Membedakan Kehidupan Pribadi dengan Kehidupan Profesional

Diperbarui 16 Mar 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Terkadang kita tidak selalu ingin bercerita banyak tentang bagaimana kita menghabiskan weekend terakhir kita dengan rekan kerja. Apalagi jika weekend tersebut berisi kegiatan yang mungkin tidak terlalu membanggakan dan juga tidak terlalu tepat untuk dibahas di lingkungan kerja.

    Meskipun memiliki teman baik di tempat kerja adalah hal yang menyenangkan, terkadang pasti kamu juga membutuhkan batasan agar kehidupan pribadi kamu tidak terganggu. Ada beberapa hal di kehidupan pribadi yang akan merugikan kamu jika sampai di kehidupan profesional. Kehidupan kerja yang penuh dengan tuntutan dan target sering kali cenderung ingin kita pisahkan dengan kehidupan pribadi demi kehidupan yang lebih ideal.

    Akan tetapi, faktnya membedakan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional tidaklah semudah itu. Dengan teknologi dan media sosial, rasanya nggak mungkin untuk benar-benar menutup rapat-rapat kehidupan pribadi kita dengan rekan kerja atau bahkan atasan kita di tempat kerja.

    Jangan khawatir, kamu masih bisa memberikan batasan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional tanpa harus mengganggu hubungan kamu dengan rekan kerja.

    Simak 4 langkah yang sudah dirangkum oleh Glints untuk membedakan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional.

    Tips Membedakan Kehidupan Pribadi dengan Kehidupan Profesional

    Membedakan Kehidupan Pribadi dengan Kehidupan Profesional

    © Freepik.com

    1. Kenali betul batasan pribadimu

    Membatasi kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional bisa memberikan manfaat kesehatan mental dan bahkan mengurangi stress di kehidupan pribadi juga kehidupan profesional.

    Sebelum kamu bisa benar-benar membedakan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenali batasan pribadi yang kamu miliki. Batasan pribadi masing-masing individu berbeda. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar mengetahui batasan yang kamu rasa cukup untuk dianggap sebagai sesuatu yang bisa kamu bagikan ke lingkungan kerja kamu juga hal-hal yang kamu lebih nyaman sebagai kehidupan pribadimu.

    Untuk mengenali batasan ini, kamu bisa menganalisis apa hal-hal yang dapat memengaruhi tingkat stress dan menambah pikiranmu. Contohnya, apakah kamu nyaman untuk dihubungi soal pekerjaan di akhir pekan atau setelah jam pulang kerja? Apakah kamu nyaman bagi rekan kerja kamu mengetahui kondisi yang terjadi antara kamu dan keluarga ataupun pasangan?

    Setelah kamu mengenali batasan pribadi yang kamu miliki, kamu bisa mempersiapkan informasi dan jawaban yang nyaman kamu berikan ketika rekan kerja mulai menyentuh kehidupan pribadimu. Dibandingkan benar-benar menutup kehidupan pribadimu dari kehidupan profesional, kamu bisa menemukan cara untuk menyeimbangkannya tanpa mengganggu hubungan kamu dengan rekan kerjamu.

    Baca Juga: 7 Kesalahan di Media Sosial yang Membuatmu Kurang Profesional

    2. Tegaskan batasan pribadi tersebut

    Ketika kamu sudah memahami batasan yang kamu rasa nyaman, maka tegaskanlah batasan tersebut ke rekan kerja kamu. Jika selama ini kamu belum pernah membahas hal ini dengan rekan kerja kamu, mungkin memang akan terasa tidak enak. Akan tetapi, akan baik-baik saja selama kamu menyampaikannya dengan cara yang baik dan profesional.

    Ketika kamu merasa percakapan dengan rekan kerja kamu mulai mengarah ke hal-hal yang tidak membuatmu nyaman, segeralah dengan jelas komunikasikan bahwa kamu lebih memilih untuk tidak membahas hal tersebut. Jika kamu merasa tidak enak, kamu bisa melakukannya dengan cara yang sopan. Akan lebih baik jika dari awal secara jelas kamu menunjukkan apa yang kamu rasa nyaman dan tidak, dibandingkan harus terus-terusan merasa terganggu.

    Baca Juga: 8 Tips untuk Wujudkan Work Life Balance yang Lebih Baik dan Maksimal

    3. Gunakan media sosial yang berbeda untuk tujuan yang berbeda

    Jika kamu ingin membedakan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional, tidak hanya di dunia nyata tapi hal ini juga bisa dilakukan di dunia maya. Gunakanlah media sosial yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, sehingga kamu bisa menentukan siapa saja yang bisa menjadi teman kamu di media sosial.

    Contohnya, kamu bisa gunakan LinkedIn untuk media sosial yang dapat memperluas network kamu secara profesional. Di instagram, mungkin kamu bisa berteman dengan rekan-rekan kerja yang memang kamu nyaman untun bagikan momen sehari-hari. Dan sedangkan di twitter, kamu memang membatasi untuk mengekspresikan diri kamu dengan orang-orang terdekat saja.

    Kini, instagrampun sudah dilengkapi dengan fitur yang bisa membuat kamu dengan lebih mudah membatasi siapa saja yang kamu izinkan untuk melihat setiap updatean kamu. Dengan fitur close friends, kamu bisa menentukan lingkaran pertemanan yang lebih sempit di media sosial. Kamupun bisa mengatur orang-orang tertentu untuk tidak melihat status kamu di instagram story. Dengan begini, kamu masih bisa untuk aktif di media sosial dengan menjaga kehidupan pribadi sekaligus hubungan kamu dengan rekan kerja.

    Baca Juga: 7 Tips Menjaga Profesionalisme di Media Sosial

    4. Memahami bahwa kamu tidak bisa benar-benar memisahkan dua kehidupan

    Pada akhirnya, kehidupan pribadi dan kehidupan profesional kita sangat bersentuhan. Oleh karena itu, untuk benar-benar sepenuhnya memisahkan kedua kehidupan tersebut adalah hal yang mustahil. Terlalu memikirkan dan berusaha terlalu keras untuk memisahkan keduanya justru bisa berujung kepada stress yang tidak perlu.

    Dibandingkan untuk terus berusahan sepenuhnya memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan profesional, lebih baik untuk menemukan keseimbangan yang membuat dirimu nyaman. Salah satu caranya dengan tetap mempertahankan profesionalitas di kehidupan kerja sambil menentukan batasan pribadi yang realistis. Ketika kamu mehamami ini dan mulai menemukan keseimbangan, kamu akan mulai mengatur tanggung jawab di dua kehidupan tersebut.

    Sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara membedakan kehidupan pribadi dengan profesionalmu dan pastikan kamu dapat membaginya dengan bijak, oh ya kalau kamu sekarang sedang mencari pekerjaan, kamu bisa juga langsung cek di sini!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 3

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait