Memahami Bounce Email, Kesalahan yang Harus Diperbaiki dalam Email Marketing

Diperbarui 14 Mar 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam email marketing, salah satu istilah yang sering kali disebutkan adalah bounce email. Sudahkah kamu mengetahui istilah itu secara detail?

    Mengirimkan newsletter melalui email marketing menjadi cara terbaik bagi marketer untuk menjalin hubungan dengan pelanggan serta mempromosikan produknya secara rinci.

    Sayangnya, proses tersebut terkadang mengalami kendala, salah satu yang paling fatal adalah terjadinya bounce email.

    Nah, seperti apa sih pengertiannya? Tenang, Glints sudah merangkumnya untukmu.

    Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

    Apa Itu Bounce Email?

    bounce email adalah

    © Freepik.com

    Menurut Simply Cast, bounce email adalah email yang telah dikirimkan ke alamat penerima, tetapi ditolak oleh server penerima email sehingga email kembali kepada pengirim.

    Secara sederhananya, penerima tidak akan membaca newsletter dari kamu sehingga mengakibatkan terjadinya bounce atau pantulan.

    Kejadian ini tentu memberikan dampak negatif terhadap kegiatan email marketing yang kamu lakukan.

    Pasalnya, semakin tinggi tingkat bounce-nya, provider layanan email berpotensi membatasi pergerakanmu dalam mengirimkan email ke depannya.

    Sebab, dalam lis emailmu mengandung alamat email yang tidak valid. Hal itu dibuktikan dengan tingginya persentase bounce email.

    Baca Juga: Email Marketing vs Social Media Marketing, Mana yang Lebih Efektif?

    Jenis-Jenis Bounce Email

    bounce email adalah

    © Freepik.com

    Nah, setelah mengetahui pengertian mengenai bounce email, mari kita beranjak kepada pembahasan jenis-jenisnya.

    Dilansir dari What Is Tech Target, ada dua jenis bounce email, yaitu hard bounce dan soft bounce.

    1. Hard bounce

    Secara sederhana, hard bounce adalah email yang tidak akan sampai kepada penerima sehingga otomatis akan kembali kepada pengirim.

    Ada beberapa faktor kenapa hard bounce bisa terjadi:

    • alamat emailnya tidak valid
    • alamat email sudah tidak aktif
    • domainnya sudah tidak ada

    Jadi, bisa dikatakan bahwa hard bounce bersifat permanen, tidak dapat dikirimkan kepada penerima karena faktor-faktor di atas.

    Dengan keadaan seperti itu, bisa dipastikan bounce email yang satu ini adalah jenis yang berbahaya. 

    Sebaiknya, kamu harus segera memperbaikinya agar tidak semakin meningkatkan email bounce rate.

    Pada umumnya, penyedia layanan email akan membantumu dalam mengatasi masalah ini.

    Akan tetapi, jika kamu mengelola daftar email secara manual, pastikan untuk mengecek email yang sudah tidak valid atau tidak aktif, kemudian segera dihapus.

    2. Soft bounce

    Berbeda dengan hard bounce, soft bounce justru masih dapat diterima oleh alamat email penerima.

    Biasanya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya soft bounce:

    • inbox email penerima penuh
    • akun email penerima ditangguhkan untuk sementara waktu

    Soft bounce bisa dibilang masih dapat diperbaiki dengan cepat karena permasalahannya tidak berkaitan dengan alamat email yang tidak valid atau tidak aktif.

    Biasanya, dengan platform penyedia layanan email kamu bisa mengirimkan ulang pesan kepada alamat email yang mengalami masalah untuk mengetahui apakah email tersebut masih aktif.

    Jika beberapa kali mencoba tetapi tidak ada hasil, ada baiknya untuk segera dihapus.

    Kendati demikian, apabila kamu melakukannya secara manual dan terus mendapatkan soft bounce dari alamat email yang sama, sebaiknya segera hapus dari daftarmu.

    Baca Juga: 6 Cara Mudah Menghindari Kesalahan Email Marketing!

    Cara Mengurangi Bounce Email

    bounce email adalah

    © Freepik.com

    Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa bounce email adalah salah satu hal yang harus diatas sesegera mungkin supaya email marketing berjalan dengan lancar.

    Oleh karena itu, Glints telah menyajikan beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi tingkat bounce dalam email:

    1. Membuat formulir pendaftaran email

    Cara pertama untuk mengurangi bounce email adalah dengan membuat formulir pendaftaran untuk email.

    Menurut Bounceless, saat kamu memasang fitur sign up untuk email tentu akan mempermudah dalam mengumpulkan kontak email dari pengguna.

    Pasalnya, pengguna tinggal memasukkan alamat emailnya, nanti alamat tersebut akan langsung masuk ke dalam daftar kontak emailmu.

    Untuk membuat hal tersebut, kamu bisa menggunakan platform seperti Mailchimp.

    Nah, kamu bisa memasang formulir pendaftaran di website-mu sehingga dapat mudah ditemukan oleh pengguna.

    Hal ini dapat mengurangi email yang tidak valid karena salah ketik, dan lain-lain.

    2. Masukkan opsi unsubscribe

    Opsi unsubscribe dalam email marketing sangat penting ditampilkan karena untuk mengurangi adanya bounce email.

    Sebagai contoh, saat ada seseorang yang sudah subscribe emailmu, tetapi ingin mengganti dengan emailnya yang baru.

    Nah, dari situ ia dapat melakukan unsubscribe terlebih dahulu sebelum nanti akan daftar dengan email barunya.

    Dengan begitu, secara tidak langsung terjadi penghapusan email yang sudah tidak aktif secara otomatis.

    3. Buat jadwal pengiriman email

    Jika kamu menggunakan platform email marketing seperti Mailchimp, Sender, dan lain-lain, usahakan untuk membuat jadwal secara berkala dalam mengirim email.

    Hal tersebut dilakukan guna menciptakan suasana yang nyaman terhadap penerima email serta supaya tidak dianggap spam.

    Baca Juga: Ikuti 7 Tren Marketing di Tahun 2020-2021 Ini agar Bisnis Makin Maju

    Demikian penjelasan singkat mengenai bounce email beserta serba-serbinya. 

    Pada hakikatnya bounce email adalah musuh terbesar marketer dalam menjalankan kampanye lewat email.

    Bagaimana menurutmu? Sudah siap untuk melakukan email marketing dengan benar?

    Selain informasi mengenai bounce email, masih ada lagi, lho, informasi lainnya seputar email marketing yang bisa kamu dapatkan dari Glints.

    Caranya, kamu tinggal mendaftarkan diri secara gratis ke newsletter blog Glints sekarang juga.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan informasi menarik lainnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait