#TalentsTalk Eps. 07: Moritz, Senior Marketing Manager BeliMobilGue.co.id

Diperbarui 01 Apr 2022 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    TalentsTalk adalah sesi ngobrol bareng dengan berbagai narasumber dari berbagai latar belakang di industri tech. Di episode ke-tujuh kali ini, tim Glints berkesempatan untuk ngobrol dengan salah satu narasumber yang berprofesi sebagai Senior Marketing Manager.

    Perkenalkan Moritz, seorang Senior Marketing Manager di BeliMobilGue.co.id sebuah platform untuk menjual mobil dengan cepat dan mudah.

    Moritz sendiri sebelumnya memiliki latar belakang yang cukup beragam, dari wartawan hingga menjadi social media specialist, hingga kini menjadi Senior Marketing Manager, penasaran perjalan karir Moritz? Dan bagaimana kontribusinya pada startup car platform? Yuk simak di bawah ini!


    Hi Moritz! Ceritain dong posisi lo sekarang apa?

    Halo gua Moritz Sinaga, saat ini gue sebagai Senior Marketing Manager di BeliMobilGue.co.id. Itu adalah sebuah platform dimana orang dapat menjual mobilnya aman dan bebas biaya. Gue handle 360 derajat marketing termasuk dari digital, PR, event, semuanya.

    Latar belakang gue sebenarnya wartawan, gue pernah magang di RRI dan pekerjaan pertama gue itu sports anchor di Kompas TV. pada suatu saat gue merasa digital sedang naik-naiknya, dan akhirnya gue lebih suka ke konten ternyata.

    Saat itu akhirnya gue pindah di Universal Music sebagai Marketing Promotion, dan pindah lagi ke sebuah startup, HaloMoney, platform dimana kamu bisa membandingkan produk finansial. Setelah setahun di sana, gue masuk sebagai Social Media Specialist dan di promote sebagai Associate Marketing Manager.

    Kemudian gue berkesempatan untuk masuk ke perusahaan yang cukup besar secara global, Alibaba. Gue di sana untuk Business Content mereka, setelah satu tahun di sana gue diangkat sebagai Senior Community Manager. Dari Alibaba gue akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan BeliMobilGue.co.id sebagai Senior Marketing Manager. 

     

    Jadi latar belakang lo sebelumnya kan wartawan, kok bisa sih sampai ke posisi ini dengan latar belakang berbeda? 

    Menurut gue wartawan dan marketing punya satu hal yang sama, keduanya sama-sama menceritakan sesuatu. Misalnya, matahari terbit di timur itu sebuah fakta, namun bagaimana lo ceritakan fakta itu berbeda-beda kan. Itu makanya kenapa ada media yang laku dan enggak.

     

    Selain Marketing kan ada profesi dari bidang lain, misalnya Business Development gitu. Kenapa akhirnya milih Marketing?

    Karena gue adalah orang yang suka tell stories. Menurut gue sebagus apa produk lo, nggak akan jalan kalau lo nggak punya cerita yang bagus untuk mendukung itu. Gue baca sebuah buku dari Seth Godin judulnya “All Marketers Are Liars”.

    Buku itu mengubah cara pandang gue soal marketing. Jadi menurut gue nggak peduli seberapa bagus produk lo, akan ada orang lain yang bisa bikin produk yang sama. Tapi bagimana lo menang itu bagaimana lo menceritakan cerita lo ke market lo. Itu sih yang membuat gue tertantang untuk masuk ke marketing.

     

    Lo ‘kan sudah pernah berada di perusahaan besar di skala global. Apa yang membuat lo berani untuk pindah dari posisi lo itu ke startup?

    Jujur saat gue pindah dari Kompas, banyak keluarga gue yang bilang “kurang pintar”, karena gue pindah dari satu perusahaan yang terkenal ke perusahaan yang kurang terkenal. 

    Menurut gue ada 2 sisi cara untuk melihat karier, pertama, ketika kita ada di perusahaan yang sudah stabil dan itu menjadi kebanggan karena kita akan terlihat keren, kedua, kalau kita pindah ke perusahaan yang lebih kecil dan lebih agile ada banyak pengalaman yang enggak justru tidak kita temukan di perusahaan besar. 

    Bedanya adalah apabila gue melakukan sesuatu di perusahaan besar maka yang akan dilihat adalah hasil tim atau karena sistem, kalau di startup gue merasa hasil kerja gue ada hasilnya langsung untuk perusahaan

     

    Bisa jelasin bagaimana tanggung jawab lo sebagai Senior Marketing Manager dan apa bedanya sama Junior Marketing Manager?

    Untuk keseharian gue handle tim. Jadi ketika sudah di level manajer tuh hard skill itu udah 70% enggak terpakai dan harus diganti dengan managerial skill yaitu softskill. Itu sesuatu yang nggak bisa dipelajari tapi harus lo latih.

    Pastinya itu sulit, setiap orang butuh adaptasi. Tapi gimana gue meningkatkan leadership gue ya caranya tap in into the leadership. Gue pernah dapat junior yang menolak gue secara langsung, terang-terangan dia bilang kalau enggak suka sama gue dan enggak mau ngikutin saran gue.

    Masalah-masalah yang akan gitu yang akan membuat lo lebih baik lagi menjadi pemimpin. Jadi enggak ada cara lain selain grow up dan terjun langsung.

    Gue lebih banyak bantuin junior-junior gue. Jadi kalau mereka butuh bantuan dan masukan dalam mengambil keputusan atau konsep mereka bisa ngomong ke gue. Karena suatu hari mereka akan jadi pemimpin kan. Leaders create leaders.

    Gue mau mereka bisa berpikir sendiri tapi gue juga harus jagain mereka juga. Misalkan kalau ada pemikiran mereka yang kurang baik ya gue harus kasih tahu kenapa. Jangan sampai junior gue merasa cuma jadi alat doang.

     

    Lo bilang kalau di BeliMobilGue.co.id ada online marketing dan offline marketing. Bagaimana cara lo untuk mem-prioritaskan kedua hal tersebut?

    Pas gue gabung pertama kali di sini, itu 100% online. Jadi gue rekrut pun untuk mengelola online. Marketing online itu memang bagus untuk kita mendapatkan costumer, tapi akan ada saat dimana online itu stagnan, karena orang yang kita targetin itu-tu aja.

    Untuk meningkatkan lagi performa kami, kami harus buka pesan kita ke pasar yang lebih luas. Di situlah fungsinya offline marketing seperti radio, tv, billboard. Dimana itu sangat efektif untuk menjalin orang lebih luas.

    Jadi kemana prioritas gue yang utama? Pertama gue lebih fokus ke online, karena sebagai online startup ya kita harus ke online. Tapi kedua, gue tahu market kami ini ke orang-orang yang lebih dewasa, seperti oom kita atau ayah kita. Jadi gue nggak akan tutup mata kalau offline itu penting. Ya komposisinya 70% online dan 30% offline.

     

    Apakah tim offline memang bergerak di lapangan atau ada bantuan dari tim online juga?

    Secara peran memang kami bagi-bagi siapa yang pegang offline dan siapa yang pegang online. Tapi kalau di BeliMobilGue.co.id, apapun peran lo ya lo harus membantu tim lain. Jadi ketika tim lain kesusahan, ya harus siap untuk membantu mereka.

    Terutama gue sebagai tim leader gue harus jadi orang siap backup siapa pun yang sedang susah.  Terutama untuk event besar, jadie nggak mungkin dia tanganin sendiri, ya kita harus bantu lah.

     

    Bagaimana metode workflow lo dengan tim?

    Kami pakai  Trello untuk project management. Jadi kami tiap minggu weekly meeting. Kami akan membahas minggu lalu sudah melakukan apa aja. Dan kira-kira minggu ini kita ngapain. Biasanya kam gitu aja sih, kami mengatur prioritas kita.

    Dan juga setiap bulan kita atur campaign. Misalkan kaya akhir tahun, kami atur campaign yang memberi pesan seperti ini; hasil riset kami menunjukkan akhir tahun itu harga mobil turun, jadi mending dijual sekarang. Jadi kami sudah atur campaign kita selama sebulan sih.

     

    Sebagai seorang pemimpin, lo lebih mengedepankan output atau proses?

    Kalau disuruh milih output atau proses itu kayak pertanyaan ayam atau telur kali ya. Karena ada yang bilang kalau proses itu nggak akan mengkhianati hasil. Di sisi lain ada juga yang bilang kalau misalkan output-nya bagus ya prosesnya juga bagus.

    Tapi yang selalu gue bilang ke tim gue apapun yang lo lakukan  harus dilakukan sebaik mungkin. Jadi gue enggak pernah bilang yang terbaik itu harus output atau proses, karena gue setuju dengan keduanya. Setidaknya apapun yang lo lakukan ya berikan yang terbaik baru setelah itu kami analisa. 

     

    Industri otomotif itu kompetitif dari sisi konvensional maupun online. Bagaimana caranya lo melakukan competitive mapping atau lo punya strategi tertentu?

    Kalau dari segi produk khususnya di dunia online, semua orang akan buat produk yang sama. Itu tergantung bagimana tim menyampaikan story-nya. Jadi kalau ditanya perbedaan produk, pasti mereka bisa masuk dengan model yang sama.

    Gimana gue memahami kompetisi itu, gue selalu berusaha untuk mengerti costumer gue masalahnya dimana terlebih dahulu, dan dari situ gue buat story-nya. Gue buat mereka sadar kalau masalah mereka itu beneran serius dan ada solusinya. Menurut gue kebiasaan perusahaan itu, mereka bilang kalau mereka yang terbaik, padahal orang itu enggak peduli. 

     

    Jelasin dong segmentasi dari BeliMobilGue?

    Secara lokasi dulu ya, kami masih di JABODETABEK. Tapi memang akan melebar ke area lain juga. Tapi kalau gender, perempuan dan laki-laki punya pain point yang berbeda. Kalau perempuan tuh kadang enggak paham hal apa saja yang harus diperhatikan dan alasan keamanan juga.

    Kalau laki-laki karena faktor harus COD dll. Kalau dibagi berdasarkan umur, secara umum target kami lebih dewasa. 25 ke atas lah, karena umur segitu udah bisa beli mobil. Tapi millennial juga target kami, karena mereka yang bisa rekomen ke keluarganya kalau lagi ada yang mau jual mobil.

     

    Tools apa saja yang menunjang tim Marketing di MobilGue?

    Kalau dari Marketing sih macam Hootsuite, Wordstream, Dan beberapa aplikasi 3rd party lainnya

     

    Bagaimana lo menilai keberhasilan tim lo? Komponen apa yang menjadi parameter?

    Banyak sih, karena gue melihat tiap data itu layernya berbeda. Jadi biasanya gue akan kasih semacam rapor ke mereka, sehingga itu jadi bukti dari growth mereka.

     

    Apa sih skill yang harus dimiliki seorang marketers dengan jenis bisnis C2B seperti BeliMobilGue.co.id?

    Yang kami lakukan sebenarnya masih yang biasa saja, bukan campaign-campaign yang bikin orang kagum. Dengan latar belakang ini menurut gue yang harus di embrace itu potensi-nya, di tim gue cukup diisi dengan marketer-marketer yang cukup berpengalaman.

     

    Siapa sih yang menjadi inspirasi lo untuk menjadi seorang Marketer?

    Kalau dari orang yang terdekat gue itu kedua orang tua gue, gue sangat bersyukur karena kedua orang gue membebaskan gue untuk bereksplorasi.

    Kalau dari segi sosok itu Elon Musk, visioner, kontroversial, inventor.

    Sebagai mentor itu ada ex Head of Marketing Qraved dan gue ketemu dia di HaloMoney, Esti Hamid, beliau yg nurture gue dari nol dan gue belajar banyak sih untuk menjadi seorang manajer.

     

    Apa sih tantangan terbesar yang pernah lo hadapi sebagai seorang Marketer?

    Gue punya prinsip, ketika sedang ada masalah itu akan gue diemin dulu sehari. Karena ketika lo kena masalah dan lo berusaha keras untuk menyelesaikannya maka hasilnya lo akan membuat keputusan berdasarkan perasaan bukan karena data.

    Tapi dari apa yang pernah gue alami, semua masalah yang gue hadapi ya akan terselesaikan dengan sendirinya.

    Tapi untuk menjawab pertanyaan lo, dulu itu gue pernah bekerja dimana gue harus berinteraksi dengan orang-orang yang baru gue kenal, dimana gue tidak melakukan hal yang gue suka, dimana hal yang gue suka itu lebih ke data dan analisa. Tapi dari situ gue menjadi people person yang lebih baik.

     

    Terkadang seseorang itu takut untuk resign karena alasan untuk bertahan hidup, enggak pede, dll. Lo punya hal yang mau sampaikan enggak sih terkait hal ini?

    Gue punya cerita pribadi terkait yang tadi, karena gue enggak suka dengan apa yang gue kerjakan akhirnya gue memutuskan untuk resign tanpa pekerjaan baru, gue tidak mempersiapkan hal itu, jadi gue resign benar-benar karena tidak sesuai dengan idealisme dan visi gue. Gaji lo tidak akan sepedan dengan kepuasan di hidup lo sendiri, man. (Tapi akan berbeda kasus kalau lo harus kerja untuk bertahan hidup yaa)

    Kondisinya waktu itu orang tua gue enggak tahu kalau gue resign dan gue menutupinya dengan berbagai cara selama dua bulan. Dan akhirnya gue dapat kerja.

    Itu pengalaman yang mendewasakan gue, karena ternyata kalau lo berpikir berakhir besok, no it’s not. Yang penting lo punya iman dan kepercayaan, gue percaya ketika gue sangat menginginkan sesuatu dan gue melakukan itu dengan sepenuh hati pasti akan dikasih.  Jangan pernah meragukan kedua hal itu.

     

    Nah gue jadi penasaran nih, seperti apa kriteria yang lo cari untuk masuk ke dalam tim lo sih?

    Yang gue cari dari kandidat yang akan masuk ke tim gue adalah, attitude. Seberapa kerasnya dia untuk maju dan ber-progres.  Gue bisa menilai apakah dia cocok untuk di tim gue melalui dengan ngobrol personal dibanding dengan menanyakan pertanyaan teknikal. Karena teknikal bisa dipelajari.

    Tapi untuk menjadi orang yang maju, lo mungkin tidak bisa menemukan jawaban itu melalui google, lo harus menjalaninya sendiri.

     

    Karakter seperti apa sih yang harus dimiliki anak muda untuk membangun bangsa yang lebih produktif?

    Jadi orang tuh harus lapar, karena jadi Digital Marketing tuh belum ada kampus yang mengajarkan. Lo harus sering baca dan cari tahu sendiri, kalau lo gak lapar dan lo cuma berorientasi dengan uang ya mungkin lo bisa tertinggal.

    Untuk fresh graduate  lo harus bisa menunjukkan karakter lo, karakter itu ibarat sebuah warna, mungkin di perusahaan yang lo apply ‘warna’ lo enggak nyambung tapi bukan berarti perusahaan lain tidak bisa menerima ‘warna’ lo.

    Jangan paksakan diri lo sendiri untuk masuk ke sebuah perusahaan yang menyakiti diri lo sendiri. Orang benci karir mereka bukan karena mereka enggak suka dengan apa yang mereka kerjain, tapi karena mereka gak suka dengan tidak menjadi diri mereka sendiri, seringkali begitu.

     

    Sekarang ini kan lo sudah ada di posisi sebagai manajer, apa mimpi lo untuk selanjutnya?

    Gue akan tetap ada di BeliMobilGue.co.id itu sampai gue merasa gue sudah memberikan semua yang terbaik dari gue, berapa lama? Jawaban pastinya gue belum tahu tapi yang jelas sampai gue merasa BeliMobilGue.co.id itu sudah oke.

    Setelah itu gue coba mau masuk ke industri gaming, dan gue juga sebenernya tertarik dengan startup-startup unicorn di Indonesia.

    Tapi gue udah punya target di umur 30an dan gue mau stop berkarir dan memulai bisnis sendiri, bisnis yang dimana gue sendiri yang memulainya, dan cukup untuk keluarga dan orang terdekat, mungkin ini sesuatu yang tidak seperti kebanyakan orang, dimana orang-orang mungkin ingin membangun startup unicorn lainnya.


    Salah satu hal pasti yang akan kamu alami ketika sudah di level manajerial adalah kemampuan untuk memimpin, mengelola dan membangun tim-mu sendiri.  Moritz di usia ke 25 tahun-nya ini mampu untuk membangun tim-nya sendiri baik dari segi Marketing offline mau pun online.

    Apakah kamu sudah siap menempuh karirmu hingga level manajerial? Atau tertarik untuk menjadi seorang marketer? Kamu bisa berbincang lebih banyak lagi dengan Moritz melalui LinkedIn atau Instagram-nya.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait