Yuk, Intip 6 Tren Digital Marketing di Tahun 2020
Isi Artikel
Beberapa tahun terakhir, pekerjaan digital marketing menjadi populer. Banyak perusahaan yang semakin membutuhkan spesialis di bidang digital marketing.
Lalu bagaimana dengan tren digital marketing di tahun 2020? Jika kita melihat dampak dari iklan digital selama ini, menurut eMarketer, Facebook dan Google masih akan terus mendominasi investasi iklan di platform online.
Sedangkan jika kita membahas mengenai tren secara spesifik untuk dunia marketing, berikut adalah prediksi tren yang akan terjadi sepanjang tahun 2020.
Tren Digital Marketing 2020
Sumber: Pexels.com
1. Lifecycle marketing
Tren digital dan internet marketing di tahun 2020 masih menunjukkan kepentingan untuk menaikkan awareness sebagai tujuan utama dari strategi pemasaran digital marketing. Fokus ini juga diungkapkan oleh Prophet.com.
Salah satu cara praktis untuk membuat dan mengintegrasikan pemasaran online ke dalam kegiatan pemasaran adalah dengan mempertimbangkan komunikasi dari sudut pandang pelanggan melalui customer journey.
Lifecycle pemasaran sangat merekomendasikan untuk meninjau penggunaan media online dan offline di seluruh siklus kehidupan pelanggan.
2. Conversational marketing
Menurut Gartner, conversational marketing memungkinkan interaksi antara perusahaan dan pelanggan yang menyerupai dialog antar manusia yang biasa digunakan sehari-sehari.
Membuat saluran pemasaran seperti situs, email, media sosial, dengan bahasa pemasaran yang lebih menyerupai pembicaraan sehari-hari dapat memberikan dampak yang besar dalam penjualan.
3. Komunitas di media sosial
Menyambung poin sebelumnya, salah satu medium yang banyak digunakan dalam digital dan internet marketing adalah media sosial.
Bagian yang berarti dalam penggunaan media sosial untuk pemasaran adalah bagaimana brand bisa engage dengan audience-nya.
Membagikan sesuatu yang kamu anggap relevan dengan audience atau followers memang menjadi langkah penting. Akan tetapi, kamu juga perlu untuk membuat interaksi yang lebih dari memberikan like atau share.
Sebagian akun brand yang memiliki followers banyak, tapi jika kamu melihat masing-masing konten yang di-posting, rata-rata memiliki engagement yang jauh lebih sedikit dibandingkan angka pengikutnya.
Di sinilah pentingnya untuk membangun komunitas di media sosial. Meskipun komunitas di media sosial bukanlah hal yang baru, di 2020 waktunya untuk brand mengubah cara berinteraksi untuk membangun komunitas yang lebih luas lagi.
Calon konsumen umumnya ingin melihat testimoni dari konsumen yang sudah ada. Maka berikanlah tempat untuk mereka melihatnya.
Menyediakan tempat saja tidaklah cukup. Kamu harus memastikan bahwa kamu membuat konten yang dapat memancing interaksi para followers. Mereka pun akan merasa jadi bagian dari komunitas tersebut.
Melakukan langkah ini tidak hanya membantu brand untuk mempertahankan engagement dan loyalitas.
Melainkan juga memberikan sentuhan manusiawi yang memunculkan kedekatan kepada pelanggannya. Komunitas media sosial menjadi tren digital marketing di 2020 yang penting untuk diperhatikan.
Menurut Neal Schaffer, seorang pakar strategi bisnis, pembuatan konten yang tepat untuk membangun komunitas di media sosial bukanlah soal agar konten kamu akan muncul di bagian teratas halaman Instagram.
Justru lebih kepada mengapresiasi mereka yang ada di komunitas tersebut dan menjangkaunya seperti orang yang bercengkrama dengan teman sebaya.
Menurutnya, jika brand ingin bertahan di tahun 2020, maka sentuhan manusiawi sangat diperlukan.
4. Saatnya beralih ke format mobile
Tren digital marketing 2020 tidak hanya akan membuat konten pemasaran tidak hanya harus didesain menyesuaikan dengan format mobile, tapi bahkan memprioritaskannya.
Menurut data Wolfgang Digital KPI, revenue yang dihasilkan oleh perangkat mobile meningkat sejumlah 23% setiap tahunnya. Inilah yang menyebabkan perlunya optimasisasi dalam format mobile di seluruh channel digital marketing.
Sedangkan berdasarkan data dari Litmus Email Client Market Stats 2019, kebanyakan dari pengguna membuka email dari telepon genggamnya.
5. Hemat dalam membuat copy, less is more!
Khususnya kepada copywriters, tren digital marketing 2020 mengatakan bahwa saatnya untuk membuat copywriting yang lebih minimalis dan efektif.
Seiring dengan peningkatan jumlah pengguna smartphone, apa yang disampaikan dalam setiap kontennya pun harus disesuaikan.
Termasuk dengan jumlah atau panjang tulisan. Dengan padatnya aktivitas konsumen dan semua yang bergerak semakin cepat, maka kamu harus memastikan bahwa konten pemasaran dapat dikonsumsi dengan sangat efektif.
Tidak banyak orang yang bertahan untuk membaca tulisan yang terlalu panjang. Sebagai alternatif, kamu dapat membuat konten dalam bentuk audio, visual, atau pun audio visual yang relevan dan dapat dinikmati konsumen sembari melakukan aktivitas lainnya.
Dengan begini, kemungkinan seseorang untuk mengonsumsinya sampai akhir dan pesan tersampaikan dengan baik akan lebih besar.
6. Munculnya platform alternatif
Facebook, Twitter, dan Instagram selama ini telah menjadi platform utama yang dilakukan dalam pemasaran digital. Salah satu platform yang kini mulai banyak memiliki penggemarnya adalah TikTok.
Meski diluncurkan di tahun 2016, aplikasi ini mendapatkan banyak pengguna di tahun 2019. Aplikasi TikTok adalah salah satu platform alternatif yang dapat digunakan jika kamu ingin menyasar audience dengan usia yang cukup muda.
Dalam praktiknya, tren digital dan internet marketing akan terus berkembang. Bukan tidak mungkin akan muncul platform alternatif lainnya yang bisa kamu manfaatkan dalam digital marketing. Penting untung terus up to date dengan tren yang ada setiap saat.
Ingin lebih menguasai dunia pemasaran? Yuk, sign up di Glints sekarang dan temukan lowongan pekerjaan serta magang marketing untukmu!
