengalaman sama sekali sebagai penulis, Windya berinisiatif membuat blog pribadi.
Dalam blog ini, ia membagikan pengalamannya selama berkarier sebagai SPG dan waiter. Tulisan-tulisan tersebut jadi bagian dari portofolionya.
Windya juga turut menjadi kontributor di salah satu media untuk menulis artikel seputar informasi terkini.
Namun, Windya tidak mendapatkan bayaran untuk hasil-hasil karya tersebut.
Bagi Windya, meski tanpa bayaran, karya-karya dan pengalaman tersebut menjadi portofolio yang berharga untuk memupuk kariernya di bidang penulisan.
“Aku fokus bangun portofolio karena dalam bidang kreatif dan kepenulisan, perusahaan pasti ingin merekrut orang yang sudah terlihat kemampuannya,” ungkap Windya.
Bermodalkan portofolio dan pengalaman tersebut, Windya pun kembali mencoba untuk melamar pekerjaan sebagai penulis.
Usaha Windya Akhirnya Berbuah Manis
Dengan portofolio yang sudah ia kumpulkan, Windya pun menjadi lebih percaya diri saat melamar lowongan penulis.
Sayangnya, beberapa platform karier yang sempat ia gunakan tidak kunjung memberinya kesempatan yang dibutuhkan.
Windya akhirnya direkomendasikan oleh temannya untuk menggunakan Glints.
Saat itu, ia melihat teman-temannya banyak yang mendapatkan pekerjaan lewat Glints.
Hal tersebut mendorong Windya untuk menggunakan Glints. Berdasarkan pengalaman ini, Windya merasa proses melamar kerja lewat Glints begitu mudah.
“Cara ngelamar di Glints gampang banget, jadinya gak ngeh kalau sudah ngelamar ke 20 lowongan,” kata Windya.
Tak hanya itu, Windya menyebut bahwa ragam lowongan yang ia temui di Glints tepercaya.
“Selama memakai aplikasi Glints, aku merasa lowongan yang ada juga lebih jelas dan tepercaya,” ungkap Windya.
Usaha tersebut berbuah manis karena Windya akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan sebagai copywriter.
Di bulan Oktober 2022, Windya menjalani proses rekrutmen dengan RAENA.
“Aku interview dua kali, terus tes, lalu diterima kerja. Prosesnya kira-kira 4 hari dari interview sampai dikabarin kalau diterima,” jelas Windya.
Pesan Windya untuk Kamu yang Mau Kerja Sesuai Passion
Karier yang Windya sekarang jalani merupakan hasil dari kegigihan, kerja keras, dan pengorbanan yang sudah ia lakukan.
Saat ini, ia menjalani karier yang sesuai passion-nya dengan gaji yang lebih baik.
Windya pun berpesan untuk kamu yang sedang meniti karier atau melamar kerja dengan latar belakang berbeda.
“Cari tahu dulu passion kamu apa. Terus cari platform untuk nambah portofolio, terutama jika ingin pindah ke industri kreatif. Coba pertimbangkan untuk intern dulu dan tidak dibayar. Setidaknya kamu bisa buat portofolio yang lebih meyakinkan perusahaan,” kata Windya.
Yuk, kenalan lebih jauh sama Windya dengan mengikuti akun Instagram @wwinddxx.
Kamu juga bisa dapat kesempatan kerja sesuai passion bersama Glints. Bagaimana caranya?
Mudah, kok! Cukup mulai dengan cek ragam lowongan kerja di Glints, lalu lamar pekerjaan yang sesuai passion-mu.