Glints Scholarship: Dilema Karir Setelah Lulus Kuliah Dimulai Menjadi Pegawai atau Berwirausaha Dulu?

Diperbarui 11 Mar 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Jadilah wirausahawan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar


    Saya sekarang berusia 22 tahun dan memasuki semester akhir di masa perkuliahan. Saya merasa mengamini jargon tentang menjadi pribadi yang keren dan berguna di masyarakat dengan menjadi wirausahawan.

    Didukung dengan data-data mengenai berapa banyak wirausaha yang dibutuhkan, untuk menjadikan Indonesia negara maju yang mempercepat laju ekonominya membuat saya menjadi fanatik untuk segera mewujudkan jenjang karir tersebut setelah lulus kuliah.

    Tentang Pengalaman

    Jika anda bertanya “Memangnya apa yang sudah kamu lakukan sehingga pede mau menjadi wirausaha?”

    Saya sudah memenangi dan ikut beberapa kompetisi dan konferensi berikut,

    1. Favorite Business Idea — The 7th UI Studentprenuer
    2. 1st Favorite Winner —Technovation, Arkavidia 4.0 ITB
    3. Juara 3 — Pengembangan Ide Bisnis TIK, ITCC 2018 Unud
    4. Menjadi Delegasi di Young ICT Leader’s Forum 2018, Busan (Korea Selatan)
    5. Most Valueable Delegate — Future Leader Summit 2018, Semarang

    Diantaranya mungkin anda tahu dan saya pikir hal tersebut merupakan modal yang cukup kuat untuk menjadi wirausaha karena setelahnya saya juga memiliki startup yang siap untuk dijalankan.

    Nasihat ayah dan korelasinya dengan para founder startup

    Ayah saya adalah salah satu role model pada hidup saya, sungguh tidak diduga bahwa beliau pernah bilang seperti ini

    Menjadi wirausaha adalah jenjang yang lebih tinggi kamu harus belajar dari orang dulu dan belajar dari tingkat yang paling bawah sehingga nantinya lebih siap menjadi pemimpin di perusahaan mu sendiri

    Waktu terasa terhenti dan hembusan angin yang keluar ketika saya bernafas sangat kencang saat mendengar perkataan tersebut!

    Kecewa dan marah tidak bisa dibendung. “Bagaimana tidak kecewa melihat ayah yang tidak mendukung pilihan karir anaknya? Padahal wirausaha adalah profesi yang diidam-idamkan oleh semua orang” pikir saya kala itu.

    Execution and Adaptability is more important the idea

    Hari-hari berlalu dan saat itu saya sering melihat video TED untuk mendapatkan ilmu baru, tibalah saya menonton video diatas dan berpikir satu hal “Tim adalah yang utama, bagaimana caranya melakukan eksekusi yang tepat jika saya bersama tim tidak memiliki pengalaman kerja yang banyak dan skill yang memumpuni?”

    Saya tergerak untuk melakukan riset ke beberapa background founder startup yang sukses dan memberikan dampak yang besar ke lingkungan. saya melihat profil dari,

    Terlihat bahwa mereka semua mengalami fase bekerja untuk perusahaan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalankan startup-nya sendiri. Belva dulu pernah bekerja di McKinsey, Nadiem di Zalora dan Ferry dulunya Software Engineer di Microsoft.

    Wow, ternyata nasihat ayah saya berkorelasi dengan proses yang dilalui oleh para founder startup ini!

    Bimbang dan Keputusan

    Setelah mengetahui fakta tersebut saya mulai berpikir ulang, berpikir “apakah benar bahwa setelah lulus keputusan yang terbaik adalah menjadi pegawai?”

    Jack Ma pernah bilang bahwa,

    Ketika Anda berusia 20 hingga 30 tahun, Anda harus belajar dari atasan yang baik dan bergabung dengan perusahaan yang baik untuk belajar bagaimana melakukan sesuatu dengan benar

    Nasihat Jack-Ma menambah poin pembenaran untuk saya memutuskan menjadi pegawai dalam melakukan eksplorasi pembelajaran dari perusahaan yang bagus dan mencari role model pemimpin yang bagus juga untuk diikuti.

    Namun, disisi lain startup saya juga sudah mulai merangkak berjalan sudah ada beberapa orang yang terlibat didalamnya tidak mungkin untuk saya keluar karena posisi saya yang penting dan keputusan semua ada pada saya.

    Berpikir dan berkonsultasi kepada kerabat terdekat pada akhirnya saya membuat keputusan untuk bekerja pada perusahaan startup / consultant firmsambil sedikit demi sedikit mengurusi startup saya. Hal tersebut terlihat fairdengan manfaat yang didapat dan porsinya akan disesuaikan dengan kondisi yang berjalan.

    Untuk mempermudah dalam pencarian perusahaan yang saya inginkan nantinya, saya menggunakan platform glints karena setelah mencoba, terlihat kemudahan dan kenyamanannya dalam mencari perusahaan dan proses apply lamaran pekerjaan.

    Akhir Pemikiran

    Wirausahawan atau pegawai sebenarnya sama-sama menyelesaikan permasalahan yang satu menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan perusahaan dan yang satu lagi menyelesaikan permasalahan realyang ada di masyarakat.

    Saya berpikir tentang kondisi saya dibandingkan dengan para founder startup tadi yang ternyata memiliki gap yang sangat jauh terlebih jika dilihat dari background pendidikan serta asal kampus.

    Pada intinya saya memilih untuk menikmati proses setiap jenjang karir saya, ya meskipun terlihat bahwa pemilihan jatuh kepada menjadi pegawai setelah lulus kuliah tapi poin baiknya adalah saya mendapat pengalaman pembelajaran di dunia kerja serta jejaring pertemanan yang luas dimana hal tersebut merupakan bekal untuk support eksekusi startup saya kelak.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait