Apakah Strategi Marketingmu Masih Relevan? Yuk, Cek dengan Audit Pemasaran!
Isi Artikel
Strategi marketing yang kamu lakukan lima tahun lalu belum tentu masih relevan saat ini. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan audit pemasaran atau marketing audit.
Biasanya, istilah ‘audit’ lebih banyak dipakai ketika membicarakan laporan keuangan perusahaan.
Namun, ternyata istilah ini juga kerap digunakan dalam bidang pemasaran.
Dalam artikel ini, Glints akan membahas pengertian, manfaat, dan cara melakukan audit pemasaran. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: Ikuti 7 Tren Marketing di Tahun 2020-2021 Ini agar Bisnis Makin Maju
Apa Itu Audit Pemasaran?
Saat ini, ada banyak strategi marketing yang bisa kamu pilih untuk menarik perhatian masyarakat terhadap brand-mu. Beberapa di antaranya yaitu digital marketing, content marketing, dan referral marketing.
Namun, apakah kamu yakin bahwa strategi tersebut masih sesuai dengan kebutuhan target pelangganmu? Belum tentu.
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan pelanggan akan terus berubah. Kamu pun perlu menyesuaikan strategi marketing-mu.
Bagaimana caranya? Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan adalah audit pemasaran.
Audit pemasaran atau marketing audit adalah kegiatan memeriksa dan menganalisis aktivitas, target, dan tujuan pemasaran, seperti dikutip dari Study.
Kamu bisa menilai apakah kegiatan marketing-mu selama ini sudah baik atau belum. Jika belum, cari tahu bagian apa yang membuat hasilnya kurang maksimal.
Dari hasil audit pemasaran tersebut, kamu bisa menentukan langkah selanjutnya untuk membuat strategi marketing yang lebih baik.
Tak hanya itu, audit pemasaran juga dilakukan untuk memfokuskan kembali upaya marketing-mu.
Selama ini, kamu mungkin melakukan kegiatan pemasaran yang belum sesuai dengan tujuan awal.
Nah, dengan marketing audit, kamu bisa mengingat kembali tujuan dan sasaran awalmu. Kemudian, kamu bisa menyempurnakan strategi marketing-mu saat ini sesuai target tersebut.
Audit pemasaran dilakukan secara internal dan eksternal.
Audit internal dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan strategi marketing dari sisi perusahaan dan tim marketing.
Sementara itu, audit eksternal dilakukan untuk melihat dukungan dan hambatan dari luar perusahaan.
Baca Juga: Digital Marketing dan Internet Marketing, Apa Perbedaannya?
Manfaat Audit Pemasaran
Jika bekerja di bidang marketing, audit pemasaran adalah sesuatu yang wajib kamu lakukan di setiap periode waktu tertentu.
Pasalnya, peran marketing audit sangat penting bagi keberhasilan sebuah upaya pemasaran.
Apa saja manfaatnya? Lima di antaranya yaitu:
- mengidentifikasi hambatan
- menyesuaikan kegiatan marketing dengan tujuan awal
- menentukan strategi baru
- memahami strategi kompetitor
- menghemat waktu dan biaya
Baca Juga: Kenalan dengan Cross Selling, Salah Satu Strategi Marketing yang Paling Efektif
Cara Melakukan Audit Pemasaran
Setelah mengetahui pengertian dan manfaatnya, kini kamu siap untuk melakukan audit pemasaran.
Berikut Glints jabarkan cara-cara melakukan marketing audit, seperti ditulis SmartBug Media.
1. Definisikan tujuan marketing
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mendefinisikan tujuan usaha marketing-mu. Tulislah tujuan tersebut sedetail mungkin.
Kamu harus membuat tujuan jangka pendek dan panjang. Tujuan jangka pendek adalah hal-hal yang ingin kamu capai dalam waktu tiga bulan hingga satu tahun.
Sementara itu, tujuan jangka panjang bisa kamu buat untuk periode lebih dari satu tahun.
2. Tentukan buyer persona
Sebelum mengaudit upaya pemasaran, kamu perlu menentukan buyer persona.
Buyer persona adalah gambaran target pembelimu. Definisikan buyer persona sedetail mungkin, mulai dari umur, status, industri pekerjaan, dan sebagainya.
3. Gali informasi tentang kompetitor
Cari tahu 3-5 kompetitor terbesarmu. Kemudian, cari tahu produk atau jasa apa yang mereka tawarkan.
Jika ada produk atau jasa mereka yang sama denganmu, catatlah untuk menjadi pertimbangan di kemudian hari.
4. Catat detail produk atau jasamu
Langkah marketing audit berikutnya adalah mencatat semua detail produk atau jasamu.
Kamu perlu menuliskan semua kekuatan dan kelemahan, harga, jenis, hingga data penjualan produk atau jasamu tersebut.
Selain itu, jangan lupa untuk mencatat semua aset marketing, seperti marketing collateral, engagement, bounce rate, dan sebagainya.
5. Analisis data
Setelah memahami semua data marketing yang sudah ada, kamu bisa menganalisisnya.
Cari tahu apa kelebihan dan kekurangan aktivitas marketing-mu selama ini. Kemudian, apakah brand-mu sudah lebih unggul dari brand kompetitor?
6. Buat perencanaan baru
Dari hasil analisis tersebut, tentukan langkah marketing yang baru. Langkah tersebut juga bisa berupa perbaikan dari upaya-upaya sebelumnya.
Baca Juga: Ingin Penjualan Meningkat? Kenali Micro Moment dan Perannya untuk Marketing
Jika disimpulkan, audit pemasaran adalah upaya untuk menganalisis dan mengevaluasi kegiatan marketing.
Nah, selain marketing audit, ada berbagai praktik lainnya yang terjadi dalam dunia marketing.
Jika tertarik untuk mempelajari marketing lebih dalam, kamu bisa mengikuti kelas online Glints ExpertClass.
Kelas ini dibawakan langsung oleh para profesional. Jadi, kamu bisa berdiskusi langsung dengan mereka.
Tertarik? Yuk, daftarkan dirimu dan ikuti kelasnya!