8 Langkah Memulai Bisnis Sampingan saat Masih Bekerja Full-Time

Diperbarui 15 Nov 2022 - Dibaca 16 mnt

Isi Artikel

    Menjadi pengusaha dan memiliki kontrol penuh atas waktu kita sehari-hari merupakan mimpi banyak karyawan. Apalagi, gaung kewirausahaan semakin digalakkan oleh pemerintah maupun masyarakat sekitar.

    Kalau kamu bekerja full-time, itu mungkin bisa jadi penghalang bagi kamu dalam memulai bisnis sampingan kamu. Kedengarannya familiar, ya?

    Bagaimana kalau ada langkah-langkah tertentu yang sebenarnya bisa kamu ambil untuk memulai bisnis sampingan kamu saat masih bekerja full-time

    Baca Juga: 20 Ide Peluang Usaha Menguntungkan untuk Dicoba di 2022

    Pastikan Bisnis Sampingan Tidak Bertentangan dengan Kebijakan Perusahaan

    bisnis sampingan

    © careers.workopolis.com

    Untuk memastikan bahwa bisnis sampingan yang akan kamu ciptakan dapat berjalan lancar, ada satu hal penting yang harus kamu lakukan sebelum kamu mulai mensketsa ide bisnis kamu dan hal tersebut berkaitan dengan hukum. Tentunya, saya bukan ahli di bidang hukum. Oleh karena itu, saya akan membagikan tips bagian ini sesuai apa yang saya pernah tahu dari orang lain dan baca dari artikel lainnya.

    Lihat kembali kontrak kerja yang pernah kamu tandatangani. Biasanya, beberapa perusahaan melarang karyawannya untuk memiliki bisnis sampingan. Apabila kamu diketahui melanggar ketentuan tersebut, akibatnya bisa fatal. Hal tersebut bisa saja berujung pada pemecatan, belum lagi citra kamu di antara rekan kerja lainnya ikut terkena dampaknya.

    Umumnya, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan dalam kontrak kerja kamu seperti non-competition clause dan non-disclosure clause.

    Mudahnya, non-competition clause menyatakan bahwa kamu tidak boleh punya bisnis sampingan yang akan menjadi pesaing bagi perusahaan kamu dalam jangka waktu tertentu. Kalau non-disclosure clause lebih membahas kerahasiaan informasi perusahaan tempat kamu bekerja yang tidak boleh dibocorkan kepada pihak lain.

    Alokasikan Waktu Luang dengan Disiplin

    Alasan paling populer dari seorang karyawan yang ingin memulai bisnis sampingan adalah sibuk dan tidak punya waktu karena banyak hal yang harus diurus di tempat kerja.

    Hal itu benar hingga titik tertentu. Namun, apakah betul kamu tidak memiliki waktu luang sama sekali di tempat kerja? Sebuah survei yang dilakukan Atlassian, perusahaan penyedia aplikasi kolaborasi tim seperti Trello, menyatakan rata-rata karyawan hanya menggunakan 60% waktu mereka di tempat kerja secara produktif.

    Menurut Atlassian, salah satu alasan utama karyawan kurang produktif adalah terlalu banyak mengecek e-mail. Rata-rata karyawan membutuhkan waktu 16 menit untuk fokus kembali dengan pekerjaan mereka setelah mengecek e-mail. Bahkan, Aston Kutcher pun lebih memprioritaskan apa yang ingin capai pada hari tersebut ketimbang mengecek e-mail secara berlebihan.

    Menonton video online saat bekerja, mengobrol terlalu banyak dengan rekan kerja, dan merasa bosan dengan pekerjaan juga bisa jadi penyebab lainnya. Intinya, coba lihat lagi bagaimana kamu menggunakan waktu kamu setiap harinya.

    Kalau perlu, buat jadwal detil jam per jam apa saja yang ingin kamu lakukan, termasuk kapan kamu mau mengerjakan ide bisnis sampingan kamu, lalu evaluasi secara rutin. Bisa jadi kamu juga harus meluangkan malam hari selepas pulang kerja dan akhir pekan agar bisa betul-betul memulai ide bisnis sampingan kamu.

    Mungkin rasanya berat karena waktu kamu untuk santai berkurang, tapi no pain no gain, betul?

    Buat Rencana Bisnis Sampingan yang Sederhana dan Komprehensif

    Buat kamu yang sebelumnya sudah pernah baca beberapa buku atau artikel tentang memulai bisnis sampingan mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah business plan. Biasanya, sebuah business plan berisi puluhan hingga ratusan halaman rencana tentang bisnis kamu mulai dari visi dan misi, rencana keuangan, pemasaran, operasional, dan sebagainya.

    Untuk fase awal persiapan bisnis sampingan kamu, mungkin ada baiknya untuk menghindari membuat business plan yang terlalu kompleks dan panjang. Kenapa? Kemungkinan besar beberapa aspek dari rencana kamu akan berubah setelah mendapatkan feedback langsung dari prospek atau konsumen.

    Ada beberapa framework yang bisa kamu pakai seperti Business Model Canvas dan Lean Canvas. Sebenarnya, kedua framework tersebut serupa, namun Lean Canvas lebih fokus pada masalah yang ada di masyarakat dan solusi yang ada di dalam bisnis rancangan kamu.  Kedua framework ini akan membantu kamu menjawab hal-hal seperti:

    • Masalah apa yang bisnis sampingan kamu akan selesaikan?
    • Apa produk yang kamu tawarkan?
    • Apa keunikan dari produk atau jasa tersebut?
    • Bagaimana konsumen bisa mendapatkan penawaran kamu?
    • Darimana sumber pemasukan bisnis kamu?
    • Apa saja beban atau pengeluaran terbesar dari bisnis kamu?

    Berikut ini adalah contoh Lean Canvas. Hal-hal yang dicoret adalah hal-hal yang hanya ada di Business Model Canvas.

    bisnis sampingan

    blog.leanstack.com

    Sisihkan Gaji untuk Modal Awal

    Salah satu keuntungan yang kamu miliki untuk memulai bisnis sampingan ketika sudah bekerja adalah adanya gaji bulanan yang bisa kamu sisihkan untuk menabung, investasi, dan modal bisnis. Ketika awal memulai sebuah bisnis sampingan, biasanya kamu harus mendanai ide bisnis tersebut dengan modal sendiri. Ada juga yang menggunakan sebagian modal dari teman atau keluarga.

    Namun, ada baiknya kalau kamu memulai bisnis sampingan dengan dana sendiri supaya kamu lebih leluasa mengetes dan memperbaiki ide bisnis kamu nantinya. Idealnya, tentukan dulu besaran modal yang dibutuhkan ide bisnis sampingan kamu. Besaran ini dapat diperoleh dengan membuat laporan arus kas sederhana yang menggambarkan estimasi pemasukan dan pengeluaran bisnis kamu.

    bisnis sampingan

    tutor2u.net

    Setelah itu, kamu bisa memecah jumlah modal awal tersebut menjadi jumlah uang yang harus kamu tabung setiap bulannya. Usahakan kamu menyisihkan 10-25% gaji bulanan kamu atau lebih sesuai dengan kebutuhan. Apabila harus meminjam, beberapa startup seperti Modalku, Taralite, KoinWorks, Tunaiku, CekAja, dan Tokopedia menyediakan pinjaman modal usaha terutama untuk usaha online. Ide crowdfunding melalui Kitabisa juga dapat kamu coba.

    Cari Mitra dan Mentor dengan Visi yang Serupa

    Memulai bisnis sampingan tidak selalu mudah, terutama kalau kamu mencoba melakukannya sendirian. Memiliki seorang mitra akan membantu kamu berbagi pekerjaan dan meningkatkan produktivitas. Tentunya, mitra juga bisa menjadi teman curhat kamu ketika kesulitan muncul dalam perjalanan bisnis kamu.

    Idealnya, carilah mitra dari orang-orang yang kamu kenal dan rasa cocok, terutama orang-orang yang pernah bekerja bersama dengan kamu sebelumnya. Atau, bisa juga kalian mencoba dulu untuk bekerja bersama untuk beberapa saat lalu memutuskan apakah akan menjadi mitra jangka panjang atau tidak. Tapi, jangan tergantung dengan mitra ya. Lebih baik kamu mulai terlebih dahulu sambil mencari mitra nantinya.

    Mentor bisnis juga bermanfaat untuk keberlangsungan bisnis kamu. Kamu dapat mencari mentor bisnis lewat berbagai cara, misalnya datang ke berbagai acara networking dan menawarkan bantuan cuma-cuma bagi calon mentor bisnis kamu. Mencari mentor layaknya mencari pacar, kadang kamu mendapatkan penerimaan dan penolakan. Tapi, tidak ada salahnya mencoba ‘kan?

    Validasi Ide Bisnis Sampingan Kamu

    bisnis sampingan

    neoteric.eu

    Sebagai manusia, kita memiliki kecenderungan  untuk berasumsi dari sudut pandang kita masing-masing. Untuk benar-benar tahu kebutuhan dan keinginan pasar, kamu bisa melakukan validasi terhadap ide bisnis sampingan kamu. Validasi yang baik idealnya tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar.

    Tahukah kamu bahwa sebelum membuat aplikasi, GO-JEK merupakan layanan call centre ojek? Hal ini merupakan cara Gojek untuk melakukan validasi terhadap ide mereka. Andrew Ryan Sinaga, Co-Founder Pedals.id pernah menulis tentang GO-JEK dan metode validasi mereka.

    Begini cara kerja call centre GO-JEK:

    1. Konsumen menelepon call centre GO-JEK, lalu menginformasikan tempat penjemputan dan tempat tujuan
    2. Dengan aplikasi seperti Google Maps dan Waze, GO-JEK akan mengetahui jarak tempuhnya, lalu dikalikan dengan tarif dasarGO-JEK untuk mendapatkan total tarif yang harus dibayar oleh konsumen.
    3. Setelah konsumen menyetujui harga,GO-JEK akan mencari tukang ojek dalam jaringannya yang paling dekat lokasinya dengan lokasi penjemputan  konsumen.
    4. Konsumen dijemput, diantarkan ke lokasi. semua senang, semua tenang.

    Metode validasi yang dilakukan olehGO-JEK cukup efektif karena hasilnya langsung bisa menggambarkan apakah sesungguhnya layanan GO-JEK tersebut dibutuhkan oleh pasar atau tidak. Selain itu, dari segi biaya metode validasi tersebut juga tidak membutuhkan biaya yang besar. Maps gratis, telpon gratis, mungkin keluar sedikit biaya pulsa saat menelepon dan energi ketika mengajak armada ojek bergabung.

    Wow, saya juga belum lama ini tahu tentang hal tersebut.

    Inilah yang disebut Minimum Viable Product (MVP). Sebuah MVP adalah versi beta atau awal dari sebuah produk atau jasa. Umumnya, sebuah MVP memiliki tiga ciri-ciri:

    • Memiliki value yang cukup sehingga masyarakat mau menggunakan atau membelinya
    • Memiliki benefit jangka panjang yang cukup sehingga para pengguna awal akan kembali mengomsumsi produk atau jasa tersebut di masa depan
    • Menghasilkan feedback atau masukan untuk pengembangan dan perbaikan

    Selain itu, ada beberapa cara lain lagi untuk melakukan validasi terhadap ide bisnis sampingan kamu:

    • Membuat landing page sebuah website. Dengan membuat landing page dan mempromosikannya dengan online ads, kamu dapat mencoba mengetes keinginan untuk membeli calon konsumen, mengumpulkan email mereka, dan meminta feedback langsung dari mereka
    • Membuat sebuah kampanye galang dana. Platform galang dana seperti Kitabisa.com dapat kamu gunakan untuk mengetes respon pasar terhadap ide kamu sekaligus mengumpulkan modal
    • Membuat sebuah webinar.  Kamu bisa mencoba membuat sebuah webinar yang topiknya berkisar pada produk atau jasa yang kamu tawarkan. Berikan penawaran khusus pada akhir webinar tersebut.
    • Membuat akun Facebook atau Instagram terlebih dahulu. Kamu bisa mencoba untuk membuat akun media sosial bisnis tersebut terlebih dahulu, penuhi dengan konten yang relevan, dan kumpulkan audiens yang sesuai. Dengan cara tersebut, kamu sedang mengumpulkan calon konsumen sebelum produk sesungguhnya launching.
    • Melakukan interview atau focus group discussion dengan target konsumen. Metode ini memudahkan kamu juga untuk mendapatkan respon dan reaksi langsung untuk perbaikan atau pengembangan bisnis kamu.

    Sekarang sudah sedikit terbayang ya bagaimana cara melakukan validasi terhadap ide bisnis kamu?

    Manfaatkan Jasa Freelancer

    Kalau kamu merasa bahwa kamu kurang di beberapa aspek eksekusi, kamu bisa memanfaatkan jasa freelancer untuk mengetes ide bisnis sampingan kamu.

    Misalnya, di Sribulancer.com kamu dapat menemukan freelancer dari berbagai kategori pekerjaan seperti:

    • Pembuatan dan pengembangan website
    • Penjualan dan pemasaran online
    • Penulisan artikel
    • Desain dan multimedia
    • Pengembangan aplikasi mobile
    • Administrasi dan support

    Website freelancer lain yang bisa kamu temukan di antara lain adalah Freelancer.co.id dan Projects.co.id. Intinya, banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk mengetes ide bisnis kamu di awal tanpa kamu harus melakukan semuanya sendirian.

    Tentukan Serangkaian Target dan Objektif Spesifik

    Bagian ini mungkin kedengarannya klise, tapi realitanya bisnis sampingan yang sukses adalah bisnis yang memiliki target dan objektif yang spesifik. Jangan jadikan bisnis sampingan ini hobi kamu belaka. Tentunya, sebuah hobi bisa kita lakukan dan tidak berdasarkan mood dan keinginan kita. Tidak begitu dengan bisnis.

    bisnis sampingan

    simplynourishingblog.wordpress.com

    Buat kamu yang kuliah jurusan manajemen, mungkin sudah familiar dengan istilah SMART (Specifiic, Measureable, Attainable, Realistic, TImely). Sekarang adalah saatnya kamu memakai framework tersebut untuk memulai bisnis sampingan kamu sendiri.

    Last but not least, bagi kamu yang sekarang justru masih berjuang untuk mencari pekerjaan atau berencana untuk berganti pekerjaan, Glints dapat membantu kamu untuk mewujudkannya. Segera klik di link ini ya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 6

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait