Pahami Apa Itu Content Operations dan Berbagai Tanggung Jawabnya

Diperbarui 25 Apr 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Bagi perusahaan yang banyak berhubungan dengan konten, content operations adalah salah satu posisi yang krusial. Tapi, sepeti apa sajakah tanggung jawab pekerjaan yang satu ini?

    Dari hasil penelitian Content Marketing Institute, 91 persen marketers menyatakan bahwa perusahaan mereka memanfaatkan konten sebagai strategi marketingnya.

    Maka, tidak heran jika saat ini banyak perusahaan menaruh perhatian khusus pada konten-konten mereka.

    Dengan kebutuhan konten yang makin tinggi, lahirlah pekerjaan content operations yang lebih berfokus membuat konten yang efisien.

    Agar kamu bisa memahami lebih lanjut tentang content operations, berikut Glints berikan penjelasannya. Yuk, simak!

    Baca Juga: Mengenal Content Marketing dan Peran Pentingnya Bagi Brand

    Apa Itu Content Operations?

    content marketing

    © tinygiantwebsolutions.com

    Content operations adalah salah satu pekerjaan yang berada dalam content supply chain bersama content marketing, content writer, content strategist, editor, dan job desc lain yang ada di balik sebuah konten.

    Dikutip dari Contentful, content operations menggambarkan serangkaian proses, orang, dan teknologi untuk merencanakan, mendistribusikan, dan menganalisis konten secara strategis.

    Content operations akan fokus pada pesan autentik yang ingin disampaikan perusahaan kepada pelanggan.

    Adapun menurut Gather Content, content operations berkaitan dengan segala sesuatu antara content strategy dan content management.

    Mereka menyebut content operations sebagai perekat antara rencana untuk konten dan sistem manajemen konten perusahaan.

    Jika semua hal tersebut diterapkan dengan baik, seorang content operations akan berhasil menyatukan kepuasan pelanggan lewat semua bagian dan channel yang digunakan perusahaan.

    Secara jangka panjang, usaha tersebut juga akan mendorong pendapatan dan pertumbuhan perusahaan.

    Baca Juga: Begini Bedanya Peran Content Marketing dan Social Media Marketing

    Job Desc Content Operations

    content specialist

    © Freepik.com

    1. Menjaga kesesuaian konten dengan brand

    Orang-orang yang bekerja di balik konten tentu menginginkan kontennya menarik.

    Namun, tidak semua pekerja konten memahami bahwa konten yang dibuatnya juga harus selaras dengan apa yang ingin disampaikan perusahaan.

    Dengan kata lain, sebuah konten harus sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

    Tujuan konten bukan hanya untuk memberikan sesuatu yang informatif kepada pelanggan.

    Lebih dari itu, sebuah konten juga harus mampu menarik pelanggan untuk melirik bahkan menggunakan brand tersebut.

    Maka, tugas seorang content operations yang pertama adalah memastikan bahwa konten yang disajikan sejalan dengan apa yang diinginkan perusahaan.

    2. Berkolaborasi dengan divisi lain

    Job desc seorang content operations selanjutnya adalah berkolaborasi dengan divisi yang lain.

    Seorang content operations atau content marketing tidak mungkin membuat konten yang hanya membahas tentang pekerjaan mereka.

    Konten-konten yang dibuat harus memiliki cakupan yang luas.

    Terkadang, bahan untuk konten tersebut harus dikumpulkan dari divisi lain yang lebih memahami tentang topik tersebut.

    Sebagai contoh, seorang content writer akan menulis tentang software engineering yang tidak begitu dipahaminya.

    Oleh karena itu, content operations harus membantu untuk menghubungi bagian software engineer agar tulisan menjadi kredibel.

    Selain itu, content operations juga perlu berkolaborasi dengan divisi lain untuk mengetahui konten apa yang mereka butuhkan.

    Misalnya, divisi product marketing membutuhkan konten yang bisa mendukung pertumbuhan produk mereka.

    Seorang content operations yang baik adalah mereka yang sigap dan berusaha memenuhinya.

    3. Memastikan konten efisien

    Konten bukan sekadar tentang isi dan unsur-unsur lain yang membuatnya menarik. Lebih daripada itu, sebuah konten harus dibuat seefisien mungkin.

    Konten yang efisien akan lebih mudah menggapai perhatian pelanggan yang potensial.

    Sebagai contoh, perusahaan tahu bahwa pelanggan yang potensial lebih tertarik pada suatu hal.

    Maka, seorang content operations harus memastikan bahwa konten-konten yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tersebut.

    Jangan sampai konten menjadi terlalu luas dan justru sulit menggapai pelanggan.

    4. Menganalisis konten

    Tim editorial akan berfokus pada pembuatan konten.

    Sementara itu, seorang content operations harus menganalisis konten-konten yang telah dibuat.

    Seorang content operations yang baik adalah mereka yang bisa memahami konten apa saja yang memiliki dampak baik dan buruk bagi perusahaan.

    Jika konten tersebut tidak mampu mendapat engagement atau insight yang baik dari pelanggan, content operations berhak menentukan konten-konten lain yang lebih baik.

    Baca Juga: Content Manager: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Harus Dimiliki

    Demikian penjelasan Glints mengenai content operations.

    Nah, karena content operations adalah pekerjaan yang sedang banyak dicari oleh perusahaan, kamu sepertinya bisa mencoba pekerjaan yang satu ini.

    Jika kamu tertarik untuk berkarier di bidang ini, kamu bisa menemukan banyak lowongan content operations di Glints, lho!

    Yuk, buat akun profesionalmu dan bangun kariermu bersama Gilnts!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait