Lancarkan Pemasaran Produkmu dengan 9 Tips Membuat Brosur Ini
Isi Artikel
Supaya bisa memasarkan produk secara maksimal, rasanya kini para marketer perlu mengetahui beberapa tips membuat brosur.
Pasalnya, meskipun media satu ini terlihat sepele, ia menawarkan banyak manfaat bila perusahaan dapat membuatnya dengan baik.
Bahkan, melansir laman 99 Designs, brosur tak hanya mudah disebarkan, tetapi juga bisa dipersonalisasi untuk dipasarkan pada kelompok audiens tertentu.
Maka dari itu, agar upaya pemasaranmu bisa sukses, berikut Glints paparkan 9 tips untuk merancang desain brosur yang apik. Yuk, disimak!
1. Tentukan tujuan brosur
Tips pertama yang harus kamu ingat saat membuat brosur adalah untuk menentukan tujuannya terlebih dahulu.
Hal ini akan kamu perlukan sebagai dasar dari keseluruhan alur pemasaran serta desain brosur.
Meskipun demikian, proses menentukannya bukanlah perkara yang mudah. Kamu perlu melakukan riset mendalam terkait tren desain serta kebutuhan audiens.
Maka dari itu, jangan lupa untuk sediakan waktu bersama tim untuk meluncurkan riset yang mendalam.
Jangan sampai brosur yang kamu sebarkan tak sesuai dengan minat dan keperluan pelanggan.
2. Tetapkan jumlah lipatan pada brosur
Tips berikutnya yang harus kamu lakukan adalah untuk membuat jumlah lipatan yang tepat pada brosur.
Mungkin hal ini terdengar sepele. Akan tetapi, menurut Print Runner, jumlah lipatan menentukan jenis informasi yang dapat kamu sajikan kepada pelanggan.
Bila jumlah lipatan pada brosur terlalu sedikit, kamu takkan bisa memuat informasi yang menyeluruh tentang produk perusahaan.
Sebagai solusi, persiapkan setidaknya beberapa lipatan yang dapat menerangkan kontak perusahaan, serta fitur dan harga produk.
Dengan itu, kamu tak perlu lagi repot-repot memikirkan jumlah lipatan yang harus dibuat.
3. Sediakan paper stock
Saat hendak membuat brosur, tips yang wajib kamu ingat adalah untuk menyediakan paper stock.
Mengapa hal ini penting? Sebab, kamu akan berurusan dengan klien dan pihak stakeholder perusahaan.
Terkadang, rancangan desainmu akan ditolak bila dirasa kurang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Nah, paper stock kamu perlukan agar saat revisi bisa langsung bekerja dan tidak lagi membeli kertas baru.
Sebagai saran, sediakan stock dalam bentuk A4. Perusahaan besar umumnya menggunakan ukuran kertas tersebut.
4. Hindari penggunaan font yang berlebihan
Melansir laman Creative Bloq, menghindari penggunaan font yang berlebihan adalah tips penting saat kamu membuat brosur.
Pasalnya, brosur tidak memerlukan jenis font yang beragam. Hal tersebut hanya akan membuat pelanggan bingung.
Justru, yang kamu perlukan adalah font yang selaras dengan logo brand untuk keperluan heading dan penjelasan produk.
Bila ingin terlihat inovatif, lebih baik tambahkan elemen penjelas gambar daripada font yang berlebihan
5. Review copy secara saksama
Copy yang bagus sering kali dijadikan elemen yang paling diremehkan dalam sebuah desain brosur.
Hal ini terjadi karena banyak orang tidak mengerti bahwa copy perlu dianggap sebagai bagian dari konsep desain secara keseluruhan.
Orang-orang yang awam juga tidak paham bahwa copy yang baik dapat menjual produk secara efektif.
Maka dari itu, saat proses desain sudah usai, jangan lupa untuk review copy secara saksama.
Bila memang diperlukan, kamu bisa ajukan revisi pada tim copywriting perusahaan.
6. Desain dengan metode user flow
Tips selanjutnya yang dapat kamu manfaatkan saat membuat brosur adalah membentuk desain dengan user flow.
Bagi kamu yang belum tahu, user flow mengacu pada langkah-langkah visual yang dapat diikuti pengguna untuk menyelesaikan satu atau beberapa tugas.
Dalam konteks brosur, desain harus bisa membimbing pembaca hingga beranjak ke pembelian.
Nah, untuk mendesain dengan user flow, kamu bisa sediakan teks dan gambar yang menekankan pembaca untuk membeli produk pada tiap halaman.
Dengan strategi ini, dijamin angka penjualan produk bisa meningkat drastis.
7. Ciptakan cover secara efektif
Kesalahan banyak marketer adalah lupa merancang desain khusus cover. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu tips membuat brosur yang cukup penting.
Melansir laman Tutsplus, cover merupakan aspek utama yang akan menarik perhatian pembaca jika dirancang dengan baik.
Nah, untuk merancang cover yang menarik, sertakan informasi yang ringkas sehingga mudah dan cepat dibaca.
Lalu, hindari desain yang berantakan. Sebagai gantinya gunakan gambar sederhana yang dapat mewakili brand perusahaan.
8. Gunakan gambar dengan kualitas mumpuni
Di dalam brosur, tentunya kamu akan meletakkan gambar sebagai elemen pendukung teks.
Nah, tips yang perlu diingat saat membuat brosur adalah untuk menyertakan gambar dengan kualitas mumpuni.
Jangan sampai pelanggan pergi karena gambar produk tidak terlihat jelas.
Supaya lancar, kamu bisa bentuk jadwal bersama tim marketing untuk proses pengambilan gambar produk.
Dengan itu, kamu memiliki stok foto dari fotografer profesional yang kualitasnya sudah pasti terjamin.
9. Sertakan CTA yang jelas
Meskipun digunakan untuk keperluan offline marketing, bukan berarti kamu tidak bisa menempatkan CTA pada brosur.
Justru, menempatkan CTA atau call-to-action merupakan tips yang cukup krusial saat kamu hendak membuat brosur.
Pasalnya, elemen satu ini dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian secara efektif.
Tanpa CTA, kemungkinan pembaca untuk tertarik melakukan pembelian akan berkurang drastis.
Maka dari itu, di penghujung brosur, sediakan CTA yang jelas. Kamu bisa meminta bantuan tim copywriting untuk keperluan satu ini.
Itulah pemaparan Glints mengenai sembilan tips untuk membuat rancangan brosur yang apik.
Agar tidak lupa, jangan lupa untuk catat semua saran dan penjelasan yang sudah Glints berikan di atas, ya.
Nah, selain informasi di atas, ada beberapa hal lain yang perlu kamu kuasai jika ingin memasarkan produk secara efisien.
Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari selengkapnya di Glints ExpertClass.
Di sana, para pakar dan marketer profesional siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka hanya untuk kamu.
Jangan sampai ketinggalan. Yuk, cek kelasnya dan daftar sekarang!