4 Perbedaan Rekruter, Headhunter, dan Talent Acquisition yang Perlu Diketahui
Isi Artikel
Kamu mungkin sering mendengar istilahnya. Namun, tahukah kamu perbedaan antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition?
Tiga posisi ini sangat berkaitan dengan rekrutmen. Akan tetapi, ketiganya memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda.
Yuk, cari tahu apa saja yang membedakan ketiga posisi ini.
Definisi Rekruter, Headhunter, dan Talent Acquisition
1. Rekruter
Posisi rekruter adalah salah satu posisi di dunia HR yang paling populer. Posisi ini ditujukan pada seseorang yang melakukan proses rekrutmen untuk sebuah perusahaan.
Dilansir dari The Muse, seorang rekruter merupakan karyawan dari perusahaan tempatnya melakukan rekrutmen.
Sehingga, ia memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi yang sedang dibuka serta informasi lainnya seputar perusahaan.
2. Headhunter
Investopedia menyebut headhunter sebagai individu yang menawarkan layanan perekrutan tenaga kerja secara independen atas nama pemberi kerja.
Jasa headhunter digunakan oleh perusahaan untuk menemukan individu yang tepat untuk posisi tertentu. Biasanya, posisi tersebut bersifat rahasia dan harus segera diisi.
Banyak perusahaan menggunakan jasa ini karena umumnya headhunter telah memiliki sekumpulan data kandidat. Ini akan mengehemat waktu dan proses rekrutmen.
3. Talent acquisition
Jika rekruter dan headhunter berfokus pada perekrutan karyawan, talent acquisition memiliki tugas yang lebih luas lagi.
Seorang talent acquisition bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengakuisisi, menilai, hingga merekrut karyawan sesuai dengan posisi yang sedang dibutuhkan perusahaan.
Tidak hanya itu, talent acquisition juga bertugas untuk menjaga kualitas karyawan secara berkelanjutan. Misalnya, melalui program employer branding.
Perbedaan Rekruter, Headhunter, dan Talent Acquisition
Berikut beberapa perbedaan antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition yang perlu kamu perhatikan.
1. Kedudukan dalam perusahaan
Perbedaan pertama antara antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition terletak pada statusnya dalam perusahaan tempatnya melakukan rekrutmen.
- Baik rekruter maupun talent acquisition merupakan bagian dari sebuah perusahaan sebagai pekerja. Sehingga, keduanya bertindak langsung sebagai wakil perusahaan ketika melakukan proses rekrutmen kepada calon karyawan.
- Sebaliknya, headhunter bertindak secara independen. Artinya, seorang headhunter tidak terikat pada perusahaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya merekrut karyawan, headhunter akan bertindak sesuai kesepakatan dengan perusahaan atau pemberi kerja.
2. Ruang lingkup kerja
Perbedaan selanjutnya antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition selanjutnya terletak pada ruang lingkup kerjanya.
Fokus seorang headhunter biasanya terbatas pada pekerjaan yang ada. Umumnya headhunter mencari individu untuk mengisi posisi tingkat eksekutif atau manajerial.
Posisi tersebut sulit untuk diisi dan biasanya membutuhkan kandidat yang sangat terampil atau memiliki kualifikasi yang sangat ketat.
Di sisi lain, rekruter adalah orang yang bertanggung jawab atas perekrutan dalam keseluruhan perusahaan.
Biasanya, rekruter berurusan dengan tingkat perekrutan yang lebih rendah, yaitu peran manajer tingkat awal atau menengah.
Rekruter cenderung merekrut karyawan untuk berbagai posisi yang keterampilannya seringkali tumpang tindih. Oleh karena itu, rekruter sering kali merekrut karyawan dalam skala yang besar.
Ruang lingkup kerja seorang talent acquisition, di sisi lain, telah ada bahkan sebelum rekrutmen berlangsung.
Mulai dari mengidentifikasi kebutuhan SDM perusahaan, hingga mengakuisisi, menilai, dan merekrut kandidat sesuai dengan posisi dan skills yang sedang dibutuhkan.
Selain itu, talent acquisition lebih berfokus merekrut karyawan secara individu alih-alih dalam skala besar seperti rekruter.
3. Durasi kerja
Perbedaan ketiga antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition adalah durasi kerja.
Peran headhunter cenderung terbatas untuk merekrut satu posisi tertentu yang sedang kosong. Sehingga, ketika posisi tersebut telah diisi, peran headhunter tidak lagi diperlukan.
Sebaliknya, baik rekruter maupun talent acquisition umumnya dipekerjakan untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga, mereka akan terus melakukan rekrutmen. Mulai dari posting pekerjaan, keterlibatan kandidat, wawancara, perekrutan hingga orientasi karyawan baru.
4. Jaringan relasi
Perbedaan terakhir antara rekruter, headhunter, dan talent acquisition dapat dilihat dari jaringan relasi yang dimilikinya.
Karena perekrutan melibatkan bidang perekrutan yang lebih besar dan lebih beragam, rekruter, dan talent acquisition cenderung memiliki jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan headhunter.
Baik rekruter maupun talent acquisition memiliki lowongan dan jabatan yang besar untuk diisi. Sehingga, mereka membutuhkan koneksi yang besar di berbagai departemen.
Sementara itu, headhunter biasanya memiliki jaringan yang bagus, tapi lebih spesifik sesuai dengan spesialisasi mereka.
Para headhunter yang bertugas mengisi posisi-posisi di bidang riset dan pengembangan cenderung memiliki jaringan yang terbatas pada bidang teknologi.
Meskipun headhunter mungkin memiliki jaringan yang lebih kecil daripada rekruter ataupun talent acquisition, jaringan relasi yang dimilikinya cenderung lebih dalam di bidang keahliannya.
Baik rekruter, headhunter, maupun talent acquisition memiliki ruang lingkup kerja yang berbeda meski fokus utamanya adalah merekrut individu untuk bekerja di sebuah perusahaan.
Nah, setelah mengetahui perbedaan-perbedaannya, kamu lebih tertarik menjadi rekruter, headhunter, atau talent acquisition?
Kamu bisa memulai kariermu di dunia HR dengan melamar lowongan kerja yang tersedia di Glints dengan klik di sini.
Yuk, mulai kariermu melalui Glints!