5 Tips Membangun Portofolio Videografer yang Menarik

Diperbarui 23 Des 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Dengan berkembangnya industri kreatif, persaingan pun semakin ketat. Makanya, seorang videografer pun harus punya portofolio yang menarik.

    Bila kamu freelance, ini berguna untuk menarik minat klien menggunakan jasamu.

    Portofolio ini juga kamu pakai untuk memamerkan hasil pekerjaan dan pengalamanmu ke para rekruter.

    U.S Bureau and Labor Statistics memprediksi pekerjaan sebagai video editor dan videografer akan meningkat 29% dari tahun 2020 sampai 2030. 

    Kedua profesi ini juga diprediksi meningkat jauh lebih cepat dari profesi lainnya.

    Nah, semakin yakin untuk terjun jadi videografer? Yuk, cek tips dan rekomendasi website untuk membuat portofolio menarik di bawah ini!

    Langkah Membangun Portofolio Videografer

    © Freepik.com

    1. Pilih hasil video terbaikmu

    Jika kamu sudah bekerja sebagai seorang videografer, atau punya beberapa hasil tugas kuliah yang sangat bagus, maka gunakan kumpulan video-video ini untuk portofoliomu. 

    Pastikan video yang dipilih menunjukkan identitas atau kelebihan kamu sebagai seorang videografer, ya.

    2. Upload hasil videomu ke media sosial

    Saat ini portofolio tak lagi dalam secarik kertas atau dalam flashdisk. Media sosial jadi platform untuk memamerkan hasil karyamu.

    Instagram dan YouTube bisa menjadi platform yang tepat untuk memasarkan jasamu sebagai seorang videografer. 

    Di sini kamu bisa membangun portfolio videografer sekaligus memudahkan klien untuk menghubungi kamu secara langsung. 

    Baca Juga: 8 Tips Social Media Marketing untuk Sukseskan Strategimu

    3. Sertakan deskripsi dan background singkat dari video

    Untuk membantu calon klien memahami keunggulan kamu, sertakan deskripsi singkat mengenai konsep dari video yang ada dalam portofolio. 

    Misalnya, kamu baru saja menyelesaikan proyek untuk sebuah iklan, maka kamu bisa sertakan gambaran moodboard sampai hasil akhir dari video tersebut. 

    Jika ada, sertakan pula tantangan atau hambatan yang dihadapi dan bagaimana kamu atau tim berhasil mengatasinya. 

    4. Sertakan “passion project” dalam portofolio

    Portofolio videografer tidak harus selalu diisi dengan hasil kerja atas arahan klien. 

    Kamu juga bisa sertakan passion project.

    Maksudnya adalah sebuah karya yang mengomunikasikan visi kreatif dan menunjukkan kemampuan teknis kamu sebagai seorang videografer. 

    Menunjukkan beberapa video passion project bisa memberikan gambaran tentang kreativitas dan gaya videografi kamu, tanpa adanya pengaruh dan arahan pihak eksternal.

    5. Jangan berhenti berkarya

    Salah satu aturan dalam membangun portofolio sebagai seorang videografer adalah tidak pernah berhenti berkarya. 

    Kamu bisa membuat video untuk menyalurkan kreativitas sekaligus melatih skill yang dibutuhkan dari seorang videografer. 

    Semakin banyak berkarya, kesempatan kamu berlatih pun semakin banyak. 

    Hal ini bisa menjadi keunggulan kamu di antara videografer lainnya. 

    Baca Juga: 7 Tips Penting Videografi agar Kamu jadi Videografer Andal

    Pilihan Website untuk Portofolio Video

    © Freepik.com

    Memang media sosial bisa jadi platform untuk membangun portofolio yang paling mudah dan gratis.

    Namun, penting juga untuk membuat website khusus agar portofolio videografer kamu memiliki tampilan lebih profesional dan meyakinkan. 

    Beberapa website builder sudah memberikan fitur menampilkan video.

    Namun, kamu perlu website builder yang bisa menampilkan video tanpa mengubah warna, sehingga calon klien bisa melihat hasil karya kamu secara menyeluruh. 

    Melansir Forbes, website builder menjadi solusi yang nyaman bagi freelancer dan pemilik usaha kecil untuk membuat website tanpa harus melakukan coding.

    Berikut pilihan website builder terbaik untuk portofolio kamu. 

    1. Wix

    Wix memberikan banyak template yang bisa kamu gunakan. 

    Uniknya, kamu masih bisa menyesuaikan beberapa elemen dari template tersedia sesuai dengan kemauan dan identitasmu.

    Fitur ini memberikan kesempatan supaya penggunanya menonjol dari kompetitor lain. 

    Wix memiliki 40 pilihan template video portofolio yang tidak hanya enak dipandang, tapi juga fungsional. 

    Contohnya, kamu bisa memilih template yang menampilkan full screen video di homepage dan beberapa galeri di samping untuk menunjukkan video lainnya. 

    Hal yang paling penting, Wix juga bisa mengunggah video kamu dengan resolusi tinggi dan memiliki contact form supaya klien bisa menghubungi kamu dengan mudah. 

    2. Squarespace

    Membutuhkan website untuk tampilan yang lebih profesional? 

    Squarespace dikenal sebagai website builder dengan pilihan template yang terlihat formal. 

    Kamu bisa menambahkan video di beberapa area website, gallery page, cover page, banner, dan elemen lainnya. 

    Kamu juga bisa menambahkan elemen baru jika template yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan portofolio kamu.

    Squarespace juga mematok harga terjangkau dengan fitur penyimpanan yang cukup besar, yakni 14 dolar Amerika Serikat per bulannya untuk paket personal (setara Rp200 ribu).

    Tak hanya itu, Squarespace juga memiliki beberapa fitur lain seperti mobile optimization, SEO tools, sampai unlimited storage. 

    3. Site123

    Kalau sudah memiliki beberapa video di YouTube, kamu bisa langsung embed video ke website Site123 dan bangun portofolio dengan cepat. 

    Site123 menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang baru mulai menjadi videografer, karena template-nya yang ringkas. 

    Kamu bisa mengganti homepage atau banner image dengan video untuk menarik perhatian ke website-mu. 

    Namun, website ini hanya bisa mengunggah video dengan ukuran maksimal 100 MB sehingga resolusinya tidak terlalu tinggi.

    Baca Juga: Tips & Contoh Portofolio Buat Kamu Yang Tertarik Industri Kreatif

    Nah itulah lima tips membangun portofolio videografer yang menarik plus rekomendasi website-nya untuk kamu.

    Baik videografer pemula ataupun berpengalaman, portofolio jadi hal penting, ya. Tanpanya, bagaimana cara klien atau rekruter tahu kemampuanmu?

    Nah, selain portofolio, yuk ketahui cara mengembangkan kemampuan videografimu di Glints Blog.

    Ada ragam artikel terkait yang siap memberikanmu wawasan baru soal videografi.

    Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca artikel-artikelnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait