Asupan Nutrisi Ternyata Berpengaruh Pada Produktivitasmu, Lho!

Diperbarui 16 Jan 2023 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Setiap manusia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Perbedaan ini punya tolok ukur macam-macam, mulai dari apa yang ia lakukan setiap harinya hingga berat badan. Namun, siapa sangka jika asupan nutrisi memiliki pengaruh terhadap produktivitas orang, terutama di dunia kerja?

    Secara khusus, asupan nutrisi memiliki pengaruh terhadap pekerjaan dan produktivitas. Meskipun pepatah yang mengatakan bahwa “Kita adalah apa yang kita makan”, tapi ingat bahwa tubuh kita bekerja asupan nutrisi yang diterima. Dengan kata lain, nutrisi memiliki hubungan yang lebih langsung pada produktivitas kita.

    Bukan rahasia lagi bahwa sistem pencernaan Anda menggunakan asupan nutrisi untuk melakukan tugasnya. Oleh karena itu masuk akal untuk memperhatikan apa yang Anda makan demi mendapatkan kinerja terbaik dari asupan nutrisi. Kesimpulannya, salah mengkonsumsi makanan dan memperhatikan asupan gizi hanya akan merusak produktivitas.

    Tak ingin, kan, masalah tersebut mengganggu produktivitas Anda saat menjalani hari, atau khususnya saat bekerja. Tak perlu panik, kami memiliki beberapa tips mengenai hubungan asupan nutrisi dengan produktivitas. Yuk, disimak!

    Baca juga: Kiat-Kiat Mengatur Pola Hidup Sehat Saat Sibuk

    Memperhatikan Hubungan antara Gula dan Otak

    Setiap sel dalam tubuh kita bergantung pada glukosa, pada umumnya berbentuk gula, agar bisa berfungsi secara maksimal. Otak kita bahkan mengonsumsi setengah dari seluruh glukosa dalam tubuh. Semakin tinggi kerja otak, maka akan semakin banyak glukosa yang harus Anda penuhi. Berikutnya, semakin sedikit glukosa di tubuh, maka Anda akan semakin sulit untuk berpikir.

    Namun, menurut beberapa penelitian, asupan nutrisi, seperti glukosa, yang sifatnya berlebihan juga bermasalah. Jadi, alih-alih berfokus pada memenuhi kebutuhan otak Anda dengan glukosa, lebih baik berfokus untuk menyediakan otak Anda dengan tingkat glukosa yang stabil dan konsisten sepanjang hari. Pertanyaannya, bagaimana melakukan itu?

    Ketika Anda mencerna makanan yang memiliki asupan nutrisi, tubuh membagi makanan itu menjadi beberapa komponen. Satu dari komponen tersebut adalah karbohidrat yang bisa diuraikan oleh sel untuk menjadi glukosa. Karbohidrat sederhana (mis., Gula) dipecah dengan cepat dan langsung dialirkan ke dalam darah Anda.

    Selain gula, ada bentuk lain bernama karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks dapat ditemukan dalam biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Kandungan karbohidrat kompleks membutuhkan lebih banyak waktu untuk dipecah dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa otak Anda selama beberapa jam.

    Makan saat Lapar dan Berhenti saat Kenyang

    Pada dasarnya, manusia tahu batas dirinya, termasuk saat makan. Namun, seringkali mereka memutuskan untuk mengisi perutnya hingga benar-benar kekenyangan. Masalah ada di sini. Saat Anda makan hingga kekenyangan, berarti Anda mengonsumsi asupan nutrisi yang sebenarnya tak perlu-perlu amat.

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tahu batas diri sendiri amatlah perlu. Penuhi asupan nutrisi saat lapar dan cobalah berhenti untuk mengonsumsi apapun saat sudah kenyang. Pasalnya, kurangnya konsumsi dan konsumsi yang berlebihan hanya akan membuat tubuh Anda menjadi tidak lebih baik.

    Sekali lagi, pendekatan terbaik untuk kasus ini adalah memastikan semua asupan nutrisi cukup. Anda harus makan saat sudah merasa lapar dan tidak makan terlalu banyak atau sedikit. Menerapkan metode ini tidak hanya akan membuat merasa bugar sepanjang hari, tapi juga memastikan produktivitas Anda meningkat karena asupan nutrisi.

    Kafein dan Pemberi Stimulus yang Ampuh

    Kopi adalah senjata yang ampuh untuk meningkatkan produktivitas. Kopi terdiri dari bermacam-macam nutrisi, salah satunya adalah kafein. Namun, banyak orang memiliki kaprah yang salah mengenai kafein. Banyak yang berpendapat bahwa kafein mempengaruhi kadar glukosa dalam tubuh, di mana asupan nutrisi dari kafein tersebut adalah salah.

    Asupan nutrisi berupa kafein tidak mempengaruhi glukosa dan kerja otak Anda. Pasalnya, kafein memiliki zat bernama reseptor adenosin yang bisa mempengaruhi perasaan energi dan kebugaran Anda serta stimulus untuk berpikir dari apa yang Anda alami. Seperti yang sudah Anda ketahui, itu bisa membuat lebih waspada, lebih fokus, dan lebih produktif.

    Namun, kafein bukannya tak memiliki kerugian. Jika mengonsumsi terlalu banyak, Anda bisa menderita perasaan cemas atau gelisah, yang bisa membuat Anda mengalihkan perhatian dari pekerjaan. Di samping itu, jika Anda minum terlalu banyak sepanjang hari, ada potensi kafein bisa mengganggu jadwal tidur.

    Beri Tubuh Asupan Nutrisi yang Terukur

    Obesitas itu kompleks, dengan banyak akar penyebab. Jika Anda secara konsisten makan berlebihan tanpa berolahraga, Anda akan memiliki risiko mengalami obesitas. Tahu bahayanya? Memiliki risiko sakit hingga 3 sampai 5 lebih banyak per tahun dari orang yang memiliki berat badan normal. Selain itu, berisiko lebih tinggi untuk mengalami beragam penyakit parah.

    Untuk mengatasi hal tersebut, cobalah untuk memenuhi asupan nutrisi harian Anda. Selain itu, coba pertahankan berat badan dengan mengonsumsi asupan nutrisi dari makanan yang sehat. Mengurangi jumlah yang Anda makan dengan hanya 10 hingga 20 persen dapat menjaga berat berat badan dan bisa membuat Anda untuk bekerja lebih produktif.

    Baca juga: Menu Sarapan Sehat Agar Produktif di Kantor

    Asupan nutrisi penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti bekerja. Selain berdampak pada kesehatan fisik, nyatanya asupan nutrisi yang cukup juga berdampak pada produktivitas! Jika membutuhkan tips-tips lain seputar dunia pekerjaan, Anda bisa mengunjungi Blog Glints. Selain itu, Anda juga dapat sign up untuk mendapatkan lowongan pekerjaan terbaik.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait