18 Jenis Font yang Bisa Kamu Gunakan dalam Karya Desain Grafis

Diperbarui 16 Mar 2023 - Dibaca 18 mnt

Isi Artikel

    Font merupakan hal penting dalam pembuatan sebuah karya desain grafis. Beda jenis font, beda pula gaya serta fungsi penggunaannya.

    Ada font yang lebih cocok digunakan untuk keperluan formal, santai, dan ada pula yang casual. Semua memengaruhi tone atau sifat yang akan dihasilkan pada karya tersebut.

    Oleh karena itu, seorang desainer grafis perlu memahami berbagai jenis font yang bisa dipilih.

    Bahkan, kepribadianmu bisa digambarkan lewat font, lho. Untuk mengetahui apa gaya huruf yang cocok untukmu, ikut kuis ini, yuk!

    Kita kembali lagi ke pembahasan inti. Apa sajakah jenis font yang akrab untuk berbagai karya desain grafis?

    Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini!

    Baca Juga: Bingung Memilih Font yang Tepat? Berikut 6 Tipsnya!

    1. Serif

    jenis font serif

    © unblast.com

    Salah satu jenis font yang paling populer adalah Serif. Ciri khas dari font yang satu ini adalah tambahan garis kecil di setiap ujung hurufnya. Garis kecil tersebut dikenal sebagai counter stroke atau serif bracketed.

    Dilansir dari 99designs, Serif berasal dari bangsa Romawi yang zaman dahulu menulis dengan kuas. Biasanya, mereka memperpanjang bagian atas dan bawah setiap huruf.

    Jenis font yang satu ini mulai populer pada abad ke-15.

    Font Serif cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan, seperti penulisan artikel dan berita.

    Dari semua jenis font yang ada, Serif dianggap sebagai font yang paling formal. Tingkat readability-nya pun sangat baik karena adanya bantuan dari counter stroke.

    Ada berbagai versi font Serif yang perlu kamu ketahui, antara lain Old Style, Neo-Klasik, Klasik, dan Transisional.

    Contoh: Times News Roman, Georgia, Cambria

    2. Sans Serif

    jenis font

    © designbolts.com

    Dalam bahasa Perancis, ‘sans’ berarti tanpa. Maka, Sans Serif berarti jenis font yang tidak memiliki garis kecil di setiap ujung hurufnya.

    Dikutip dari Kumparan, awalnya Sans Serif diciptakan oleh William Caslon IV pada tahun 1816. Kehadiran font yang satu ini dianggap aneh karena mendobrak tradisi di Eropa saat itu.

    Kemudian pada awal abad ke-20, Sans Serif mulai dikenal di seluruh dunia.

    Berkebalikan dari Serif, Sans Serif justru jauh dari kata formal. Jenis font ini cenderung menggambarkan kesederhanaan, kemurnian, efisien, dan modern.

    Saat ini, banyak perusahaan menggunakan Sans Serif dalam logonya, seperti Gojek, Google, Spotify, dan Netflix.

    Contoh: Arial, Calibri, Futura

    3. Slab Serif

    slab serif

    © designshack.net

    Slab Serif adalah font Serif yang populer pada abad ke-19. 

    Font ini banyak digunakan pada papan iklan, billboard, poster, dan pamflet karena karakteristiknya yang mudah dibaca dalam ukuran besar. Dengan demikian, orang yang membacanya dari jarak jauh bisa memahami maksud tulisan tersebut.

    Slab Serif biasanya menghadirkan kesan vintage pada sebuah karya desain grafis. Beberapa cirinya antara lain tebal dan berbentuk seperti blok.

    Ada beberapa jenis dari Slab Serif, seperti Antique, Clarendon, Typewriter, dan Geometric.

    Contoh: Rockwell, Courier, Clarendon

    4. Script

    font script

    © fontspace.com

    Script adalah font yang bentuknya menyerupai tulisan tegak bersambung. Jenis font yang satu ini menggambarkan sesuatu yang elegan, natural, dan personal.

    Namun karena mengandung banyak lekukan, penggunaan Script cukup terbatas jika dibandingkan dengan jenis font lainnya.

    Umumnya Script digunakan pada tulisan yang singkat, bukan tulisan panjang seperti dalam paragraf. Selain itu, kamu juga tidak bisa menggunakan Serif dalam huruf kapital semua.

    Kamu harus mengombinasikannya dengan huruf kecil agar tulisan yang kamu buat tetap tersambung.

    Contoh: Bromello, Brush Script MT, Palace Script MT

    5. Handwritten

    handwritten

    © mockplus.com

    Jenis font lainnya yang bisa digunakan untuk keperluan desain grafis ialah Handwritten. Seperti namanya, jenis font ini mirip dengan tulisan tangan manusia.

    Serupa dengan Script, penggunaan Handwritten juga terbilang cukup terbatas. Biasanya Handwritten banyak digunakan untuk sampul buku, poster, dan logo.

    Jenis font yang satu ini memberikan sentuhan kreatif dan unik dalam setiap penggunaannya.

    Contoh: Courgette, Cookie, Neucha

    6. Display

    jenis font

    © Threerooms.com

    Jenis font selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk kebutuhan desain grafis adalah Display.

    Tipe font satu ini sejatinya sudah cukup berumur. Ia pertama kali digunakan pada tahun 1800-an untuk membuat tampilan iklan lebih menarik.

    Display sendiri merupakan font berukuran besar yang diberi banyak ornamen hiasan agar terlihat lebih indah.

    Pertimbangan utama jika ingin menggunakan font ini adalah keindahan, bukan kemudahan membaca.

    Ia sering digunakan pada berbagai desain piagam, sertifikat, dan ijazah.

    Contoh: Rosewood, Bermuda, Umbra

    7. Comic

    jenis font

    © Jasonthibault.com

    Comic merupakan jenis font lainnya yang sering digunakan oleh para desainer untuk keperluan desain grafis.

    Sesuai namanya, tipe font Comic memiliki tampilan layaknya desain dialog dan percakapan dalam komik.

    Karakter dari font ini cocok untuk digunakan bagi brand atau desain yang ditargetkan kepada generasi yang lebih muda.

    Mengapa demikian? Sebab, ia bisa mengeluarkan kesan yang ramah, fleksibel, seru, dan mudah dibaca. Komik pun biasanya lebih sering dikonsumsi oleh anak-anak muda.

    Contoh: Comic Sans MS, Bush Script MT, Bradley Hand

    8. Stensil

    jenis font

    © Dafontfree.io

    Meskipun namanya jarang terdengar, Stensil adalah jenis font yang umumnya sering digunakan oleh para seniman dan pelukis.

    Istilah Stensil sendiri mengacu pada cara untuk menyebut cara seorang seniman yang sedang membuat sebuah street art.

    Setiap seniman dan pelukis memiliki ciri khasnya tersendiri. Nah, begitu pula dengan font Stensil.

    Walaupun penggunaannya cukup luas, hingga saat ini, tipe font tersebut lebih banyak digunakan untuk membuat headline berita.

    Tak sedikit jumlah surat kabar atau portal berita yang menggunakan font dari kelompok Stensil untuk membuat desain halaman utama mereka.

    9. Blackletter

    jenis font

    © Befonts.com

    Bagi kamu yang ingin membuat tampilan desain dengan kesan kuno, Blackletter bisa menjadi jenis font yang patut untuk dipilih.

    Tips font ini sering disebut juga dengan Old English. Pasalnya, ia tampak serupa dengan karya tulis kuno yang biasa ditemukan dalam literatur Britania Raya.

    Blackletter sendiri memiliki tampilan gothic yang unik. Setiap huruf seolah mempunyai aksesoris masing-masing yang bentuknya cukup serupa dengan topi.

    Kesan yang ditimbulkan dari font ini memang terkesan rumit dan ramai karena memiliki terlalu banyak dekorasi.

    Meskipun demikian, Blackletter masih bisa terbaca dengan baik, sehingga kamu tak perlu khawatir untuk menggunakannya pada headline atau tampilan utama desain.

    Contoh: Modern, Calligraphy, Text

    Baca Juga: Ingin Download Font Keren? Ini 7 Situs Buatmu

    10. Typewriter

    © Bypeople.com

    Typewriter merupakan salah satu jenis font yang memiliki tampilan unik. Ia digarap dari hasil ketikan yang muncul dari mesin tik.

    Ia bisa memberikan kesan vintage atau retro kepada tampilan desain yang menggunakannya.

    Typewriter pun bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis elemen dan hiasan supaya tampilan desain bisa tampak lebih segar dan menarik.

    Contoh: Pica, Elite, Courier

    11. Didot

    © Dafontfree.io

    Menurut laman Manypixels, Didot merupakan jenis font yang kerap digunakan oleh perusahaan dan desainer ternama.

    Font yang sudah cukup berumur ini sudah sering di-rework dan didesain ulang. Ia pertama kali ditemukan oleh desainer, Firmin Didot, pada tahun 1784.

    Meskipun berasal dari abad ke-18, didot masih menjadi font yang menonjol. Ia sekarang sudah didigitalkan dan tersedia untuk desain logo yang berkelas.

    Meskipun sebagian besar digunakan sebagai tipografi cetak, Didot menemukan tempatnya di sejumlah besar logo brand ternama.

    Contoh: Brioche, Lastone, Domani

    12. Bodoni

    © Fontsnetwork.com

    Seperti Didot, Bodoni adalah salah satu jenis font lawas berikutnya yang masih relevan di era modern ini.

    Ia dicirikan oleh tampilan serif yang tidak dikurung dan hadir dengan gaya geometris. Ia dikenal sebagai salah satu font Didone pertama yang memiliki kontras tinggi antara garis lebar dan sempit.

    Versi modern dari Bodoni diciptakan oleh Morris Fuller Benton untuk American Typefounders antara tahun 1907 dan 1911. Karyanya paling terkenal digunakan pada logo milik Vogue.

    Contoh: Bodoni Bold, Bodoni Roman, Bodoni Italic

    13. Baskerville

    © dmcwo.github.io

    Menurut Ebaqdesign, Baskerville merupakan salah satu jenis font kuno lainnya yang hingga kini masih sering dimanfaatkan desainer.

    Tampilannya didasarkan pada gaya kaligrafi yang dipelajari oleh penciptanya, John Baskerville, selama ia bersekolah di luar negeri pada tahun 1750an.

    Orang-orang pada zamannya menemukan tipe font ini terlalu rumit dan tidak terbaca, tetapi, kemudian ia menjadi salah satu font yang paling banyak digunakan.

    Salah satu desain paling populer yang menggunakan Baskerville adalah logo resmi pemerintahan Kanada.

    Contoh: Baskerville Normal, Baskerville Regular, Baskerville LightA

    14. Garamond

    © Downloadfonts.io

    Sejak pertama kali ditemukan pada abad ke 16, Garamond adalah jenis font yang hingga saat ini terus berkembang.

    Awalnya, ia dibuat oleh ahli desain dan ukiran Claude Garamond. Font ini menemukan penggunaan terluasnya di abad ke-20.

    Banyak perusahaan menggunakan Garamond versi rework seperti Apple dan Monotype Garamond.

    Jenis font ini juga banyak digunakan pada produk Microsoft karena memiliki kesan modern dan juga retro.

    Contoh: Eason, Maiola, Marat

    15. Times New Roman

    © Crazytips.org

    Times New Roman sering digambarkan sebagai jenis font yang dapat melengkapi berbagai bentuk desain dan karya seni.

    Bagaimana tidak? Ia sangat mudah dibaca dan pas untuk body text. Times New Roman bahkan adalah salah satu tipografi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

    Font Times yang asli dirancang untuk digunakan pada majalah Times oleh Stanley Morison dan Monotype Corporation. Tampilan terbarunya telah diadopsi pada tahun 1972.

    Contoh: EB Garamond, Merriweather, Heuristica

    16. ITC Lubalin Graph

    © Thefontsmaster.com

    ITC Lubalin Graph juga merupakan jenis font yang sering digunakan untuk berbagai keperluan desain grafis.

    Font Slab Serif ini dirancang oleh salah satu desainer grafis paling terkenal sepanjang masa terutama dalam hal type design, Herb Lubalin.

    Seperti halnya font Slab Serif, ciri khas dari ITC Lubalin Graph adalah bahwa akhir huruf seakan memiliki sepatu.

    17. Retro

    © blog.spoongraphics.co.uk

    Banyak orang yang menyamakan jenis font Pixel dengan Retro. Padahal keduanya sangatlah berbeda.

    Font Retro lebih sering dijumpai dalam beberapa tipe font seperti Sans Serif, Serif, dan Script. Font Retro juga lebih banyak digunakan untuk membuat poster dan logo bertema vintage.

    Sesuai namanya, tipe font Retro memiliki kesan yang lebih klasik dan kuno. Sehingga cocok untuk desain program nostalgia.

    18. Georgia

    © Downloadfonts.io

    Pilihan jenis font terakhir yang dapat kamu gunakan untuk kebutuhan desain grafis adalah Georgia,

    Font ini awalnya dirancang untuk Microsoft Corporation oleh Matthew Carter pada tahun 1983, dan sejak itu tersedia di Google Fonts. Ia terinspirasi oleh font Scotch Roman dari abad ke-19.

    Georgia dimaksudkan sebagai jenis huruf Serif yang tampak elegan, tetapi, dapat dibaca saat dicetak kecil atau pada layar beresolusi rendah.

    Baca Juga: 5 Unsur Desain Grafis yang Perlu Kamu Tahu

    Itulah 18 jenis font yang banyak digunakan oleh desainer grafis atau siapa pun yang bekerja di industri desain. Jadi, kamu bisa menggunakannya sesuai tipe dan keperluan desainmu.

    Nah, selain font, mungkin masih ada banyak informasi lain yang ingin kamu ketahui. Yuk, ceritakan hal itu lewat survei 7 menit Glints Blog.

    Kamu bisa sampaikan konten apa yang kamu butuhkan untuk mendukung kariermu. Ada voucher webinar gratis di Glints ExpertClass yang akan diundi untuk 5 orang beruntung, lho!

    Yuk, isi surveinya dengan klik tombol di bawah!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 45

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait