Affinity Bias: Definisi, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Diperbarui 23 Sep 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Saat berkenalan dengan rekan kerja baru, mungkin akan muncul perasaan “kita bisa jadi teman baik, nih” karena ia adalah lulusan dari universitas yang sama. Nah, hal tersebut adalah bentuk affinity bias.

    Hal ini terjadi secara bawah sadar, dikenal juga dengan similarity bias di mana seseorang cenderung tertarik pada orang yang memiliki kesamaan.

    Affinity bias membiarkan kesamaan pribadi dengan individu lainnya memengaruhi tindakan dan perilakunya.

    Lalu, apa itu affinity bias dan bagaimana pengaruhnya di dunia kerja? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Definisi Affinity Bias

    Mengutip Indeed, affinity bias adalah kecenderungan alami untuk mendukung seseorang yang memiliki afiliasi atau kesamaan dengan pikiran dan keyakinan yang kamu miliki. 

    Elemen kesamaan dalam hal ini bisa berupa apa saja, mulai dari kesamaan hobi, latar belakang, bahkan pengalaman masa kecil. 

    Seseorang yang punya affinity bias merasa bahwa kesamaan tersebut adalah hal yang memudahkan mereka untuk saling kenal. 

    Pada kehidupan personal, hal ini akan memberi dampak seperti kecenderungan berteman dengan orang yang mirip denganmu saja. 

    Sedangkan, dalam dunia kerja, jika tidak diatasi maka affinity bias bisa berdampak negatif. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh kesamaan dalam membuat keputusan. 

    Memahami affinity bias memungkinkan kamu untuk membuat keputusan yang lebih rasional dan memberi dampak yang baik pada citra juga hasil kerja.

    Baca Juga: Ostrich Effect: Bias yang Bikin Kamu Mengabaikan Kritik

    Contoh Affinity Bias dalam Dunia Kerja

    Master Class menjelaskan bahwa affinity bias adalah salah satu jenis bias implisit yang bisa menjadi masalah interaksi di tempat kerja. 

    Berikut adalah beberapa contoh affinity bias dalam dunia kerja:

    1. Proses interview 

    Saat proses rekrutmen, recruiter bisa punya affinity bias dengan merasa bahwa kandidat akan cocok dengan perusahaan hanya karena mereka memiliki kesamaan latar belakang pendidikan. 

    Bukan hanya itu, jika kandidat dan recruiter berasal dari kampus yang sama, atau daerah asal yang sama maka ini juga bisa memengaruhi keputusan akhir dari recruiter

    Hal ini tentunya tidak sepenuhnya baik, karena bias ini kemudian akan mencegah perusahaan untuk membentuk tim yang beragam dan dari latar belakang yang berbeda-beda. 

    2. First impression

    Ketika bertemu rekan kerja yang baru, kamu pasti melakukan penilaian atau dapat impresi berdasarkan penampilan, jenis kelamin, dan ketertarikan personalnya.

    First impression ini kemudian membuat kamu sudah memutuskan apakah kamu bisa berteman dengan orang tersebut atau tidak.

    Pada dunia kerja, hal ini bisa memengaruhi usaha seseorang yang ingin belajar beradaptasi dan memahami orang di sekitarnya. 

    Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Diskriminasi Gender di Tempat Kerja

    3. Kesempatan di tempat kerja

    Affinity bias berpengaruh juga pada hubungan dengan rekan kerja serta atasanmu.

    Contohnya, manajer departemen akan memberikan usaha dan waktu lebih untuk melakukan monitoring karyawan yang berasal dari kota yang sama dengannya. 

    Nah, bias ini kemudian bisa memengaruhi manajer dalam membuat keputusan perkembangan karyawan, pemberian kesempatan belajar, hingga kemungkinan promosi. 

    Manajer bisa mengutamakan karyawan yang berasal dari daerah yang sama tersebut dibandingkan dengan karyawan lainnya.

    Cara Mengatasi Affinity Bias

    Dari penjabaran di atas, affinity bias tak sepenuhnya salah. Namun, perasaan tersebut bisa kamu antisipasi agar tak hanya jadi penilaian buru-buru.

    Hal tersebut justru yang membuatmu terlihat tak profesional. Maka, Glints sudah siapkan cara-cara mengatasi affinity bias. 

    1. Perhatikan kesamaan 

    Kamu bisa mencoba dengan lebih memerhatikan perilaku atau bagaimana kamu bersikap pada rekan kerja. 

    Jika kamu merasa bahwa ada perbedaan sikap dan hal tersebut juga memengaruhi keputusanmu, ini mungkin adalah tanda affinity bias dalam diri.

    Coba untuk memberi kesempatan kepada orang lain untuk bekerja sama dengan kamu.

    Hal ini akan membuat kamu bisa membedakan, apakah pilihan kamu murni berdasarkan potensi karyawan atau dipengaruhi faktor kesamaan.

    2. Cari opini lain

    Langkah selanjutnya, kamu bisa bertanya pendapat atau opini kepada orang lain yang bisa kamu percaya. 

    Langkah ini akan membantu pikiran dan penilaianmu lebih terbuka. Jadi kamu tak membatasi pikiran atau tindakanmu ke orang-orang tertentu.

    3. Lakukan blind comparison 

    Maksudnya adalah kamu mengonfirmasi atau memverifikasi penilaianmu sendiri melalui pendapat orang yang tak memahami konteks atau situasi secara menyeluruh.

    Contohnya, manajer ingin memilih ketua dalam proyek A. Maka, kandidat diminta untuk melakukan pitching kepada seluruh anggota departemen. 

    Hal ini akan membuat keputusan lebih adil karena diambil berdasarkan performa pitching masing-masing kandidat. 

    4. Fokus pada produktivitas 

    Walaupun kamu merasa bahwa lebih nyaman bekerja dengan orang yang memiliki kesamaan, ingatlah yang lebih penting adalah produktivitas kerja. 

    Affinity bias bisa membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk berkembang, walaupun ia memiliki kualifikasi yang relevan. 

    Oleh karena itu, fokus pada produktivitas dan prioritaskan kualifikasi yang sesuai kebutuhan dalam membuat keputusan. 

    Fokus kepada apa yang kandidat atau rekan kerja bisa bawa untuk kemajuan proyek, dibandingkan mengandalkan perasaan dan bias pribadi.

    5. Pertanyakan pendapat dan pemikiran pribadi

    Mampu menyadari pikiran sebagai tindakan reflektif dari dalam diri adalah langkah tepat untuk menghindari affinity bias

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cobalah untuk tidak terpengaruh akan kesan pertama juga bias-bias pertimbangan lainnya. 

    Hal ini utamanya dalam dunia kerja, agar kamu bisa fokus kepada keragaman yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan kesempatan yang sama pada semua orang.

    6. Temukan common ground dengan orang lain

    Saat bertemu orang baru, coba identifikasi apa common ground dan kesamaan dengannya.

    Meski secara sekilas akan sulit, tapi jika kamu berusaha mengenalnya, sikapmu pasti akan lebih adil ke semua orang.

    Baca Juga: Waspadai 7 Tanda Adanya Diskriminasi di Tempat Kerja Berikut ini!

    Itu dia informasi mengenai affinity bias yang telah dirangkum oleh Glints.

    Apakah tanda-tanda dan contoh yang Glints sebutkan di atas pernah kamu rasakan atau lakukan?

    Jika iya, berarti kamu punya affinity bias dan coba mengatasinya dengan tips yang telah diberikan.

    Bagi beberapa orang, menghindari affinity bias akan sulit karena hal tersebut dianggap sudah jadi bagian dari kepribadian diri.

    Namun, kamu juga tetap bisa, kok, menjadi profesionalitas sembari jadi diri sendiri di tempat kerja.

    Tak percaya? Yuk, baca dan praktikkan ragam cara yang telah Glints siapkan untuk kamu dengan tap tombol di bawah ini!

    CEK ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait